Berita Viral

Solok Selatan Surga Tambang Emas Ilegal Dibekingi? Jadi Pemicu Polisi Dadang Tembak AKP Ryanto

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta tambang emas ilegal Solok Selatan pemicu AKP Dadang Iskandar tembak AKP Ryanto

TRIBUNJATIM.COM - AKP Dadang Iskandar menembak mati AKP Ryanto Ulil dipicu kasus tambang ilegal alias galian C di Solok Selatan.

AKP Ryanto Ulil sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap salah satu pengusaha tambang ilegal ini.

Namun AKP Dadang Iskandar diduga membekingi pengusaha tambang ilegal galian C di Solok Selatan.

Baca juga: Sosok Polwan Gagal Dinikahi AKP Ulil Riyanto Korban Polisi Tembak Polisi, Pilu Melayat, Ibu: Galau

Setibanya di Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil didatangi AKP Dadang Iskandar.

Tak lama kemudian, terdengar suara tembakan.

Rupanya AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ryanto Ulil dini hari sekitar pukul 00.43 WIB, Jumat (22/11/2023).

Anggota Polres Solok Selatan sempat membawa AKP Ryanto Ulil ke Puskesmas Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, namun nyawanya tidak tertolong.

Pangkal masalah polisi menembak sesama polisi tersebut diduga lantaran kasus tambang ilegal.

AKP Dadang Iskandar diduga melindungi aktivitas tambang ilegal, seperti disampaikan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.

AKP Dadang Iskandar saat ini sudah menyerahkan diri dan diamankan Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan, dalam minggu ini akan melakukan penindakan berupa pemberhentian secara tidak hormat kepada tersangka AKP Dadang Iskandar.

"Pastinya tindakannya tegas, dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH," kata Irjen Pol Suharyono, mengutip Tribun Padang.

Dikatakannya, hasil sidang etik tersebut akan langsung dilaporkan kepada pimpinan Polri.

"Dalam minggu ini, setidak-tidaknya dalam tujuh hari ke depan, saya sudah melaporkan ke pimpinan Polri dan juga dari pusat juga," ujar Suharyono.

Sosok AKP Ulil Riyanti korban polisi tembak polisi (ISTIMEWA via Tribun Medan)

Pihaknya akan memberikan tindakan yang tegas, kepada siapa pun yang menghalang-halangi penegakan hukum terkait tambang ilegal jenis galian C.

Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penembakan tersebut.

Polda Sumbar masih mendalami motif di balik AKP Dadang Iskandar tega menghabisi nyawa rekannya sendiri sesama anggota Polri.

"Kita belum bisa melaporkan menginformasikan secara utuh, kecuali nanti sudah dikumpulkan keterangan saksi baik dari yang terduga tersangka," ujarnya. 

Baca juga: Viralkan Menu Makan Siang Gratis Cuma Dapat Semangka & Kangkung, Siswa SMK Kini Dipanggil Guru

Di sisi lain, Solok Selatan merupakan surga pertambangan.

Bahkan harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan seluas 28.840 hektar menjadi incaran negara lain.

Oleh karena itu, Solok Selatan dijuluki 'Bukit Emas' karena kekayaan alamnya yang melimpah.

Terutama dalam bentuk emas yang hampir selalu ditemukan di setiap bukit di wilayah Solok Selatan.

Sejarah mencatat bahwa aktivitas penambangan emas pertama kali dimulai oleh pemerintahan Belanda di wilayah ini.

Harta karun yang tersebar luas di Solok Selatan menjadi sasaran ambisi bagi para pemburu harta.

Baik dari tingkat lokal maupun internasional, termasuk dari China dan bahkan dari luar Sumatera Barat.

Lokasi tambang emas ternama di Solok Selatan berada di kawasan Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.

Menariknya, kabar telah tersebar bahwa China juga turut serta dalam aktivitas penambangan di area ini, dengan fokus pada penggalian harta karun berupa emas murni. 

Diperkirakan, setiap bulannya mereka mampu menghasilkan hingga 30 kg emas.

Jumlah ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi produksi emas di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).

Di Solok Selatan, Sumatera Barat, berbagai metode digunakan untuk mengeksplorasi harta karun yang kaya akan emas murni.

Mulai dari teknik tradisional seperti manjae (mendulang), hingga penggunaan mesin modern seperti mendompeng (mesin PK), kapal, dan alat berat.

Fakta tambang emas Solok Selatan pemicu AKP Dadang tembak AKP Ryanto (via Tribun Medan)

Namun tambang emas ilegal di Solok Selatan juga marak.

Selain emas, para penambang ilegal juga mengeruk material dari dasar Sungai Batang Hari.

Kapal-kapal kecil beratap terpal di pinggir Sungai Batang Hari juga sering terlihat guna mengangkut material yang diambil dari dasar sungai.

Berdasarkan data dari Wahana Lingkungan Hidup(Walhi) Sumatera Barat, aktivitas penambangan emas di Kabupaten Solok Selatan tersebar di beberapa titik.

Di antaranya di sepanjang aliran Sungai Batang Hari, Sungai Batang Bangko serta di Tambang Pamong dan Panggualan di Kecamatan Sangir.

Hasil investigasi Walhi pada tahun 2019, sedikitnya terdapat 28 titik tambang emas ilegal di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

22 di antaranya sudah tidak aktif dan ditinggalkan begitu saja tanpa adanya upaya reklamasi.

Sedangkan enam titik lainnya di aliran Sungai Batang Bangko masih aktif.

Baca juga: Tetangga Kini Buka Akses Jalan, Sunardi Kadung Bikin Jembatan Besi Rp250 Juta: Tidak Ada Penutupan

Tambang emas ilegal di Sumatera Barat menurut Walhi tidak pernah tersentuh hukum.

Hal itu dapat dilihat secara gamblang dengan maraknya aktivitas tambang.

Bahkan lokasinya ada di pinggir jalan nasional.

Selain itu, ketika ada penangkapan oleh aparat terhadap pelaku tambang di Sumatera Barat, yang ditangkap hanya pekerja di lapangan.

Tidak ada pelaku atau pemiliknya yang ditangkap.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini