Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Tujuh guru dan satu sopir korban kecelakaan bus rombongan guru SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung masih menjalani perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Lima di antara mereka harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang, seperti tulang kaki, tangan dan punggung.
Para korban ini sebelumnya berada dalam satu bus yang dipinjamkan oleh Universitas Tulungagung (Unita).
Kepala SMAN 1 Kedungwaru, Imron Rosyidi, mengatakan, sebelumnya pihak sekolah akan menyewa 5 bus.
Lima bus akan digunakan untuk para siswa yang memberi dukungan kepada tim basket sekolah yang berlaga di DBL Arena Surabaya.
"Waktu itu anak-anak koordinasi dengan pihak sekolah, saya minta bus yang bagus. Standar bus pariwisata supaya aman untuk anak-anak," ucap Imron, Rabu (9/10/2024).
Sementara untuk rombongan guru dan staf Tata Usaha (TU), rencananya akan menyewa kendaraan sendiri.
Jika kurang dari 15, maka pihak sekolah akan menyewa Toyota Hiace.
Namun kemudian SMAN 1 Kedungwaru dipinjami bus oleh Unita.
"Mungkin ini bentuk kerja sama antar lembaga yang sudah terjalin selama ini. Kita juga sering diundang lomba, dan kita juga datang," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Sedih Kepala SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung sebelum Bus Terguling di Tol Sumo: Kaca Saya Cabut
Bus ini yang kemudian mengalami kecelakaan, diduga karena rem blong di Rest Area KM 725 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).
Imron mengaku tidak menyalahkan siapapun dalam kecelakaan ini.
Ia bahkan mengaku menjadi pihak yang bertanggung jawab sebagai pimpinan di SMAN 1 Kedungwaru.
"Namanya hari apes tidak ada dalam kalender. Apapun yang terjadi, saya yang tanggung jawab karena saya pimpinannya," tegas Imron.
Netizen merespons penggunaan bus milik Unita ini sebagai awal musibah.
Dari salah satu akun yang mengaku mahasiswa di universitas swasta di Tulungagung ini, bus kampus jarang difungsikan.
Bus selalu terparkir di tempat yang sama, sehingga terkesan mangkrak.
"Selama aku kuliah neng kono (di sana), gak tau eroh bis kuwi pindah panggon (tidak pernah tahu bus pindah tempat)," komen salah satu akun di media sosial Instagram.
Belum ada konfirmasi terkait kondisi bus seperti yang disampaikan netizen ini.
Kecelakaan terjadi pada Senin (7/10/2024) saat bus hendak masuk ke Rest Area KM 725 Jalur A Tol Sumo.
Bus mengalami rem blong sehingga melaju cepat saat akan masuk rest area.
Sopir sempat banting setir ke kiri hingga menabrak pembatas jalan hingga bagian kanan bus terangkat lalu terguling.
Dalam kejadian ini, satu orang meninggal dunia, 9 luka berat dan 10 luka ringan.
Para korban dievakuasi ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik.
Delapan orang yang masih perlu penanganan medis dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.