TRIBUNJATIM.COM - Nasib bu guru muda meninggal ketika study tour bersama murid-muridnya.
Ia tewas memilukan sambil memeluk muridnya.
Bus yang ditumpangi rombongan siswa tersebut meledak hingga terbakar.
Kecelakaan tragis ini terjadi di Thailand pada Selasa (1/10/2024) lalu.
Peristiwa ini menyisakan duka bagi masyarakat khususnya para korban dan keluarga.
Kebakaran bus sekolah yang terjadi pada sore hari tersebut mengejutkan banyak pihak.
Baca juga: Siswa Nangis Ketakutan Ditanya Guru BK Ukuran Bra, Diancam Jika Tak Nurut, Sekolah Tidak Membela
Dilansir dari VGT TV via Tribun Jateng, terhitung sebanyak 25 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dan 16 lainnya masih dalam perawatan intensif akibat luka yang dideritanya.
Bus yang diketahui membawa sebanyak 44 siswa dan sejumlah guru dari Sekolah Watt Phraya Sangkharam di Provinsi Uthai, Thailand tersebut diketahui sedang dalam perjalanan pulang piknik hingga akhirnya bus tersebut terbakar.
Berdasarkan sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian, roda bagian depan bus meledak.
Hingga membuat bus tersebut menabrak pembatas jalan dan dengan cepat kebakaran pun terjadi.
Saat kejadian tersebut beberapa guru dan siswa berhasil keluar dengan sejumlah luka.
Baca juga: Padahal Baru Kerja, Guru Dipaksa Ayah Ngutang ke Bank untuk Beli Tanah, Butuh 35 Tahun Melunasinya
Namun masih ada banyak penumpang lainnya yang terjebak di dalam bus tanpa bisa menyelamatkan diri di waktu yang tepat.
Hingga saat ini, sopir yang mengendarai bus tersebut masih dalam pengejaran lantaran melarikan diri dari lokasi kejadian.
Sementara itu, dari tragedi kecelakaan bus tersebut sosok bu guru bernama Kanokwan Sripong menyedot perhatian publik.
Kanokwan Sripong diketahui merupakan seorang guru muda di Sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam.
Diketahui jika Kanokwan Sripong dilaporkan meninggal dunia dengan kondisi masih menggendong erat siswanya saat ditemukan oleh tim penyelamat.
Banyak warganet yang menyoroti sikap guru muda tersebut yang tetap melindungi muridnya saat kondisi genting antara hidup dan mati.
Dikutip dari surat kabar Khaosod English diketahui, jika wanita muda yang menjadi guru tersebut baru saja mengadakan upacara wisuda di Universitasnya pada 26 September 2024 lalu.
Dalam sejumlah foto souvenir yang beredar terdapat sebuah tulisan,
“5 tahun lagi cara. Menjadi kebanggaan seorang ibu. Jika kamu masih hidup, kamu pasti akan bangga dengan putrimu,” tulis keterangan dalam souvenir itu.
Sementara itu melalui akun TikTok milik @adrian.nigwa tampak mengunggah sosok Kanokwan Sripong pada Rabu (2/10/2024).
“Guru Thailand ini menggunakan tubuhnya untuk menutupi muridnya sementara bus meledak dalam api,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
Dalam unggahan tersebut tampak memperlihatkan sosok Kanokwan Sripong yang tengah mengenakan baju wisudanya sebelum kejadian naas tersebut menimpanya.
Sementara itu kisah lainnya, sosok SWH, guru yang hukum siswa squat jump 100 kali hingga meninggal dunia kini jadi sorotan.
Kini, guru honorer di SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang itu telah dinonaktifkan.
Terungkap pula gaji dan kondisinya kini.
Diberitakan sebelumnya, Rindu Syahputra Sinaga atau RSS (14), meninggal dunia usai sakit setelah diberi hukuman 100 kali squat jump oleh SWH.
SWH memberi hukuman karena RSS tak mengerjakan tugas.
SWH kini terpukul dan merasa bersalah setelah RSS meninggal dunia.
"Saat ini kondisi guru itu lagi down. Dia merasa bersalah dan terpukul lah karena dia tak menyangka sampai seperti ini," kata Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Muriadi, dalam keterangannya dikutip dari Tribun Medan, Selasa (1/10/2024).
SWH telah menuliskan surat terkait kronologi pemberian hukuman kepada RSS.
Baca juga: Tak Terima Anaknya Dicubit sampai Memar Gegara Bertengkar, Ayah Laporkan Guru ke Polisi: Nantang
Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (19/8/2024), ketika enam siswa tidak mengerjakan tugas.
SWH bertanya kepada para siswa tentang hukuman yang mereka inginkan, dan mereka menjawab squat jump.
SW kemudian meminta siswa yang dihukum melakukan squat jump sebanyak 100 kali, dengan catatan boleh berhenti sejenak jika merasa lelah.
Namun, setelah pulang ke rumah, RSS merasakan sakit di kedua kakinya.
Keesokan harinya, RSS mengalami demam tinggi dan akhirnya dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua, Deli Serdang, kemudian meninggal pada Kamis (26/9/2024).
SW merupakan guru honorer yang mengajar pendidikan agama Kristen sejak Januari 2024.
SW menggantikan guru sebelumnya yang mengajar mata pelajaran tersebut telah pensiun.
Saat ini, SW telah dinonaktifkan dari proses mengajar.
Selama menjadi guru, SWH hanya bergaji Rp 1.260.000 perbulan.
Hal ini diungkap oleh salah satu guru yang namanya tidak ingin disebutkan.
"Di sini per jam Rp 35 ribu. Dia (WHS) masuk 12 kelas dari kelas VII sampai IX. Satu minggu 3 jam untuk satu kelas. Itulah kalau dihitung segitulah (Rp 1.260.000)," ucap salah satu guru.
Pihak sekolah mencatat kalau WHS baru sekitar 1 tahun 4 bulan mengajar di SMP Negeri 1 STM Hilir.
Ia menggantikan posisi guru PNS yang pensiun.
"Bulan 6 tahun 2023 lah dia masuk ke sekolah ini. Nggak banyak cerita dia kalau di sekolah ini. Ya biasa saja," kata Darwin salah satu guru Bahasa Inggris.
Saat ini pihak kepolisian pun masih terus menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh SWH.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com