TRIBUNJATIM.COM - Aksi driver ojol wanita tabrak motor pembegalnya kini menjadi berita viral.
Akibatnya, satu dari pelaku begal itu masuk gorong-gorong hingga ditolong damkar atau petugas pemadam kebakaran.
Video evakuasi begal itu viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi di Kiara Artha Park, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (24/9/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @bandungterkini, melansir dari TribunJabar.
Dalam video tersebut, nampak sekumpulan driver ojek online (ojol) dan warga yang memenuhi trotoar Jalan Jakarta, tepat di depan Flyover Antapani.
Kemudian, video menunjukkan proses evakuasi begal dari gorong-gorong yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran (damkar).
Petugas damkar berhasil mengeluarkan begal itu dari gorong-gorong.
Kemudian, salah seorang petugas damkar menawari begal itu untuk minum.
"Mau minum dulu enggak?" ucap petugas.
Baca juga: Pelarian Buronan Begal di Surabaya 3 Bulan Akhirnya Ditangkap Polisi, Diamankan saat Pelaku Ngamen
Lalu, salah seorang petugas pun memberikan minum kepada pria yang bertelanjang dada tersebut.
Bahkan, petugas damkar itu membantu memegangi botolnya.
Setelah itu, petugas pun mengikat tangan pelaku menggunakan kabel ties.
Hingga artikel ini ditulis, Rabu (25/9/2024), video tersebut telah dilihat sebanyak 31,8 ribu kali.
Sejumlah warganet pun mengecam aksi begal yang dinilai menyusahkan petugas karena harus mengevakuasinya.
Kapolsek Batununggal, Iptu Yuri Hermana menjelaskan berdasarkan keterangan korban bernama Rini, seorang driver ojol.
Baca juga: Remaja di Jember Jadi Pelaku Begal Payudara 9 kali, Ngaku Karena Kecanduan Nonton Film Dewasa
Kala itu, Rini menghampiri kawasan Kiara Artha untuk melakukan COD dengan seseorang untuk membeli handphone.
Ketika sudah sampai Kiara Artha Park, korban pun menghubungi penjual handphone itu di pinggir jalan.
Namun, ketika Rini menghubungi penjual, dia dihampiri dua lelaki yang menanyakan arah ke Jalan Jakarta.
"Ketika korban menjawab, pelaku langsung mengambil handphone korban dari tangannya dan pelaku langsung kabur menuju arah stopan dan berhenti di stopan."
"Si korban mengejar pelaku dan menabrakkan motornya ke motor pelaku."
"Kedua motor terjatuh, membuat pelaku lari dan salah satu pelaku lari ke arah Kiara Artha, sedangkan satunya lagi masuk gorong-gorong," ujarnya, Rabu (25/9/2024).
Proses evakuasi pelaku yang ada di dalam gorong-gorong itu memakan waktu sekitar tiga jam.
Petugas damkar Kota Bandung harus membujuk pelaku agar mau keluar dari persembunyiannya.
"Saat ini pelaku sudah ditangkap dan mengaku berinisial SN asal Cileunyi, tepatnya Kampung Babakan Pandan, Cimekar," katanya.
Sementara itu, ada pula teman pelaku yang berhasil kabur berinisial G.
Kisah Keberanian Driver Ojol Lainnya
Sebelumnya, seorang driver ojol menyelamatkan seorang penumpangnya dari aksi berkedok lowongan pekerjaan di Kota Bekasi.
Akun Instagram @gojek24jam yang pertama kali menampilkan sebuah percakapan antara driver ojol dengan penumpangnya.
Pengemudi ojol tersebut diketahui bernama Ahmad (26).
Penumpangnya yang minta pertolongan bernama Gira.
Gira awalnya melakukan order.
Kemudian ada percakapan antara Ahmad dengan Gira.
Gira meminta tolong kepada Ahmad lantaran tak bisa keluar dari ruko itu. Di sana, ia merasa sedang ditipu.
Ahmad menjelaskan, kejadian bermula saat ia mendapatkan orderan atas nama Gira untuk dijemput di sebuah ruko di bilangan Grand Central Galaxy, Bekasi Selatan, Selasa (25/7/2023) pagi.
Tiba-tiba dalam perjalanan menuju lokasi penjemputan, Ahmad mendapatkan pesan dari penumpangnya yang mengaku gemetar dan ingin kabur.
"Akhirnya dia menjelaskan bahwa dia berada di dalam ruko sedang melamar kerja tetapi tempat tersebut diindikasi sebagai loker penipuan," kata Ahmad, Kamis (27/7/2023).
Ahmad yang mengetahui banyak "sarang" loker penipuan di ruko tersebut, langsung gerak cepat menjemput penumpangnya.
"Karena saya tahu kalau di Bekasi itu tepatnya di ruko-ruko Galaxy banyak loker penipu, saya bilang ke CS (Gira), saya segera ke situ," kata dia.
