Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Busana tradisional China, cheongsam tampil kekinian dengan nuansa biru dan bordir motif hewan, di tangan mahasiswi Petra Christian University (PCU) pada event Surabaya Fashion Parade (SFP) di Convention Tunjungan Plaza Surabaya, Kamis (22/8/2024) malam.

Desain multi look cheongsam tersebut adalah karya Sally Andrean.

Sally menuangkan cerita dalam karya desain tugas akhirnya tersebut.

Mahasiswi Program Desain Fashion dan Tekstil (DFT) itu menampilkan lima look model busana dengan dominasi warna ash blue atau biru abu.

“Saya ingin menampilkannya lebih modern dari biasanya dan keunggulannya adalah di bagian story telling pada bordirannya,” ungkapnya saat ditemui di sela acara.

Busana cheongsam juga disebut qipao lekat dengan corak hingga cuttingan yang menjelaskan bahwa etnis Tionghoa menyukai keindahan.

Pakaian tradisional yang berbentuk gaun selubung ini biasanya tampil dengan kerah silinder tinggi, belahan samping dan bukaan asimetris di bagian depan yang membentang dari kerah hingga ketiak ke samping.

Makin ke sini, cheongsam pun berkembang.

Baca juga: Desain Busana Tentara, Vampir hingga Tema Segara Ready to Wear Karya Mahasiswi PCU Melenggang di SFP

Sally mengaplikasikan busana gaun panjang tersebut dengan beragam model.

Cheongsam berkerah maupun tidak berkerah. Model busana ini juga ditampilkan dengan body fit dan pilihan layer atau pita di bagian belakang.

Hal umum lainnya adalah bordir dalam busana ini berhias bordir dengan lambang-lambang yang memiliki makna, seperti burung hong, kupu-kupu, burung phoenix hingga bunga lotus.

Kali ini, Sally menuangkan detail bordir yang lebih personal mengikuti kesukaan pemakai. Seperti bordir hewan peliharaan. 

Sehingga setiap busana yang ditampilkan memiliki keunikan, detail makna dan karakter yang berbeda-beda.

Busana ini ditampilkan dengan warna ash blue atau biru abu. Selain detail bordir hewan peliharaan juga shio.

“Mengikuti tren sekarang bahwa banyak orang yang ingin menuangkan karakteristik dan cerita personalnya di busana yang dipakai. Setiap busana saya memiliki cerita, harapan dan makna yang berbeda-beda,” pungkasnya.