TRIBUNJATIM.COM - Seorang wanita ngamen di jalanan sambil bawa anak ini viral di media sosial.
Ia viral lantaran paras cantiknya menjadi sorotan.
Ia merias wajahnya meski bekerja sebagai pengamen.
Ternyata sebelum menjadi pengamen, wanita tersebut sempat bekerja di sebuah perusahaan.
Namun ia memutuskan untuk berhenti dan lebih nyaman ngamen.
Sosok wanita tersebut diketahui bernama Septi Handayani (26).
Diakui Septi, ia memang sudah terbiasa hidup di jalanan sejak kecil bersama orang tuanya.
Untuk diketahui, Septi kini sudah menikah dan memiliki dua anak usia lima dan tiga tahun.
Ia mengaku lebih nyaman menjadi pengamen ketimbang kerja kantoran.
"(Udah lama (mengamen) dari kecil. Memang sekeluarga udah di jalan dari kecil. Jadi Septi di jalan dari kecil sampai sekarang. Karena kan juga udah punya anak, bisa jaga anak sambil cari uang juga," ungkap Septi saat diwawancara, dilansir dari YouTube TVOne, Senin (18/11/2024) via Tribun Sumsel.
Meski begitu diungkap Septi, ia dulunya pernah bekerja di perusahaan.
Namun karena kini sudah punya dua anak, Septi memutuskan untuk bekerja di jalanan saja menjadi pengamen.
"Pernah kerja cuma berhubung ada anak, kalau kerja kan enggak bisa bawa anak, jadi Septi (mengamen) sambil jagain anak, ngamen pagi. Kalau enggak ngamen enggak makan. Ngamen dari jam 6 sampai jam 10 malam," beber Septi.
Terkait sosok suaminya, Septi antusias menceritakannya.
Ternyata sang suami adalah teman masa kecil yang setia menemaninya di jalanan.
Atas profesi mengamen yang kini ia geluti, Septi mengaku didukung penuh oleh sang suami.
"Suami gojek online. (Suami) izinin. Suami juga bareng di jalan dari kecil, pacaran dari kecil sampai nikah sekarang," imbuh Septi.
Terkait soal kecantikannya, Septi mengaku tak pernah perawatan ke salon seperti wanita cantik lainnya.
Menurut Septi, ia lebih pilih uangnya dipakai untuk anak-anaknya ketimbang untuk perawatan tubuh atau wajah.
Artinya, kecantikan Septi adalah alami, tanpa operasi atau perawatan salon terkemuka.
Terlihat saat wawancara, Septi tampil cantik dengan riasan tipis dan lipstik merah merona.
Baca juga: Rangga Resah Ketuk Kaca Kantor Polisi Karena Lapar, Bripka Rizki Kuak Kisah Pilu Sang Bocah Pengamen
Kendati riasannya tipis, Septi tetap terlihat cantik dengan wajah mulus dan rambut panjang terurai nan terawat.
"Enggak perawatan, gini aja, natural aja, mending buat anak kali ya duitnya. Enggak takut kusam, emang dari kecil, enggak masalah sih," ucap Septi.
Lebih lanjut diceritakan oleh Septi, ia bisa dapat penghasilan yang lumayan dari mengamen.
"Alhamdulillah (penghasilan) cukup buat anak. Untuk makan alhamdulillah," imbuh Septi.
Septi Handayani sendiri tak menyangka dirinya bisa viral dan jadi sorotan di media sosial.
Imbas dari viral, Septi tampak bersyukur karena mulai banyak yang menawarinya pekerjaan.
"Enggak nyangka bisa viral tiba-tiba dapat kabar dari teman katanya udah viral gitu, ada yang ngabarin ada yang WhatsApp ada yang telepon," kata Septi.
Diungkap wanita 26 tahun itu, ia banyak ditawari pekerjaan menjadi SPG hingga kerja kantoran.
"Ada yang nawarin pekerjaan, ada yang (tawarin kerja) jadi SPG, jadi user, ada yang wawancara juga, alhamdulillah," ungkap Septi.
Sosok Septi mendadak disoroti satu Indonesia lantaran diviralkan oleh akun TikTok Kiko Wannabe.
Dalam akun tersebut, akun Kiko merekam pertemuannya yang tak sengaja dengan Septi di lampu merah.
Saat sedang menunggu lampu merah menyala, pemilik akun Kiko terkejut melihat ada wanita cantik dari kejauhan sedang membawa ukulele sembari bernyanyi.
Pemilik akun Kiko pun terkesima dengan kecantikan pengamen jalanan tersebut.
Video yang direkam diam-diam pemilik akun Kiko pun mendadak viral hingga membuat sosok Septi tenar.
Baca juga: Nasib Mujur Septi Pengamen Cantik di Blok M, Banjir Job Setelah Sosoknya Viral Medsos: Alhamdulilah
Sementara itu kisah lainnya, sosok pencipta lagu dangdut hits yang melambungkan nama Inul Daratista kini hidup pas-pasan.
Bahkan ia harus ngamen untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Ia adalah Syam Permana.
Padahal Syam Permana punya banyak karya yang melejit di industri musik dangdut Tanah Air.
Pria asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini pernah menciptakan lagu untuk para penyanyi dangdut papan atas Tanah Air, diantaranya Meggy Z, Ona Sutra, Asep Irama, dan Inul Daratista.
Sejak memulai karier musiknya pada tahun 1981, Syam berhasil mengirimkan lagunya ke industri musik, mengungkapkan, "Alhamdulillah, lagu kita yang diterima," saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya.
Di masa keemasan kariernya, Syam tidak hanya menciptakan lagu atas permintaan, tetapi juga menerima tawaran dari produser.
Salah satu karya terkenalnya adalah lagu "Terima Kasih" yang ditulis bersama Yongki RM untuk Inul Daratista.
Meski begitu, perjalanan awalnya tidak semudah yang dibayangkan. Dia mengingat bagaimana hanya mendapat Rp15.000 untuk lagu-lagunya yang dijual di tahun 1982.
Setelah menikmati kesuksesan di Jakarta, krisis moneter memaksanya kembali ke Sukabumi.
Baca juga: Rezeki Erwin Mirip Ari Lasso, Pengamen Sehari Dapat Rp500 Ribu, Kini Viral dan Diundang Televisi
Meski berada di kampung halamannya, Syam tetap dikelilingi oleh penggemar yang menginginkan karyanya.
Kini, ia tinggal di rumah sederhana berwarna hijau, di dekat pesawahan, bersama istri dan dua anaknya.
Di rumah ini, ia masih menghabiskan waktu untuk menciptakan lagu, berbekal gitar dan kenangan masa lalu.
Bergabung dengan Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI) memberi harapan baru bagi Syam dalam hal royalti. Meskipun pendapatannya tidak menentu, ia merasa bersyukur karena masih bisa menerima transfer dari lagu-lagunya.
"Tahun ini saya hanya dapat Rp125.000, tapi tetap bersyukur," ujarnya.
Hidupnya kini ditandai dengan kesederhanaan.
Sarana hiburannya hanya radio, yang membawanya kembali ke momen-momen saat lagu-lagunya diputar.
"Meski bangga, saya sering berpikir, kenapa hidup saya tidak berubah?" keluhnya dengan suara pelan.
Dengan enam anak, Syam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin berat.
Setelah menjajal berbagai pekerjaan, akhirnya ia dan istri memutuskan untuk mengamen demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun perjalanan mereka tak selalu mudah, seperti diusir dari tempat mengamen atau berhadapan dengan cuaca buruk, semangat mereka tidak pernah pudar.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com