TRIBUNJATIM.COM - Misteri keberadaan Kaesang dan Erina Gudono membuat publik semakin penasaran dan menantikan kejelasan dari pasangan muda tersebut.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mencari Kaesang yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal ini disebabkan karena Kaesang diduga menerima gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi alias private jet.
Namun hingga kini, keberadaan Kaesang putra bungsu Presiden Joko Widodo, masih menjadi misterius.
Banyak yang penasaran apakah Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, masih berada di luar negeri atau sudah kembali ke Indonesia.
Pasalnya beberapa waktu lalu, Kaesang dan Erina Gudono sempat berada di Amerika Serikat untuk babymoon.
Kabar ini mencuat setelah Erina Gudono membagikan foto di media sosial yang menunjukkan pemandangan dari jendela pesawat.
Belakangan pesawat tersebut diduga merupakan jet pribadi.
Sejak saat itu, akun Instagram Kaesang dan Erina Gudono tidak aktif.
Mereka juga sudah tidak lagi membagikan momen apapun di platform tersebut.
Gaya hidup mewah yang dipamerkan Kaesang juga menuai beragam kritik dari publik.
Banyak yang menganggap gaya hidup tersebut tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang sedang menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Sementara itu Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengungkapkan, pihaknya akan mengirimkan surat undangan untuk Kaesang.
Nantinya, Kaesang akan diminta untuk klarifikasi tentang penggunaan jet pribadi saat ia pergi ke Amerika Serikat bersama Erina Gudono.
Baca juga: Ibu Erina Gudono Profesinya Tak Kalah Mentereng dari Jokowi, Mertua Kaesang Pengusaha Asal Kediri
"Surat sedang dikonsepkan, surat undangan. Saya tidak tahu posisi bersangkutan (Kaesang) saat ini ada di mana," kata Alex, sapaan Alexander Marwata, dalam konferensi pers di Kantor KPK RI, Jumat (28/7/2024).
KPK menilai, penerimaan fasilitas tertentu untuk Kaesang tetap patut diduga berhubungan dengan penyelenggara negara.
"Kenapa kami membutuhkan penjelasan dari saudara Kaesang terkait hal ini?"
"Karena kami menduga, patut diduga itu ada kaitannya dengan penyelenggara negara. Kan kita tahu kan orang tua dari Saudara Kaesang," tutur Alex, melansir Tribunnews.com.
Orang terdekat Kaesang juga mengaku tidak tahu dimana keberadaan Kaesang.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina mengatakan bahwa private jet yang dipakai Kaesang dan Erina Gudono bukan milik pribadi.
Sejauh ini, Silfester juga menyebut bahwa Kaesang belum bisa dihubungi seusai kasus private jet mengemuka ke publik.
"Saya belum bisa menghubungi Mas Kaesang," kata Silfester.
Wakil Dewan Pembina PSI sekaligus Staf Khusus Presiden Jokowi, Grace Natalie, juga mengaku tak tahu keberadaan putra bungsu Jokowi.
"Enggak tahu," ujar Grace Natalie singkat saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (2/9/2024).
Selain Grace, Kompas.com juga berupaya menghubungi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSI Andy Budiman, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni, serta Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka.
Namun para elite PSI tersebut tak kunjung merespons.
Indonesia Corruption Watch (ICW) sendiri menilai, Kaesang Pangarep memiliki tanggung jawab moral untuk mengklarifikasi soal dugaan gratifikasi, meski bukan seorang penyelenggara negara.
ICW tak menampik bahwa Kaesang memang tidak punya kewajiban secara hukum untuk melaporkan segala penerimaan fasilitas yang diperolehnya ke KPK.
Namun, menurut ICW, kasus ini perlu dipandang sebagai modus dari pihak swasta yang mungkin mencoba memberikan gratifikasi kepada pejabat negara melalui keluarganya, untuk menghindari pelanggaran hukum.
Mengingat, Kaesang juga merupakan anak seorang presiden dan adik wakil presiden terpilih.
"Apalagi Kaesang merupakan anak seorang presiden dan adik wakil presiden terpilih," kata Peneliti ICW Diky Anandya, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/9/2024).
