Viral Bola

Bingungnya AC Milan, Fonseca Tak Gemilang, Muncul Peluang CLBK dengan Pioli Jika Ngirit Duit

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca (kanan) yang nasibnya bakal ditentukan imbas klubnya tampil kurang apik, Stefano Pioli pilihan memungkinkan

TRIBUNJATIM.COM - Pelatih Paulo Fonseca kini bikin AC Milan bingung.

Sebab, AC Milan melihat Fonseca masih belum memberikan hasil yang gemilang.

Sementara itu, Rossoneri sendiri masih mustahil untuk mendatangkan pelatih anyar.

Masalah keuangan jadi faktor utama dari AC Milan.

Diketahui, performa AC Milan dapat dikatakan amburadul di antara tim-tim elite Serie A Liga Italia di awal musim 2024/2025.

Baca juga: AC Milan dan AS Roma Sepakat Tukar Tammy Abraham dan Saelemaekers di Hari Terakhir Jendela Transfer

Tercatat dari tiga laga pembuka, Rossoneri, julukan AC Milan, sekalipun belum memetik kemenangan. Rinciannya dua kali imbang dan satu kekalahan.

Padahal manajemen AC Milan sudah sudah merombak maksimal, baik kedalaman skuad dan pelatih.

Rossoneri mendatangkan 5 pemain baru, termasuk Alvaro Morata yang bersinar di EURO 2024. Di posisi pelatih kepala, tim Merah-Hitam memecat Stefano Pioli dan menggantikannya dengan Paulo Fonseca.

Akan tetapi hasil yang diraih sejauh ini tak kunjung memuaskan. Wajar kemudian gema pemecatan Paulo Fonseca hingga tagar #FonsecaOut sempat trending di media sosial X beberapa waktu lalu.

Menariknya, manajemen AC Milan merespons akan kemungkinan itu, yakni memecat Paulo Fonseca. Kabarnya, mantan pelatih AS Roma itu diberikan tiga kali kesempatan untuk berikan pembuktian.

Jika gagal maka solusinya adalah pemecatan.

Dan itu akan menjadi sejarah bagi AC Milan, yakni memecat pelatih dengan masa jabatan tersingkat.

Sebelumnya, AC Milan pernah memperkerjakan Marco Giampaolo di tahun 2019.

Dia memiliki masa jabatan tersingkat sebagai pelatih Rossoneri, yakni mendampingi tim selama 7 laga.

Sedangkan Fonseca, jika dipecat, maka dia tercatat berada di pinggir lapangan dalam 6 pertandingan Rossoneri.

Kini yang menjadi pertanyaan, siapa pelatih yang akan menggantikan Fonseca jika pemecatan itu menjadi kenyataan?

Dalam laporan Football Italia, Stefano Pioli merupakan kandidat utama. 

Sebab mantan pelatih Fiorentina itu hingga kini masih terikat kontrak dengan Milan hingga Juni 2025.  

Di sisi lain, pihak klub memiliki kewajiban untuk membayarkan kompensasi berupa gaji bulanan kepada Stefano Pioli.  

Oleh karena itu, memecat Fonseca hanya akan menambah masalah keuangan bagi klub kesayangan Milanisti. 

Karena case yang akan dialami Milan akan serupa, yakni membayar kompensasi kepada Fonseca, karena kontraknya di klub hingga Juni 2027.

Andai manajemen klub menunjuk pelatih anyar maka dalam waktu yang bersamaan, maka AC Milan akan menggaji tiga pelatih, termasuk Fonseca dan Pioli.

Oleh karena itu opsi paling ideal ialah kembali menarik kembali Stefano Pioli jika terpaksa harus memecat Paulo Fonseca.

Pilihan tersebut dinilai realistis, sebab kompensasi yang harus dibayarkan kepada Fonseca jauh lebih sedikit ketimbang kepada Pioli.

Hanya saja beberapa laporan menyebutkan, AC Milan tengah membuka peluang untuk menggaet pelatih anyar.

Nama Massimiliano Allegri kembali dikaitkan untuk pulang ke San Siro setelah didepak Juventus.

Melihat situasi yang berkembang, sangat mungkin Allegri menukangi Rossoneri dengan catatan pihak klub tidak mempermasalahkan soal biaya pengeluaran untuk pembayaran gaji pelatih.

