Berita Kota Malang

Polisi Tidur di Malang Dinilai Bahayakan Pengguna Jalan, Sebabkan Dua Motor Terlibat Kecelakaan

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan polisi tidur atau speed bump yang berada di Jalan Terusan Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Minggu (8/12/2024).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Adanya polisi tidur atau speed bump yang berada di Jalan Terusan Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang, tepatnya depan Masjid Al Huda justru membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Saat TribunJatim.com datang ke lokasi pada Minggu (8/12/2024) siang, speed bump itu terbuat dari gundukan aspal dan jumlahnya ada tiga speed bump. Yang mana ukurannya cukup tinggi dan berjarak rapat saling berdekatan.

Speed bump tersebut tidak dicat sama sekali alias serupa dengan aspal jalan.

Kondisi itupun dikeluhkan para pengguna jalan.

Selain itu, kehadiran speed bump itu telah menimbulkan kecelakaan lalu lintas dua sepeda motor.

Salah satu korbannya adalah seorang ibu bersama anaknya.

Beruntung para korban hanya mengalami syok dan luka ringan.

Juru parkir Masjid Al Huda Malang, Fredi (58) mengatakan, peristiwa laka lantas akibat speed bump itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

"Kejadiannya terjadi hari ini, tahu-tahu ada bunyi bruk, sesama sepeda motor matic. Yang satu posisinya rem mendadak, mungkin kaget ada polisi tidur ini, dan yang di belakangnya juga kaget serta tak sempat mengerem. Sehingga, terjadi kecelakaan tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (8/12/2024).

Baca juga: Viral Lagi, Polisi Tidur di depan Mapolres Bondowoso Dikeluhkan Warga, Sering Terjadi Kecelakaan

Usai kejadian tersebut, warga sekitar menolong kedua pengendara sepeda motor bersama penumpangnya.

"Kalau yang rem mendadak, ketabrak itu ibu-ibu bawa anak kecil. Sedangkan yang di belakang, merupakan perempuan sendirian," tambahnya.

Dirinya menjelaskan, polisi tidur itu baru dibangun pada Sabtu (7/12/2024) pagi.

Namun, ia tidak mengetahui siapa yang membangun polisi tidur tersebut.

"Dan menurut saya, polisi tidur itu ketinggian dan jumlahnya kebanyakan. Sebenarnya, dua polisi tidur saja sudah cukup dan kalau bisa dicat dengan warna yang terang dan menonjol," terangnya.

Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pengguna jalan bernama Yohanes.

Ia yang sering melewati lokasi tersebut mengaku kaget dengan adanya polisi tidur itu.

"Ini saya baru tahu kalau ada polisi tidur. Sempat kaget juga, karena setiap hari lewat sini juga," ujarnya.

Berita Terkini