Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Keinginan Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi Blitar sebagai homebase belum berjalan mulus.
Manajemen Arema FC pun sampai mengajukan audiensi kepada pemerintah kota Blitar terkait dengan penyewaan Stadion Soepriadi.
Hal ini setelah Wali Kota Blitar, Santoso sempat memberikan pernyataan untuk tidak mengizinkan Arema FC menggunakan Stadion Soepriadi.
“Kami sangat ingin berdialog dengan Pemerintah Kota Blitar untuk berbincang secara obyektif dan aktual, seputar persiapan keinginan kami berkandang di Stadion Soepriadi,” ucap Manajer Operasional Arema FC, Sudarmaji, Selasa (11/6/2024).
Keinginan Arema FC untuk ngotot memakai Stadion Soepriadi ialah karena sudah lolos dalam asesmen Mabes Polri.
Baca juga: Bursa Transfer Pemain Liga 1 , Arema FC akan Pertahankan 2 Legiun Asing, Masih Negosiasi
Hal itu yang membuat Arema FC sangat yakin bisa meningkatkan asesmen agar bisa dipakai laga kompetisi Liga 1.
Setelah mendapatkan masukan dari Askot PSSI Kota Blitar dan operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Sebenarnya kami juga sudah mengecek stadion lainnya, Seperti di Tuban dan Jember,"
"Tetapi dengan berbagai pertimbangan utamanya terkait asesmen dan faktor lainnya, Stadion Soepriadi yang sementara ini dapat segera digunakan,"
"Terlebih di sana musim ini tidak dipakai tim Liga 2," ungkapnya.
Selain itu, Sudarmaji juga menjelaskan bahwa nantinya Arema FC tidak akan memakai Stadion Soepriadi selama satu musim penuh kompetisi.
Singo Edan hanya menggunakan 7-8 partai kandang di Stadion Soepriadi atau hanya setengah musim.
Hal ini menyusul peluang untuk kembali ke Stadion Kanjuruhan pada paruh musim nanti.
“Kami juga akan menanyakan kepastian selesainya Stadion Kanjuruhan,"
"Sebab untuk musim 2024/2025 nanti, kami akan mendaftarkan dua stadion,"
"Stadion utamanya di Stadion Kanjuruhan, sedang stadion pendamping di Stadion Soepriadi Blitar,” tandasnya.