TRIBUNJATIM.COM - Alasan guru SMA pukuli siswa di sekolah akhirnya terungkap.
Seorang guru SMA pukuli siswanya hanya gegara tersenyum.
Perilaku ini tengah menjadi perbincangan termasuk di media sosial.
Hal tersebut lantaran peristiwa itu terekam dalam sebuah video.
Tindak kekerasan fisik yang dilakukan oknum guru SMA Negeri 2 Cianjur ternyata dipicu salah paham soal senyuman.
Kepala SMAN 2 Cianjur Haruman Taufik mengatakan, sebelum kejadian, SM sedang mengajar di dalam kelas.
“Kemudian ada teman dari siswa tersebut (korban) mengajak senyum dari luar kelas, dan oleh siswa itu dibalas senyum dari dalam,” ucap Haruman kepada Kompas.com di SMAN 2 Cianjur, usai menggelar rapat tertutup dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat cabang wilayah V, Jumat (6/9/2024).
Hal tersebut diduga menjadi pemicu SM bertindak berlebihan terhadap siswanya itu.
“Sepertinya guru itu merasa bahwa itu menertawakannya sehingga merasa tersinggung, dan terjadilah seperti itu. Tapi, itu dugaan, baru dugaan yah, dari informasi sepintas yang saya dapatkan,” ujar dia.
Namun, Haruman akan menghimpun keterangan lebih lanjut dari SM dan siswa bersangkutan.
Baca juga: 7 Tahun Tak Malu Nyambi Jadi Badut, Guru SMA Semarang Sebulan Terima 60 Orderan, Karyawan 15 Orang
“Sudah kita mintai keterangan. Namun, baru lewat telepon. Setelah meeting ini saya akan menemuinya untuk meminta penjelasan lebih lanjut,” kata Haruman.
Selain itu, sekolah juga akan memediasi kedua belah pihak walau kasus tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Saya minta maaf untuk semua pihak atas hal yang tidak diinginkan kita semua. Tentunya apabila ada sesuatu yang terjadi secara perseorangan tidak dipukul rata sebagai kejadian suatu lembaga, mohon dimengerti semuanya,” ujar Haruman.
Berawal dari viralnya sebuah video yang merekam guru perempuan melakukan kekerasan pada siswanya, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, sang guru tampak menarik, memukul dan mendorong tubuh siswanya sambil diiringi teriakan.
Sementara siswa lainnya tetap duduk di bangku masing-masing menyaksikan kekerasan yang dilakukan gurunya.
Video tersebut direkam di lingkungan SMA Negeri 2 Cianjur saat kegiatan belajar dan mengajar di kelas.
Guru yang terekam berinisial SM (53) yang mengajar mata pelajaran matematika.
SM ternyata telah melakukan kekerasan pada siswa pada tahun 2019 dan tahun 2022.
Baca juga: Kisah Guru SMA Semarang Tak Malu Jadi Badut, Dapat Puluhan Juta Per Bulan hingga Punya 15 Karyawan
Hal itu terungkap dalam rapat tertutup antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Kantor Cabang Wilayah V dengan pihak sekolah di SMAN 2 Cianjur, Jumat (6/9/2024).
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah V Nonong Winarni mengatakan pada tahun 2019 dan 2022, ada kesepakatan damai sehingga kekerasan yang dilakukan SM diselesaikan secara musyawarah.
Kala itu SM berjanji tak akan mengulangi perbuatannya.
"Bahkan yang di 2022 sampai di BAP, dilaporkan ke Disdik Jabar. Namun, guru bersangkutan masih diberikan kesempatan untuk mengajar karena kami pikir tidak akan terulang lagi, ternyata kemarin terjadi lagi," ungkap Nonong kepada Kompas.com di SMAN 2 Cianjur, Jumat.
Baca juga: Hapus Makeup Siswi di Kelasnya, Aksi Guru SMA Jadi Sorotan, Sekolah Buka Suara: Terlalu Berlebihan
Terkait informasi yang berkembang perihal perangai SM yang dikenal sebagai sosok guru yang temperamental, Nonong tidak dapat memastikan hal tersebut.
"Tidak bisa menyimpulkan, ya, karena itu asumsi-asumsi. Tapi, kalau rumor memang ada. Pastinya, terkait kejadian ini, yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran indisipliner dan kode etik," ujar dia.
Nonong mengatakan, dari hasil rapat dengan pihak sekolah hari ini, akan menjadi bahan laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.
Sebagai konsekuensi atas tindakannya, SM disanksi tidak diberi tugas jam mengajar sampai batas waktu tertentu.
"Sembari menunggu keputusannya nanti, tadi kita sepakat yang bersangkutan untuk tidak diberikan jam mengajar dulu," ujar Nonong.
"Untuk sementara kita tempatkan di bidang-bidang atau kegiatan-kegiatan yang tidak bersentuhan, berhubungan dengan anak," tambah dia.
Ia menyebut kondisi psikis korban saat ini baik, kendati sempat syok karena kejadiannya terekam dan videonya beredar luas hingga viral di media sosial.
"Kelihatannya siswa kami itu mentalnya juga bagus, karena atlet silat, ikut ekskul silat, ya. Namun, karena pemberitaan, mungkin juga, merasa banyak yang menghubungi dan lain-lain, jadi wajarlah anak terkaget-kaget. Tapi, secara umum tidak masalah," imbuhnya.
Baca juga: Sosok Guru SMA yang Minta Disodomi Siswa, Terpancing dari Posisi Tidur, Ternyata Berencana Nikah
Kepala SMA Negeri 2 Cianjur Haruman Taufik pun menyebutkan hal yang sama.
"Karena sesuai kewenangan, kapasitas kami hanya melaporkan dan merekomendasikan, dan untuk tindakan selanjutnya kami serahkan ke pihak KCD dan Disdik provinsi," ujar dia.
Namun demikian, terhitung hari ini dan ke depannya, sebut Haruman, SM untuk sementara waktu tidak diberikan jam mengajar.
"Tapi dialihkan ke pekerjaan yang lain yang tidak berhadapan dengan siswa supaya masih bisa tetap beraktivitas karena kan berkaitan dengan absensi, ya," ujar Haruman.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com