Fonseca beri kritik Rafael Leao

Winger AC Milan Rafael Leao disebut ingin berpura-pura atau cosplay bak sosok Ronaldinho di Barcelona.

Hal ini menjadi masalah bagi AC Milan saat berhadapan dengan Parma.

Bahkan, pelatih AC Milan, Paulo Fonseca juga memberikan kritik untuk pemainnya tersebut.

Sebab AC Milan kalah dari Parma 1-2 di Liga Italia, Sabtu (24/8/2024).

Baca juga: Peminat Tammy Abraham Mundur, AS Roma Sepakat Tukar dengan Pemain AC Milan Alexis Saelemaekers

Sebagian besar pemain AC Milan mendapatkan kritik dari media, pengamat, maupun suporter.

Rafael Leao adalah salah satu yang menerima kritik paling keras.

Pemain asal Portugal itu memang membuat assist untuk gol AC Milan yang dicetak oleh Christian Pulisic.

Tetapi, performa Leao secara keseluruhan tidak memuaskan.

Pemain berusia 25 tahun ini bahkan menjadi pesakitan utama terkait pernyataan pelatih AC Milan, Paulo Fonseca.

Sang allenatore mengeluhkan komitmen para pemain AC Milan untuk bertahan sebagai sebuah tim.

"Dia tidak punya keinginan besar untuk berlari ke belakang dan membantu tim bertahan. Ini sebuah masalah," tulis MilanNews.

Baru-baru ini, performa Leao dalam laga melawan Parma bahkan mendapatkan kritik yang sangat keras.

Kritik tersebut dilontarkan oleh mantan pemain Liga Italia, Antonio Cassano.

Eks pemain AS Roma, AC Milan, dan Inter Milan itu memang dikenal tidak pernah menahan kata-katanya kalau sedang mengkritik seseorang.

Soal performa Leao, Cassano menyebut-nyebut Ronaldinho semasa bintang asal Brasil itu memperkuat Barcelona.

"Leao adalah sebuah masalah," kata Cassano seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.

"Saya ingat contoh dari Ronaldinho di Barcelona."

"Ketika dia tidak berlari ke belakang untuk membantu pertahanan, Barcelona membuat penyesuaian dalam taktik defensif."

"Hal itu membuat Ronaldo bisa hanya memikirkan tentang menyerang."

"Tetapi, kalau Leao ingin bermain seperti itu, dia harus selalu menentukan."

"Masalahnya, Leao tidak tahu bagaimana membuat tembakan tepat sasaran."

"Dia tidak tahu apa artinya memahami bagaimana bermain sepak bola," pungkas Cassano.

Apa yang dikatakan Cassano ada benarnya.

Ronaldinho dikenal seperti punya dispensasi di Barcelona dengan tidak dibebani tugas untuk membantu bertahan.

Namun, Ronaldinho memang brilian dalam penyerangan.

Bukan hanya tajam mencetak gol, dribel dan kemampuan individunya sangat sering membuat pertahanan lawan kocar-kacir sehingga membantu Barcelona menemukan ruang saat menyerang.

Dengan ogah-ogahan membantu bertahan, Rafael Leao disebut Cassano seperti ingin mendapatkan privilese yang sama seperti Ronaldinho di Barcelona.

Namun, Leao belum sampai ke level Ronaldinho.

Dari ukuran jumlah gol saja, Leao hanya mencetak 47 gol daam 166 laga buat AC Milan.

Itu berarti rata-rata hanya 1 gol setiap 3-4 pertandingan.

Buat Cassano, statistik itu belum cukup untuk membuat Leao menjadi pemain yang menentukan sehingga punya hak untuk tidak ikut membantu tim bertahan.

 
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Juventus
2
2
0
0
6
0
6
6
2
Inter Milan
2
1
1
0
4
2
2
4
3
Torino
2
1
1
0
4
3
1
4
4
Genoa
2
1
1
0
3
2
1
4
5
Parma
2
1
1
0
3
2
1
4
6
Udinese
2
1
1
0
3
2
1
4
7
Empoli
2
1
1
0
2
1
1
4
8
Atalanta
2
1
0
1
5
2
3
3
9
Lazio
2
1
0
1
4
3
1
3
10
Verona
2
1
0
1
3
3
0
3
14
AC Milan
2
0
1
1
3
4
-1
1

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini