Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bersiap-siap, beberapa bulan lagi, mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) wajib terdaftar jadi peserta BPJS Kesehatan.
Saat ini, kebijakan tersebut masih terus digodok dan akan memasuki tahap uji coba.
Pencanangan kebijakan ini, merupakan turunan program dari Korlantas Polri. Di mana per tanggal 1 Juli 2024, setiap pemohon SIM wajib menunjukkan kepesertaan BPJS Kesehatan di tujuh Polda di Indonesia.
"Saat ini, program tersebut akan diujicobakan sejak tanggal 1 Juli hingga 30 September 2024. Sasaran awalnya bertempat di Polda Aceh, Sumbar, Sumsel, DKI Jakarta, Kaltim, NTT dan Bali," ujar Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno kepada TribunJatim.com, Minggu (16/6/2024).
Pada bulan Oktober 2024 nanti, akan dilakukan evaluasi secara nasional.
Setelah itu, diperkirakan penerapan atau pelaksanaan program secara serentak di seluruh Indonesia dimulai per tanggal 1 November 2024.
"Oleh karena itu, saat ini kami proses sosialisasi, khususnya di Satpas Polresta Malang Kota. Agar masyarakat mulai bersiap, untuk bisa mengikuti program yang sudah dicanangkan itu," tambahnya.
Sementara itu, Kasubnit SIM Unit Regident Satlantas Polresta Malang Kota, Ipda Syaikhu menuturkan, skema pendaftaran, baik pemohon SIM baru maupun perpanjangan tidak jauh berbeda.
Baca juga: Resmi Format SIM Baru Berlaku Bulan Juli 2024, Cek Biaya Pembuatan Hingga Rincian Perubahannya
Hanya ditambahkan, adanya bilik atau loket khusus yang diisi oleh petugas BPJS.
"Nantinya di Satpas disiapkan petugas dari BPJS. Nantinya, peserta yang belum terdaftar atau memiliki tanggungan sehingga akunnya nonaktif, maka akan dibantu prosesnya," ungkapnya.
Setelah proses aktivasi akun BPJS selesai, maka persyaratan administrasi permohonan SIM seperti sebelumnya sudah bisa dipenuhi.
"Setelah itu tetap, pemohon mengurus tes psikologi dan kesehatan dahulu baru kemudian bisa diproses pembuatan SIM-nya," terangnya.
Dirinyapun menambahkan, berbagai upaya terkait sosialisasi dan persiapan untuk pelaksanaan program ini terus dilakukan.
"Saat ini, tahapannya masih sosialisasi, dan kami berfokus untuk persiapan. Kami juga mengoptimalkan yang ada, untuk melakukan sosialisasi agar program bisa dilaksanakan bersama dengan baik," pungkasnya.