Berita Bisnis

Usia Lebih Setengah Abad, Nestle Berkomitmen Berdayakan Peternakan Sapi Perah di Jawa Timur

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu rutinitas yang dilakukan oleh Ida Royani selaku Head of Milk Procurement & Dairy Development (MPDD) PT Nestle Indonesia ialah mengunjungi para peternak sapi perah rakyat yang merupakan mitra pemasok bahan baku belum lama ini.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama lebih dari 50 tahun berdiri di Indonesia, Nestle Indonesia sebagai salah satu produsen makanan dan minuman mengakui bahwa para peternak sapi di Jawa Timur punya peran cukup besar terhadap kesuksesan perusahaan.

Sejalan dengan hal tersebut, Nestle Indonesia terus menunjukkan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Salah satunya ialah inisiatif untuk pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.

Hal ini dilakukan selain upaya pemenuhan kebutuhan pasokan susu segar untuk kegiatan operasional pabrik, tetapi juga sebagai kontribusi untuk membantu pengembangan komunitas peternakan sapi perah rakyat di sekitar wilayah operasional Nestlé untuk lebih tangguh dan makmur.

“Sejalan dengan cara berbisnis yang kami usung yaitu Creating Shared Value, PT Nestlé Indonesia bermitra dengan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, serta mendukung peningkatan perekonomian di daerah. Saat ini, kami turut mendorong mereka untuk mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan sebagai bagian untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang,” kata Head of Sustainable Agri PT Nestlé Indonesia, Syahrudi, Senin (1/7/24).

Baca juga: Dukung Penurunan Angka Stunting di Pasuruan, Nestle Inisiasi Program 100 Hari Pendampingan Gizi

Kejayan, Jawa Timur: Memelihara Tradisi Peternakan Sapi Perah

Sementara itu, PT Nestlé Indonesia Factory Manager Kejayan, Imelda Mayasari menjelaskan, hubungan Nestle Indonesia dengan komunitas peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur telah berlangsung selama hampir lima dekade, dengan kemitraan pertama terjalin pada 1975.

Pada tahun tersebut, Nestle Indonesia memulai kemitraan dengan Koperasi Susu SAE Pujon, Malang dengan membeli 160 liter susu segar untuk dipergunakan bahan baku pabrik pertama Nestlé yang berada di Waru, Jawa Timur.

Dalam perjalanannya Nestle Indonesia telah bekerja sama dengan 31 koperasi di Jawa Timur, di mana saat ini beranggotakan lebih dari 15.000 peternak sapi perah rakyat.

Nestle Indonesia menyadari perlunya lebih banyak dukungan untuk meningkatkan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.

Untuk itu, pada 1985, perusahaan membentuk AgriService, tim khusus yang bertugas mendampingi para peternak untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar mereka.

Hal ini menandai perubahan signifikan menuju pendekatan yang lebih kolaboratif, di mana Nestlé secara aktif terlibat dengan komunitas peternak untuk mengatasi kebutuhan dan tantangan spesifik mereka.

Pada 1988, Nestle Indonesia membangun pabrik baru di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Untuk itu, mitra koperasi susu segar mulai mengirimkan pasokan susu segar ke Pabrik Kejayan. “Pabrik Kejayan diperuntukkan untuk menghasilkan beberapa produk-produk susu PT Nestlé Indonesia. Tentunya, kami memerlukan bahan baku susu segar yang kami perolah secara lokal dari mitra kami, para peternak sapi perah rakyat yang berada di Jawa Timur.” kata Imelda Mayasari.

“Dengan menggunakan sumber daya lokal, kami dapat memastikan kualitas dan kesegaran tertinggi untuk produk kami sekaligus mendukung penghidupan para peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Hal ini semakin memperkuat rantai pasokan dan memastikan aliran bahan baku berkualitas tinggi yang stabil," imbuh dia.

Baca juga: Dukung Pemulihan Pasca PMK, Nestle Bantu Mitra Peternak Jatim, Hadir Berikan Vaksin Dosis Kedua

Dikatakannya pula, dedikasi perusahaan dalam pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur semakin berkembang dengan perubahan nama tim AgriService menjadi Milk Procurement and Dairy Development (MPDD) pada 2007. Utamanya, berfokus pada wilayah unit khusus ini, serta bekerja sama dengan koperasi dan peternak sapi perah rakyat, memberikan dukungan dan bimbingan secara komprehensif.

Halaman
12

Berita Terkini