Berita Viral

Nyambi Jadi Pemulung, Polisi Bripka Seladi Tolak Suap selama 16 Tahun Bertugas Meski Banyak Utang

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka Seladi nyambi jadi pemulung

TRIBUNJATIM.COM - Sosok polisi bernama Bripka Seladi mencuri perhatian publik karena memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengumpul barang bekas.

Selama 16 tahun bertugas di bagian pelayanan SIM, anggota Polres Malang Kota ini konsisten menolak suap.

Bahkan dalam bentuk kecil seperti pemberian kopi dari pemohon SIM.

Baca juga: Usman Ali Tertawa Paling Kencang saat Gus Miftah Ledek Sunhaji, Sang Pengurus Ponpes Baru Minta maaf

Pria berusia 57 ini telah membuktikan bahwa integritas seorang polisi tidak hanya soal tugas, tetapi juga tentang menjalani kehidupan jujur dan bermartabat.

Di Polres Malang ia berseragam polisi, namun ketika selesai tugas ia melanjutkan pekerjaan sampingannya sebagai pemulung.

Bripka Seladi tak malu jadi pemulung demi uang tambahan untuk keperluan sehari-hari ketimbang mendapat uang dari cara tidak benar.

Menurutnya, biarpun pemulung yang penting halal.

"Lebih baik jadi pemulung, jauh lebih jujur dan benar daripada terima salam tempel dan suap," ungkap Bripka Seladi belum lama ini.

Bagi Bripka Seladi, mengelola sampah tidak hanya menambah penghasilan, tetapi juga menjadi cara untuk berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. 

Bahkan Bripka Seladi kini memiliki gudang sampah di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tak jauh dari tempat ia bertugas.

"Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya," kata Bripka Seladi.

Pendapatan dari hasil memilah sampah ini sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000 per hari.

Bripka Seladi memulai aktivitas memulungnya delapan tahun lalu.

Awalnya, ia mengumpulkan sampah dengan sepeda ontel, memilahnya, dan menjualnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Bripka Purnawiran, Seladi memilah sampah di dekat rumahnya di Gadang Kota Malang, Senin (9/12/2024). (TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO)

Apa yang dilakukan Bripka Seladi pun mengundang banyak perhatian masyarakat di dunia maya.

Salah satunya yang ada di kolom komentar akun Instagram milik @jktnewss.

Berikut beberapa komentar netizen:

Akun @n.a.s.a234 menulis, "Ini adalah gambaran gaji polisi yang menolak gratifikasi, apakah masih ada yang berminat menjadi polisi panutan & teladan seperti bapak ini?".

"Coba jenderal kasih contoh kaya gini pulang naik onthel gak egois dijalan yg berisik tot tot tot dijalan. Jdi bisa membaur sama masyarakat yg kena macet," tulis @hariadi769.

Masyarakat berharap, baik Kapolri dan Kapolda dapat memberikan apresiasi kepada Bripka Seladi atas komitmennya menjadi polisi yang jujur.

Baca juga: Pantas Calon Istri Juragan Kafe Batalkan Pernikahan H-1, Ungkap Gelagat Restu, Kembalikan Seserahan

Kesederhanaan Bripka Seladi memang tak membuatnya tergoda untuk memanfaatkan posisinya.

Ia tegas menolak gratifikasi dalam bentuk apapun, termasuk uang atau hadiah dari pemohon SIM.

Prinsip ini juga diajarkan kepada keluarganya.

"Kalau ada yang mencoba memberi sesuatu, saya suruh anak saya untuk mengembalikan."

"Saya tidak mau uang itu, karena hidup saya harus bersih," tegas Seladi.

Kini ia mengelola gudang sampah yang melibatkan anaknya, Rizal Dimas, dan beberapa rekan.

Bagi anaknya, Rizal Dimas, pekerjaan memilah sampah bersama sang ayah adalah pengalaman berharga.

Meski sering menghadapi cibiran, Rizal tetap bangga dengan prinsip hidup ayahnya.

"Saya bangga dengan ayah yang mengajarkan kerja keras dan kejujuran," tutur Rizal, yang bercita-cita mengikuti jejak ayahnya menjadi polisi.

