Ibadah Haji 2024

Kemenag Kecewa Garuda Indonesia Delay Lebih dari 5 Jam dan Tak Berikan Kompensasi pada Jemaah Haji

Penulis: M Taufik
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, minta Garuda Indonesia profesional, Selasa (25/6/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, MADINAH - Garuda Indonesia kembali mengalami keterlambatan pemberangkatan pada masa awal fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang I.

Jemaah haji kelompok terbang 2 Embarkasi Kualanamu (KNO-02), mengalami penundaan (delay) penerbangan hingga lebih lima jam.

Hal ini membuat kecewa jemaah haji Indonesia, karena sudah diberangkatkan dari hotel sejak pagi.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab meminta agar Garuda Indonesia lebih bertanggung jawab dan profesional.

“Delay lama seperti ini sangat mengecewakan jemaah haji Indonesia. Apalagi mereka juga lelah setelah menempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah. Sesampainya di bandara malah ada delay dalam durasi waktu lama. Saya harap Garuda Indonesia lebih profesional, bertanggung jawab, dan kejadian ini tidak terulang,” tegas Saiful Mujab di Madinah, Selasa (25/6/2024).

KNO-02 sedianya terjadwal akan terbang dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pukul 11.20 WAS (waktu Arab Saudi).

Jemaah sudah diberangkatkan dari hotel di Madinah pada pukul 05.20 WAS. Jemaah diberikan makanan pagi saat keberangkatan dari hotel. 

Pada pukul 05.48 WAS, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mendapat informasi tertulis adanya perubahan jadwal terbang KNO-02 menjadi 13.45 WAS.

Baca juga: Penjelasan Panitia soal Jemaah Haji asal Madura Jualan Rujak di Arafah, Soroti soal Cobek: Tak Lolos

Tidak hanya sampai di situ, selang beberapa waktu, PPIH kembali mendapat informasi tertulis perubahan jadwal KNO-02 menjadi 15.45 WAS.

Pesawat pada akhirnya terbang pukul 16.33 WAS.

“Kalau dihitung, keterlambatan keberangkatan terjadi dari 11.20 sampai 16.33 WAS. Ada delay lima jam 13 menit. Garuda Indonesia tidak memberikan kompensasi apapun kepada jemaah haji,” jelas Saiful Mujab. 

Ditambahkan Saiful, Garuda Indonesia beralasan, keterlambatan pertama terjadi karena adanya larangan terbang disebabkan suhu panas pada runway Bandara Madinah.

Sementara alasan keterlambatan kedua, karena adanya pengecekan bodi pesawat yang penyok saat mendarat di Madinah.

“Informasi adanya perubahan jadwal, terlambat disampaikan. Perubahan jadwal disampaikan dalam dua kali pemberitahuan, terkesan Garuda mengulur waktu keterlambatan untuk menghindari kompensasi. Dan tidak ada permintaan maaf resmi dari Garuda atas keterlambatan panjang ini,” tandasnya.

Berita Terkini