TRIBUNJATIM.COM - Penyelanggaraan PON 2024 dianggap yang terburuk selama digelar.
Banyak kritik soal pra sarana, makanan atlet hingga kini ada dugaan penyelewengan dana.
Diketahui bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI diselenggarakan di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatra Utara.
Soal kritik bahwa PON 2024 adalah yang terburuk, Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fantoni tak terima.
Ia merasa penilaian itu tidak adil.
“Kalau dibilang terburuk dari seluruh PON yang ada, saya kira itu tidak fair,” kata Fantoni saat diwawancarai di Media Center PON di Hotel Santika Medan, Rabu (11/9/2024), melansir dari Kompas.com.
Menurutnya, setiap penyelenggaraan PON pasti ada kelebihan dan kekurangan.
Dia mengakui ada beberapa venue yang tidak siap. Tapi di sisi lain, ada pula venue yang dibangun berkelas internasional.
“Memang tidak semuanya sempurna, selalu ada kekurangan. Tapi kita cukup bangga ada venue yang kelasnya internasional. (Contohnya) venue boling yang begitu luar biasa pujian dari semua pihak,” kata Fantoni.
“Yang lain-lain, ada (venue) yang direhab dan ada yang dibuat baru. Dan yang paling menjadi tantangan kita adalah bahwa dengan anggaran yang ada, dengan waktu yang singkat, kita harus menyiapkan itu semua,” sambungnya.
Baca juga: Pesanan 3000 Nasi Kotak Mendadak Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Penjual Kecewa sampai Rela Ngutang
Dengan situasi seperti itu, dia mengaku telah mempersiapkan langkah antisipasi jika terjadi kekurangan di venue.
Fantoni meminta kepada publik agar keluhan dapat segera disampaikan ke petugas sehingga dapat diperbaiki.
Sebelumnya, pelatih voli mengomentari pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Bola Voli Indoor Sumut Sport Center di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang belum selesai.
Samsul pelatih dari tim voli Jawa Barat, mengatakan, PON yang merupakan multi event yang dilaksanakan empa tahun sekali, seharusnya penampakannya cukup megah.
"Tapi kenyataan, ya semua orang bisa melihat bahwa sarana dan prasarana, ya selama PON digelar di Indonesia, mungkin ini yang terburuk," kata Samsul Jais saat diwawancarai di lokasi, Selasa (10/9/2024).
Samsul mengeluhkan beberapa hal. Mulai dari akses jalan yang kurang memadai, lapangan untuk latihan yang belum siap, hingga kamar mandi yang tidak berfungsi dengan baik.
"Kami yang berlatih, harus ngepel dulu (di lapangan pertandingan)," ungkap Samsul.
Baca juga: Hasil Bowling Jatim di PON XXI Aceh-Sumut 2024, Beregu Putra Raih Emas, Beregu Putri Raup Perak
Sementara itu, warganet di media sosial X mengkritik akses jalan ke Gelanggang Olahraga (GOR) Bola Voli Indoor Sumut Sport Center di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara yang rusak dan belum selesai dibangun.
Melalui foto yang diunggah @garagarabola_, Selasa (10/9/2024), akses jalan menuju venue pertandingan bola voli di PON XXI Aceh-Sumut itu becek, banyak genangan, dan berlumpur. Beberapa triplek serta potongan kayu juga masih berserakan.
"POV atlet di venue PON," tulis unggahan tersebut.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kompas.com menghubungi Wakabid Media dan Humas KONI Pusat Muhammad Tirto Prima Putra pada Rabu (11/9/2024) untuk menanyakan akses jalan menuju GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center.
Tirto tak memungkiri bahwa prasarana di sekitar GOR memang terkendala sehingga pertandingan bola voli yang sejatinya digelar pada Selasa (10/9/2024) harus diundur.
"Memang yang dikebut untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024 itu pertama adalah venue pertandingan, kemudian area pendukung, lalu lingkungan di sekitar venue," terang dia.
Kendati demikian, Tirto memastikan jika pertandingan bola voli sudah bisa dilaksanakan Rabu (11/9/2024).
Dugaan Penyelewengan Dana
Terbaru, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah mengusut dugaan penyelewengan keuangan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh - Sumatra Utara.
Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Kombes Arief Adiharsa mengatakan, pengusutan ini dilakukan setelah menerima laporan terkait adanya indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana kegiatan tersebut.
"Dalam konteks preventif dan memberikan asistensi agar kegiatan PON XXI terlaksana dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan keuangan," ujar Arief kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).
"Kita akan melakukan penelaahan serta klarifikasi lebih dulu terkait laporan yang diterima," tambahnya.
Arief menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengenai dugaan ini.
Koordinasi tersebut dilakukan melalui satgas pendampingan kegiatan PON XXI yang dibentuk oleh Bareskrim Polri, bersama dengan Polda Aceh dan Polda Sumatra Utara.
Satgas tersebut, yang terdiri dari Bareskrim Polri dan Polda di wilayah penyelenggaraan, dipastikan akan menindaklanjuti laporan dugaan penyimpangan.
Langkah pertama adalah mendatangi lokasi pada Jumat (13/9/2024) untuk melakukan pendalaman dan klarifikasi langsung di lapangan.
"Tim satgas dari Mabes Polri akan menuju lokasi PON XXI untuk memberikan pendampingan kepada Kemenpora dan mendalami laporan yang ada," tambah Arief.
Dugaan penyelewengan ini pertama kali diungkap oleh Menpora Dito Ariotedjo, yang kemudian segera berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.
Dito menjelaskan bahwa Satgas pendampingan tata kelola penyelenggaraan PON ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2024.
Ia menegaskan bahwa semua keluhan terkait pelaksanaan PON akan ditindaklanjuti.
"Prinsipnya, kita ingin PON kali ini berjalan sukses," ujar Dito pada Rabu (11/9/2024).
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com