"Sehingga agar tidak menjadi spekulasi yang semakin berkembang, Kaesang punya tanggung jawab moral untuk menjaga nama baik keluarganya," imbuhnya.
Diky pun meminta KPK untuk tak ragu melakukan klarifikasi kepada Kaesang terkait hal ini.
Ia juga menyarankan agar KPK berkoordinasi dengan penegak hukum luar negeri untuk mendalami dugaan gratifikasi buntut penggunaan jet pribadi ini.
"ICW mendorong agar KPK melakukan upaya klarifikasi terhadap yang bersangkutan," kata Diky.
Baca juga: Nasib Usaha Kaesang Sekarang, Bisnis Martabak Suami Erina Masih Eksis, Sang Pisang Gulung Tikar?
Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Yenti Garnasih menyebut, KPK tak cukup hanya meminta klarifikasi pada Kaesang terkait penggunaan jet pribadi.
Namun KPK juga harus menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
Ia menilai, KPK harus menyelidiki kasus ini terkait dengan dugaan suap atau gratifikasi untuk meminta jabatan atau proyek melalui Kaesang.
"Jangan-jangan ini adalah suap-menyuap untuk yang lain, tapi melalui yang bersangkutan, melalui Kaesang."
"Kan biasanya begitu, misalnya minta jabatan kepada pejabat melalui istrinya, memberikan sesuatu kepada istrinya. Jadi harus didalami," kata Yenti, dilansir dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Senin (2/9/2024).
Ia menekankan, conflict of interest menjadi kata kunci dalam kasus ini.
"Yang memberikan fasilitas jet pribadi itu siapa, dia mempunyai proyek atau tidak, dia punya kepentingan apa tidak, makanya conflict of interest itu menjadi kata kunci," sambungnya.
Mengutip dari akun X TrendAsia.org, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono diduga menggunakan pesawat jet pribadi Gulfstream G650ER dengan nomor N588SE.
Ia berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, hingga Bandara Internasional Philadelphia AS.
Bahkan biaya sewa atau charter pesawat Gulfstream G650ER sebesar Rp8,67 miliar.
"Tanggal perjalanan pada 18-21 Agustus 2024 dengan jarak 16.276 km. Biaya charternya US$556.305 atau sekitar Rp8,67 miliar [kurs Rp15.600 per dolar AS]," tulis akun X @TrendAsia_Org, Minggu (25/8/2024).
Melalui penelusuran di laman resmi Federal Aviation Administration (FAA), terungkap bahwa pemilik pesawat jet pribadi Gulfstream G650ER adalah Bank of Utah, yang terletak di Salt Lake, Amerika Serikat.
Kendati begitu, disebutkan jika Bank of Utah hanya wali amanat dari harta berupa pesawat jet pribadi Gulfstream tersebut.
Sementara menurut pemerhati penerbangan, Alvin Lie menyebutkan bahwa data Gulfstream G650ER nomor N588SE tersebut sangat misterius.
Bahkan data penerbangannya dihapus agar tidak bisa dilacak pergerakannya.
Selain itu atas permintaan pemiliknya, data penerbangan pesawat Gulfstream G650ER nomor N588SE juga tak bisa diakses publik.
"Atas permintaan pemilik, pswt Gulfstream G650ER registrasi N588SE, data penerbangannya tidak dipublikasikan/ tidak dapat diakses publik.
Pemilik yg terdaftar adalah penerima kuasa atau pengelola harta (Trustee) dari Bank of Utah, AS. Mungkin kreditnya belum lunas," tulis Alvin Lie pada akun X pribadinya, @alvinlie21.
Alvin Lie menyebutkan, riwayat penerbangan pesawat gulfstream G650ER registrasi N588SE tidak dapat diakses karena permintaan pemilik.
"Pesawat Gulfstream G650ER registrasi N588SE sangat misterius.
Data penerbangannya dihapus agar tidak bisa dilacak pergerakannya. Apakah benar ini pesawat sewaan/ charter?" ujar Alvin Lie dalam unggahannya di media sosial X, Jumat (23/8/2024).