"Pekerjaan memilah sampah ini halal, dan saya tidak malu melakukannya," imbuhnya.

Rizal kini tengah mencoba peruntungan untuk kali ketiga dalam seleksi kepolisian.

Ia menegaskan, meski memiliki ayah yang polisi, tak ada jalan pintas atau bantuan dari Bripka Seladi untuk membantunya lolos.

Bripka Seladi menunjukkan foto anaknya yang menjadi polisi, Pratu Rizal Dimas Wicaksono, di rumahnya Gadang, Kota Malang, Senin (9/12/2024). (TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO)

Bripka Seladi pun tak hanya teladan di rumah, tetapi juga di tengah masyarakat.

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai polisi, ia menghabiskan waktu di gudang sampah.

Namun jika ada tugas tambahan seperti pengamanan acara, ia tak segan menunda aktivitasnya untuk fokus pada kewajibannya sebagai polisi.

"Yang penting halal, ikhlas, dan terus ikhtiar dalam melakoninya. Tidak usah peduli omongan orang," ungkap Bripka Seladi.

Di tengah berbagai kritik terhadap institusi kepolisian, sosok seperti Bripka Seladi hadir sebagai bukti bahwa kejujuran dan kerja keras masih menjadi nilai yang layak dijunjung tinggi.

"Saya bisa jadi seperti kamu, tapi apakah kamu bisa seperti saya?" tutupnya dengan penuh keyakinan.

Baca juga: Cekoki Miras ke Pedagang Pentol sampai Jalan Sempoyongan, Pelaku Kini Ditegur Polisi, Minta Maaf

Sementara itu, sosok kakek pemulung pencari rongsok mengundang pilu bagi setiap netizen yang melihat aksinya.

Pria paruh baya tersebut membuat pengguna media sosial terenyuh hatinya.

Aksi tak terduga yang dilakukan si kakek pemulung menuai iba.

Ya, di usianya yang senja, kakek tersebut tak putus asa untuk berjuang demi bertahan hidup.

Dia memilih untuk menjadi seorang pencari rongsok dan berkeliling menyusuri jalan.

Saat beraktivitas, kakek tersebut membawa gerobak yang dijadikan sebagai wadah hasil barang rongsok yang didapatkan.

Tanpa alas kaki, kakek tersebut terlihat kesulitan untuk mendorong gerobak yang bebannya cukup berat.

Saking beratnya, kakek tersebut akhirnya tertunduk lesu.

Tak hanya itu, saking lelahnya kakek tersebut sampai minum genangan air.

Momen pilu tersebut dibagikan akun media sosial TikTok @brorambe.

"Ya ampun si bapak minum air hujan," ucap si perekam.

"Itu tiga kali bapak itu sujud gua kira ngapain kan. Ternyata si bapak minum air genangan di depan steam,"  sambungnya.

Usut punya usut peristiwa ini terjadi di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.

Melihat peristiwa tersebut, seorang pria perekam momen yang diduga berprofesi sebagai ojek online hatinya bergetar.

Seorang pemulung yang diduga bernama Pak Budi terekam oleh seorang netizen sedang minum air genangan di Cengkareng, Jakarta Barat (TikTok)

"Woi bantu nih, orang Cengkareng nih. Yang daerah macet nih, ketemu bapak itu tolong dibantu," tegas pria perekam.

Sementara itu atas peristiwa pilu yang terjadi, banyak netizen yang bereaksi.

Sejumlah netizen mengaku sering melihat kakek tersebut berkeliling mencari barang rongsok.

Ada pula yang berkomentar jika kakek tersebut sempat viral.

Bahkan si kakek pemulung sempat menerima uang belasan juta rupiah dari influencer.

Kendati demikian, belum bisa dipastikan mengenai kabar tersebut.

"Tadi ada yg bilang udh pernah viral influencer pernah viralin kasih duit 10-15 jt. tp sibapak masih begini di Taman Palem Lestari sering ktnya btw rumahnya pulo harapan indah menceng," jelasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini