Berita Bondowoso

Angka Kunjungan Wisatawan ke Kawah Ijen Jatim Menurun di Tahun 2024, Ini Alasannya

Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) Bondowoso saat melaksanakan Family Gathering di TWA Kawah Ijen di Bondowoso-Banyuwangi, Jawa Timur, 2024.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Angka kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, yang terletak di Bondowoso-Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami penurunan di tahun 2024 dibanding tahun sebelumnya.

Data yang diterima dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, mencatat kunjungan wisatawan di tahun 2023, untuk wisatawan nusantara mencapai 118.942 orang, dengan kunjangan tertinggi pada bulan Juni yang mencapai 12.081 orang.

Kemudian, di tahun 2023 untuk wisatawan mancanegara mencapai 29.035 orang, dengan kujungan terbanyak di bulan Agustus, yakni 4.478 orang.

Sementara di tahun 2024 (hingga pertengahan Desember), angka wisatawan nusantara turun menjadi 89.675 orang dengan kunjungan tertinggi pada bulan April yakni 12.055, dan wisatawan mancanegara mencapai 27.478, dengan kunjungan paling banyak yaitu bulan Mei, dengan 4.335 orang. 

Menurut Dwi P Sugiarto, Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, penurunan tingkat kunjungan ini karena pada bulan Juli sempat terjadi penutupan. Akibat dari kenaikan status Gunung Api Ijen dari Level 1 (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak Jumat (12/7/2024).

"Agustus full tutup jadi tidak ada pengunjung, kalau Juli dan September kan tidak full," ujarnya.

Namun setelah itu, kata Dwi, pendakian kembali dibuka. Dan memang kunjungan pasca penutupan animonya berkurang.

Diperkirakan kondisi ini karena fenomena blue fire/api biru yang mengecil karena vulkanologi gas. Tak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Revitalisasi Rampung, Jembatan Penghubung di Taman Hijau SLG Kediri Jadi Spot Favorit Pengunjung

Kemudian, pasca penutupan juga ada ketentuan yang lebih ketat. Yakni, adanya larangan unuktuk turun ke blue fire. Karena kondisinya masih memastikan kemanan dulu. 

"Blue fire mengecil tak sebesar dulu," tuturnya.

Disinggung tentang ketentuan wajib membawa bukti surat keterangan sehat apakah turut mempengaruhi keengganan pendaki, kata Dwi, pemberlakuan surat keterangan sehat sudah diberlakukan sejak Januari 2024.

Tetapi pengunjung tetap naik dibandingkan 2023, jadi kurang tepat kalau disebut penyebab penurunan.

"Baru turun setelah ada gejala vulkanik level 2 berdasarkan pengumuman PVMBG dan dilakukan penutupan TWA Kawah Ijen," tegasnya.

Ke depan, BKSDA menargetkan TWA Kawah Ijen menuju pada Quality Tourism. Artinya, tidak mengejar jumlah kunjungan yang datang, tapi memberikan pengalaman perjalanan yang terbaik.

Jadi, dari sisi orang yang datang akan diberikan interprestasi yang baik.

"Sehingga tak hanya orang refreshing, tapi mendapatkan pengetahuan," urainya.

Karena itulah, pihaknya ingin meningkatkan kualitas tour guide. Mulai dari materi untuk interprestasi wisatanya, hingga perbaikan kualitas fasilitas.

Memasuki musim libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini, kata Dwi, pihaknya menegaskan saat ini status TWA Kawah Ijen masih normal dan masih tetap dibuka.

Meski, Gunung Raung beberapa hari lalu terjadi letupan.

"Pos Pengamatan Gunung Api Ijen menyampaikan tidak ada hubungannya Gunung Raung dengan Gunung Ijen," ujarnya.

Namun begitu, pihaknya mengimbau pengunjung agar tidak memaksakan diri. Tak harus semuanya masuk ke sana. Seperti, memastikan kondisi fisik kesehatan, persiapkan peralatan pendakian yang memadai, kenakan pakaian yang nyaman untuk pendakian.

Mengingat saat ini memasuki musim hujan, para pendaki diharapkan gunakan sepatu yang masih menggigit. Karena ada kemungkinan beberapa titik licin.

Terpenting lagi, agar bertanya pada tour guide, dan tidak datang ke area-area yang berbahaya.

"Sampah, jangan dibuang di dalam kawasan, atau kiri-kanan jalur pendakian. Bawa pulang sampahnya," pungkasnya.

Sementara pantauan di tiket.bbksdajatim.org, harga tiket untuk wisatawan nusantara pada hari kerja yakni Rp 20.000, dan di hari libur Rp 30.000.

Kemudian, untuk wisatawan mancanegara, baik di hari libur ataupun hari kerja harganya Rp 150.000.

Tarif ini disebut belum termasuk tiket asuransi atau tiket berkemah.

Adapun jam kunjungan setiap harinya yakni pada jam 02.00 sampai dengan 12.00 WIB.

Berita Terkini