Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – 10 tahun memimpin Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo mampu menuntaskan pembangunan smelter Freeport yang merupakan pemurnian tembaga dengan desain jalur Tunggal atau single line terbesar di dunia yang dimiliki dan dikelola PT Freeport Indonesia.
Bulan Oktober tahun 2021 Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama. Konstruksi fisik secara substansial rampung pada bulan Desember 2023. Selama proses konstruksi menyerap 40 ribu tenaga kerja. Pre-commissioning hingga akhir Mei 2024. Tepat pada tanggal 27 bulan Juni 2024 mulai commissioning dengan produksi pertama pada Agustus 2024. Ramp-up produksi diharapkan mencapai operasi penuh pada akhir Desember 2024.
Smelter tembaga single line terbesar di dunia ini, berdiri di atas lahan 104 ha di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Nilai investasi Rp 56 triliun. Smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia ini dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Sebanyak 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dimurnikan di Smelter Freeport akan menghasilkan emas 50 ton, katoda tembaga 600 ribu ton, perak 200 ton per tahun.
“Dari tanah Papua tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia terbesar di dunia, disuplailah konsentrat tembaga dimurnikan di Gresik. Selama beroperasi penuh akan memperkejakan 2 ribu orang, 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan langsung PTFI. Selama masa konstruksi telah memperkejakan jumlahnya mencapai 40 ribu tenaga kerja,” ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
Baca juga: Info Terbaru Kabinet Prabowo 46 Kementerian, Mayoritas Menteri Jokowi, Nasdem Tak Masuk Pemerintahan
“Proyek ini sudah selesai bulan Juni. Dari tambang tembaga bawah tanah terbesar dunia dimurnikan di Smelter single line terbesar dunia. Menjadikan Freeport Indonesia tambang tembaga hulu hulir terbesar di dunia,” tambahnya.
Dampak positif dengan beroperasinya Smelter Freeport di Gresik mulai dari mendukung hilirisasi pertambangan nasional, menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi negeri dan menguatkan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia.
Salah seorang warga Kebomas, Hendy Isman (37) mengaku berharap dengan berdiri dan beroperasinya Smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik memiliki kontribusi lapangan pekerjaan. Meningkatkan ekonomi lokal masyarakat, terutama pedagang UMKM di bidang makanan.
Baca juga: Jawaban Lugas Presiden Joko Widodo Soal Putusan MK, Singgung Wilayah DPR RI
"Harapannya kontribusi lapangan pekerjaan tingkatkan ekonomi UMKM kos-kosan angkutan armada, katering makanan. CSR buat masyarakat dan dunia pendidikan Gresik," ujarnya.
Dampak yang dirasakannya saat ini, arus lalu lintas yang begitu padat. Meski belum setahun beroperasi, kendaraan besar memadati jalan raya pantura Manyar menuju KEK JIIPE.
"Mungkin ada jalan khusus truk besar ke Smelter. Arahnya ke sana semua. 10 tahun lagi akan dirasakan manfaat lebih besar," kata dia.
Pria yang bekerja di Gresik ini berharap CSR Smelter PT Freeport Indonesia bisa disalurkan di bidang pendidikan di Kabupaten Gresik.