Berita Viral

Karyawan Dealer Pusing Pria Gaji Rp 10 Juta Ngotot Beli Mobil Mercedes Tapi DP Kurang, Cicilan Mahal

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan Dealer Pusing Pria Gaji Rp 10 Juta Ngotot Beli Mobil Mercedes Tapi DP Kurang, Cicilan Mahal

TRIBUNJATIM.COM - Curhatan seorang karyawan dealer viral di media sosial.

Karyawan dealer itu pusing soal pelanggan yang ngotot beli mobil mahal, dan tak sesuai budget.

Ia mengunggah curhatannya di laman Threads dengan akun @umar_othmann.

Umar merupakan seorang penasihat penjualan mobil membagikan pengalamannya bertemu dengan pembeli yang "nekat".

Percakapan singkat yang dilakukannya dengan seorang pemuda yang mengincar sebuah mobil bermerek Mercedes.

Namun siapa sangka, pemuda yang tidak disebutkan namanya itu hanya memiliki gaji Rp10 juta perbulan.

“Uang mukanya sendiri lebih dari RM200.000, Tuan,” kata Umar kepada pemuda itu.

Umar langsung menjelaskan kepada pemuda tersebut bahwa penghasilannya hanya RM3.000 per bulan, untuk uang muka yang harus dibayarkan harus lebih dari RM200.000 dengan penjamin.

Namun siapa sangka, pemuda tersebut hanya mampu membayar uang muka sebesar RM5.000.

“Itu tidak cukup. Cicilan bulanannya sendiri lebih mahal dari gaji Anda. Gaji ideal untuk mobil ini adalah RM9.500 ke atas,” kata Umar kepada pria itu, melansir dari TribunTrends.

Baca juga: Pegawai Pemkot Ngamuk Dibuatkan Surat Kematian, Pantas Suami Bisa Beli Mobil, Korban: Kenapa Bisa?

Lanjut dalam postingan Umar`s Thread, ia menegaskan bahwa ia harus menahan emosinya saat berhadapan dengan pelanggan yang seperti pemuda tersebut.

“Saya pusing ketika berhadapan dengan anak muda yang baru memulai hidup. Mereka punya selera makan besar dan ingin menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan.”

Dalam percakapan singkat dengan World Of Buzz, Umar menceritakan detail mobil yang ingin dibeli pemuda tersebut.

Ini adalah Mercedes-Benz A45S 4Matic Plus, yang harganya lebih dari RM312.000.

Untuk angsuran perbulannya saja sebesar RM3.161, dengan asumsi membayar 10 persen dari uang muka.

Apalagi dilihat dari gaji bulanan pemuda tersebut, sepertinya dia tidak sanggup membayarnya.

"Saya merekomendasikan mobil lain yang lebih sesuai dengan bujetnya, tetapi dia tetap bersikeras memilih mobil yang jelas-jelas tidak mampu dia beli, seperti Honda DC5," tutur Umar kepada WORLD OF BUZZ.

Namun lagi-lagi, Umar tidak yakin dengan pemuda tersebut, apakah pemuda tersebut pegawai baru dan yang disebutnya hanya gaji saja.

Tidak salah untuk bermimpi besar, tetapi jangan sampai anda akan terlilit utang besar.

Baca juga: Rumilah si Janda Nyaris Tewas saat Tagih Utang Emas 72 Gram, Heran Tetangga Malah Beli Mobil Baru

Sebelumnya, gara-gara tak terima diremehkan pegawai toko, seorang pria nekat menggunting tas LV miliknya seharga Rp 100 juta.

Aksi nekat pria tersebut langsung viral di media sosial.

Ia nekat potong tas Louis Vuitton gara-gara kesal setelah diremehkan oleh pelayan toko.

"Seorang pria memotong tas Louis Vuitton yang baru dibelinya karena kesal dengan pelayan toko," tulis keterangan dalam video itu.