Kata Ahmad, posisi Gira semula ada di lantai satu.
Ia menyarankan penumpangnya itu untuk pura-pura mengambil makanan.
"Saya juga sempat menyarankan untuk cs (customer) agar pura-pura pesan gofood untuk turun ke bawah, karena dia awalnya berada di lantai satu," kata dia.
Baca juga: Tiap Hari Kerja 18 Jam, Driver Ojol 55 Tahun Meninggal di Atas Motor, Sehari Dapat Komisi Rp1,2 Juta
Saran yang diberikan Ahmad untuk berpura-pura mengambil orderan makanan rupanya tidak mempan.
Alhasil, Gira menyiasati alasan lain dengan izin ke toilet.
"Cs saya tidak diizinkan turun ke bawah untuk mengambil gofood, jadi dia mencoba izin ke toilet sebagai siasat untuk kabur dari situ," ujarnya.
Usut punya usut, Gira rupanya ditahan pihak ruko karena harus membayar administrasi sebesar Rp 1,5 juta oleh human resource development (HRD).
"Itu dijelaskan kalau ada biaya administrasi bisa dicicil. Ketika naik ke lantai 2, HRD-nya menjelaskan dan seperti ada penekanan untuk bayar Rp 1,5 juta hari itu juga," kata Ahmad.
Karena Gira tidak memiliki uang sebanyak itu dan segan meminjam kepada orang, ia akhirnya memilih untuk kabur saat ada kesempatan untuk memesan ojek online.
"Kalau enggak ada diperintahkan untuk pinjam uang ke orang tua, saudara, atau tetangga. Maka dari itu sebabnya kenapa customer saya mau kabur," kata dia.
Ahmad mengaku sempat waswas saat sampai di depan ruko.
Pasalnya, ada satpam yang berjaga di depan ruko.
"Awal memang agak waswas karena tempat seperti itu biasanya ada penjaganya yang memang sudah tahu kalau di dalam ruko tersebut ada tindak penipuannya," ujarnya.
Baca juga: Tangis Driver Ojol Dapat Uang di Pinggir Jalan, Motor Rusak Kini Selamat, Pemberi: Hadiah dari Tuhan
Penuh tekad menyelamatkan penumpangnya, Ahmad mengaku siap pasang badan apabila mendapat perlawanan.
"Saya pun siap pasang badan sewaktu waktu ada tindakan represif dari pihak ruko, saya akan setidaknya memberi perlawanan," kata Ahmad.
"Niat saya bekerja dan sekaligus membantu CS yang katanya dia takut, ingin kabur dari sana," tambah dia.
Saat berhasil keluar dari ruko tersebut, Gira langsung meminta Ahmad tancap gas agar tidak dicecar oleh satpam.
"CS saya seperti orang buru-buru lalu bilang ke saya dengan nada berbisik 'ayo bang buruan jalan', tanpa menggunakan helm saya langsung tancap gas, karena khawatir akan ada apa-apa," imbuh Ahmad.
Pihak kepolisian dan Satpol PP Kota Bekasi mendatangi ruko di Grand Galaxy seusai beredarnya cerita seorang pengemudi ojek online membantu penumpangnya kabur dari ruko tersebut.
Namun, polisi tidak menemukan satu pun korban saat mereka mendatangi ruko yang beralamat di Jalan Grand Central Galaxy RG 3 No AB83, Kecamatan Bekasi Selatan itu.
"Setelah kami telusuri dan kami datangi bersama-sama dengan petugas Satpol PP Kota Bekasi, ternyata kami tidak menemukan korban penipuan yang ada di Galaxy," ujar Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Jupriono, di Polsek Bekasi Selatan, Kamis (27/7/2023).
Jupriono mengatakan, ruko tersebut dalam kondisi sepi, hanya ada dua orang karyawan.
Bahkan, petugas keamanan pun tidak ada di lokasi.
Meski begitu, polisi tetap melakukan pengecekan di ruko tersebut, terutama soal perizinan perusahaan atau PT yang dijalankan.
Kata Jupriono, ruko tersebut ternyata memiliki izin berkantor di kawasan Summarecon Bekasi, Bekasi Utara.
"(Ruko) ini hanya untuk mempermudah kalau ada orang yang mau mencari kerja di sekitar Galaxy, kalau izinnya itu kantornya di Summarecon Bekasi," ujarnya.
Jupriono mengaku belum mengetahui persis bisnis apa yang dijalankan di ruko tersebut.
Ia berharap masyarakat yang menjadi korban penipuan untuk segera melapor.
"Kami mengimbau ke seluruh masyarakat yang menjadi korban penipuan yang di Galaxy itu silakan melapor ke Polsek Bekasi Selatan, untuk segera kami tindak lanjuti," ucapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com