Duel Carok di Gresik

Pantas Rebutan, Pendapatan Pak Ogah di Bunder Rp7,5 Juta per Bulan, UMR Gresik Lewat, Punya Karyawan

Penulis: Willy Abraham
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putar balik di depan SPBU Waduk Bunder, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Gresik, Kamis (31/10/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pantas buat Imron dan Rohman jadi rebutan lahan, ternyata penghasilan sebagai pak ogah atau tukang penyeberang jalan di depan SPBU Bunder Gresik mencapai jutaan rupiah dalam satu bulan.

Imron dan Rohman saling serang karena perbedaan shift yang tidak merata.

Keduanya saling serang hingga mengakibatkan Rohman yang membawa besi cor menjalani perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik. 

Sementara, Imron (51) yang membawa sebilah celurit diamankan polisi.

Saat menjalani pemeriksaan, pria berusia 51 tahun asal Surabaya ini mengaku tidak menyesal telah melukai Rohman.

Dia mengaku sudah 10 tahun menjadi pak ogah di depan SPBU Bunder itu.

Di hadapan awak media dan petugas polisi, Imron mengaku tak menyesal carok dengan temannya, karena merasa pekerjaan dan lahan mencari nafkahnya diganggu.

"Kalau saya tidak kerja, keluarga saya mau makan apa?" ucap Imron, Kamis (31/10/2024).

Ditanya terkait penghasilan yang diraih, Imron dengan gamblang menyebut bisa mendapat uang ratusan ribu rupiah setiap hari dari jasa sebagai pak ogah.

Baca juga: Imron Tak Menyesal Duel Carok di Gresik, Pekerjaan sebagai Pak Ogah Terusik Jadi Alasan

Pundi-pundi rupiah diberikan oleh pengendara yang ingin menyeberang dan putar balik.

"Dalam satu hari bisa Rp 250 ribu, bisa juga lebih, tergantung," kata Imron.

Jika diasumsikan dalam satu bulan ada 30 hari, Imron bisa mendapatkan uang sebesar Rp 7,5 juta per bulan.

Pendapatan ini bahkan di atas angka upah minimum regional (UMR) Gresik sebesar Rp 4.642.031.

Meski tinggal di Tambakwedi, Surabaya, bapak dua anak itu mengaku sering bolak balik Surabaya-Gresik. Terkadang, ia tiga hari tidak pulang dan libur selama satu hari.

Saking menjanjikannya, Imron memiliki karyawan.

"Kalau saya pas libur nanti ada karyawan yang di situ. Kadang tiga hari sekali saya pulang. Pas libur digantikan karyawan saya," imbuhnya.

Sebelumnya pertarungan dua orang pak ogah (pengatur lalu lintas tidak resmi) dengan membawa senjata tajam (sajam), terjadi di pinggir Jalan Raya dr Wahidin Sudirohusodo, dekat SPBU arah menuju Pintu Tol Kebomas, Gresik.

Informasi yang dihimpun, kedua pak ogah melakukan duel lantaran berebut lahan untuk memutar balik kendaraan yang lewat, yang kemudian mendapat imbalan dari pengemudi.

Baca juga: Motif Duel Carok di Gresik, 2 Pria Rebutan Lahan Jadi Supeltas di Depan SPBU Bunder

Kejadian duel berlangsung saat jalanan ramai, bersamaan waktu berangkat kerja, pada Rabu (30/10/2024) sekitar pukul 08.00 WIB.

"Sekitar pukul 08.00 WIB, telah terjadi perkelahian menggunakan sajam. Kebetulan ada anggota Satlantas yang lewat, kemudian dua orang diamankan," ujar Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro kepada awak media.

Dua pak ogah yang terlibat duel tersebut adalah, Imron (51) asal Surabaya dan Rohman.

Satu orang kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik lantaran mengalami luka terkena sabetan senjata tajam jenis celurit, sedangkan satu lainnya diamankan di Polsek Kebomas.

"Meski luka, namun dianggap luka ringan dan sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Dengan penyelidikan selanjutnya dilakukan oleh Unit Reskrim Polsek Kebomas," kata Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro.

Berita Terkini