Adapun pria ini bernama Zainal Abidin dan Ismail Arifin yang diketahui sedang berada di salah satu butik yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Karena merasa kesal dengan pelayan toko tas Louis Vuitton di Kuala Lumpur tersebut, Zainal Abidin langsung memotong tas LV miliknya menjadi dua bagian.

Pria ini juga ngomel-ngomel di hadapan seorang pelayan toko.

Sementara pelayan toko hanya diam terpaku melihat aksi memotong tas Louis Vuitton dengan harga Rp100 juta tersebut.

"Mereka pikir tas LV lebih besar daripada Martabat saya," kata Zainal.

Insiden ini ternyata berawal dari pelayan toko yang tidak melayani dengan baik saat Zainal Abidin berniat membuat label di tasnya yang telah dibeli sekitar tiga bulan yang lalu.

Karena merasa kesal diremehkan, Zainal Abidin kemudian meminta sebuah gunting kepada pelayan tersebut dan langsung menggunting tas itu di hadapannya.

Di kasus lain, seorang penumpang pesawat memilih merobek tas mewah merek Hermes di hadapan petugas Bea Cukai.

Hal itu lantaran penumpang tersebut enggan bayar pajak senilai Rp 26 juta.

Dalam video di Youtube 86 Custom Protection NET, awalnya seorang penumpang pria baru turun dari pesawat di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Saat melalui mesin X Ray, petugas Bea Cukai mencurigai barang bawaan penumpang tersebut.

Ternyata, penumpang tersebut membawa sebuah tas mewah dari brand Hermes.

Si petugas lantas meminta invoice dari tas Hermes tersebut.

“Oh ini invoice nya ya,” kata si petugas.

Baca juga: Pengemudi Mobil Borong Kanebo Dagangan Mantan Bosnya di Lampu Merah, 12 Tahun Lalu Pernah Ditolong

Petugas menjelaskan bahwa mereka harus membayar pajak atas barang bawaannya, sebab harga dari tas Hermes itu sudah melebihi batas pembebasan bea masuk.

“Nah ternyata ini kan ada invoice untuk tas ini ya seharga 36.800 Hongkong Dollar, kalau di kurs in di USD jadi 4000,” ucap si petugas.

Penumpang pria kemudian mengaku bahwa tas itu dibeli seharga 1000 USD.

“Mbak saya belinya 1000 Dollar nih mbak,” ungkapnya.

“Tapi ini gimana?” jawab si petugas seraya memperlihatkan Invoice Hermes yang diberikan oleh si penumpang wanita.

“Gini aja mbak, diambil aja siapa yang mau 1000 Dollar, kayak gitu gak apa-apa,” papar pria tersebut.

“Kita nggak beli tas juga pak, jadi gimana dong,” jawab petugas.

Si penumpang kembali menegaskan bahwa tas Hermes itu adalah palsu.

Dia bahkan bersumpah tas mewah itu dibeli seharga 1000 Dollar.

“Yang ini palsu kok, saya berani sumpah belinya 1000 Dollar,” tegas penumpang pria yang menolak untuk membayar pajak.

Baca juga: Pengemudi Mobil Pungut Uang Rp 3 Juta Milik Pegawai Minimarket yang Jatuh di Jalan, Pemilik: Setoran

Sementara untuk invoice yang sudah disita oleh petugas, dijelaskan oleh penumpang bukanlah invoice dari tas Hermes tersebut.

“Seumpama ada invoice aslinya, gak apa-apa pakai invoice aslinya,” jelas petugas.

“Gak ada invoice ini palsu, saya tinggal aja deh mbak,” sahut penumpang.

Namun pada akhirnya petugas kembali mengarahkan mereka ke ruang pemeriksaan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Namun penumpang bersikeras pada petugas dengan mengatakan tas Hermes yang mereka bawa merupakan barang palsu.

Karena Tax yang harus dibayar oleh penumpang totalnya sekitar Rp 26.557.000, akhirnya pasangan itu lebih memilih merobek tasnya.

“Saya ndak terima loh pak, saya robek saja boleh pak? Saya robek aja,” kata si penumpang pria.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini