Dapat Ganti Rugi Rp5 M Imbas Sawah Terdampak Pembangunan Tol, Haji Sobarna Rencana Umrah: Bermanfaat

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haji Sobarna dapat Rp5 M imbas sawahnya tergerus pembangunan Tol Getaci

TRIBUNJATIM.COM - Sawahnya terdampak pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasik-Cilacap), Haji Sobarna dapat ganti rugi Rp5 miliar.

Hal itu terungkap saat pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) Tol Getaci kembali dilaksanakan oleh pemerintah, Jumat (28/6/2024).

Pembayaran UGR Tol Getaci kali ini dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Diketahui, ganti rugi ini diberikan sebagai kompensasi atas bidang tanah milik warga yang terdampak atas pembangunan tol terpanjang di Indonesia tersebut.

Adalah Haji Sobarna yang menjadi salah satu warga Desa Talagasari penerima UGR.

Ia mengungkapkan perasaannya atas penyelesaian pembayaran ganti rugi proyek Tol Getaci tersebut.

Selama ini ia menunggu proses pencairan UGR yang cukup memakan waktu tersebut.

"Mudah-mudahan kami sebagai warga dapat memanfaatkan apa yang telah diterima dan diberikan oleh pemerintah sebagai ganti rugi," ujar Haji Sobarna saat diwawancarai media.

Ia menuturkan, sebelumnya ia memiliki satu bidang sawah yang terdampak pembangunan tol seluas satu hektar atau sekitar 6000 meter persegi.

Lahan miliknya tersebut kemudian diganti oleh pemerintah dengan nilai uang sebesar Rp5.044.576.712.

Atau senilai lima miliar empat puluh empat juta lima ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus dua belas rupiah.

Sawah tersebut selama ini diandalkannya untuk bertani.

Ia berharap, dengan diserahkannya lahan tersebut kepada pemerintah dapat bermanfaat untuk proyek strategis Tol Getaci.

"Mudah-mudahan tanah yang dimanfaatkan oleh pemerintah tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia," ucap Haji Sobarna.

Baca juga: Kini Jadi Miliarder Dapat Ganti Rugi Rp16 M, Warga Kaya Mendadak Imbas Terdampak Pembangunan Tol

Haji Sobarna juga berencana untuk memanfaatkan ganti rugi ini untuk usaha dan kegiatan lain yang lebih produktif.

Uang tersebut juga direncanakan akan dipakai untuk perjalanan umrah bersama keluarganya.

"Ya insyaallah mudah-mudahan ya (uangnya dipakai usaha)."

"Rencananya mau umrah bersama keluarga," ungkap Haji Sobarna kepada Tribun Priangan.

Sawahnya tergerus Tol Getaci, Haji Sobarna terima ganti rugi sebesar Rp5 M (TribunPriangan.com/Sidqi Al Ghifari)

Tak hanya Haji Sobarna, ada warga yang menerima ganti rugi sampai Rp16 M.

Hal itu diungkapkan Ketua Pengadaan Tanah Proyek Tol Getaci Kabupaten Garut, Muhamad Rahman.

Ia menyebutkan bahwa pada UGR Tol Getaci di Desa Talagasari, ada seorang warga yang menerima ganti rugi paling tinggi selama proses pembebasan lahan.

Tepatnya saat Pembayaran UGR pembangunan jalan Tol Getaci termin pertama di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaksanakan.

Pelaksanaan tersebut dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, selama tiga hari mulai tanggal 26 hingga 28 Juni 2024.

Muhamad Rahman mengatakan, pada termin pertama ini, sudah ada 17 desa di empat Kecamatan yang akan menerima UGR.

Yakni Kecamatan Kadungora, Kecamatan Leles, Kecamatan Banyuresmi, dan Kecamatan Leuwigoong.

Di Kecamatan Kadungora terdapat Desa Karangmulya, Desa Mandalasari, Desa Hegarsari, dan Desa Talagasari.

Sedangkan di Kecamatan Leles terdapat Desa Leles dan Desa Kandangmukti.

Kemudian di Kecamatan Leuwigoong terdapat Desa Tambaksari dan Desa Margacinta.

Sedangkan di Kecamatan Banyuresmi terdapat Desa Sukamukti.

"Tentunya kami berterima kasih kepada masyarakat yang dengan sabar menunggu sampai akhirnya bisa terlaksana dengan baik hari ini," ujarnya pada Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp399 M, 22 Warga Terdampak Pembangunan Tol Kaya Mendadak, Ada yang Terima Rp16 M

Ia menuturkan, di Desa Talagasari terdapat 355 bidang yang diganti uang.

Jumlah tersebut diketahui paling banyak selama proses tahap pembebasan lahan tol di Kabupaten Garut.

Saat ini ada 99 persen bidang tanah di Desa Talagasari yang telah dibebaskan.

Tinggal tujuh bidang tanah yang belum dibayarkan karena masih menunggu kelengkapan berkas.

"Yang belum itu kita sedang menunggu berkasnya lengkap," ungkapnya kepada Tribun Priangan.

"Kemudian setelah ini kita akan lakukan di Desa Karangtengah masih di Kadungora," imbuhnya.

Proses sosialisasi dan pelaksanaan ganti rugi pembangunan Tol Getaci di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (27/6/2024). (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Ia menjelaskan, pada Pembayaran UGR Tol Getaci di Desa Talagasari tersebut, terdapat seorang warga yang menerima UGR paling tinggi selama proses pembebasan lahan.

Yakni sebesar Rp16.965.004.865 (enam belas miliar sembilan ratus enam puluh lima juta empat ribu delapan ratus enam puluh lima rupiah).

Kemudian yang terkecil nominal rata-rata yakni 400 ribu rupiah hingga 700 ribu rupiah. 

"Itu yang terkecil satu meter lahan yang dibebaskannya, di Talagasari ini lebih dari 10 orang nih datanya," ungkapnya. 

Rahman lantas mengimbau masyarakat yang telah menerima pencairan UGR agar menggunakan uang tersebut dengan baik dan bijak. 

Warga juga diimbau agar tidak dulu mengambil uang terlalu banyak demi keamanan. 

"Kemudian kemudian tanah yang sudah dibebaskan diharapkan bisa dijaga. Jangan sampai ada pihak lain yang masuk," ungkapnya.

Sayangnya hingga berita ini diturunkan, informasi tentang siapa sosok yang jadi miliarder baru di Garut tersebut masih belum terungkap data rincinya.

Ilustrasi Tol Getaci (bpjt.pu.go.id)

Berita Terkini