Penemuan Paket Hitam di Ngawi

Uswatun Khasanah Minta Doakan Dua Anaknya Sebelum Dimutilasi, Firasat Jelang Kematian, Ayah Syok

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Firasat terakhir Uswatun Khasanah sosok wanita yang dimutilasi jasad tanpa kepala diletakkan di koper merah

TRIBUNJATIM.COM - Uswatun Khasanah menuliskan curhatan terakhirnya di media sosial pribadinya tepat sebelum ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan di dalam koper warna merah.

Dalam curhatan Uswatun Khasanah tersebut, ia berdoa untuk kedua anaknya yang dititipkan dan tinggal bersama orangtuanya. 

Jasad Uswatun Khasanah ditemukan di dalam koper berwarna merah oleh warga, di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Kamis (23/1/2025).

Koper merah yang tergeletak di parit itu menarik perhatian seorang warga karena berbau menyengat. 

Menurut penyelidikan polisi, terungkap bahwa jasad tersebut adalah Uswatun Khasanah seorang wanita berusia 29 tahun asal Blitar, Jawa Timur. 

Jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh, tanpa kepala.

Uswatun sempat mengungkapkan isi hatinya sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

"Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya.  

Nanti kamu akan sadar udah kehilangan saat apa yang kamu genggam kemarin benar-benar pergi. 

Yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi," tulis Uswatun di media sosialnya pada awal tahun 2024 silam, jauh sebelum ditemukan tewas dalam koper. 

Penemuan jasad dimutilasi di Ngawi yang diletakkan di dalam koper warna merah jambu (YouTube Surya, Tribunnews.com, TribunJatim.com)

Ia juga sempat menulis pesan untuk kedua anaknya. 

"Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepada-Mu. Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku, wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepat.  

Lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya dan wakafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputku di pintu surga-Mu. Hasbunallah wanik'mal wakil," tulisnya. 

Kapolsek Garum AKP Punjing S Himawan mengatakan Uswatun Khasanah memiliki dua orang anak. 

"Tapi tidak tinggal bersama korban di Tulungagung. Mereka tinggal bersama ibu dan bapak korban," katanya. 

Dua anak Uswatun tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

Sedangkan Uswatun telah bercerai.

"Anak-anak ini tidak ikut korban karena korban bekerja di Tulungagung setelah bercerai. Apalagi, korban ini menikah lagi di Tulungagung dan bahkan informasinya sudah bercerai lagi," katanya. 

Baca juga: Sandal Dior dan Barang Mewah, Hasil Temuan Warga di Koper Isi Jasad Mutilasi di Ngawi, Tewas Dicekik

Ayah kandung korban, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa ia sangat terkejut saat menerima kabar penemuan jasad anaknya di selokan. 

"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," ungkapnya.  

Meskipun sudah tidak serumah, Nur Khalim tetap berkomunikasi karena orang tua korban telah bercerai dan ibunya menikah lagi. 

"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," katanya.  

Korban diketahui sehari-hari bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung, Jawa Timur.

Baca juga: Pilu Ayah Korban Mutilasi dalam Koper Ngawi Ceritakan Sosok sang Anak, Harap Pelaku segera Ditangkap

Ayah tiri korban mengatakan, keluarga mendatangi RSUD Dr Soeroto Ngawi pada Jumat (24/1/2025) pukul 13.00 WIB, untuk memastika bahwa mayat di koper merah itu adalah Uswatun Khasanah anak tirinya. 

“Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya, 90 persen cocok,” ungkap Hendi Suprapto (42).

Nur Khalim, ayah kandung Uswatun Khasanah alias UK (30), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi, saat ditemui usai pemakaman anaknya di tempat pemakaman umum Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025).  (Tribun Jatim Network/Samsul Hadi)

Menurut Hendi, korban merupakan warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, dan bekerja di Tulungagung. Uswatun adalah anak pertama dari tiga bersaudara. 

“Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut,” katanya. dilansir dari Tribunnews.com.

Sementara sang ibu, Ana Yuliana, menceritakan, putirnya itu terakhir kali pamit pergi ke luar kota pakai motor. 

“Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat (17/1) lalu. Basa-basi biasa, tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” ujar Ana Yuliani, ibu korban.

Jasad korban ditemukan dalam koper di Desa Dadapan pada Kamis (23/1/2025) pagi. Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, mengatakan bahwa warga menemukan koper tersebut di sebuah selokan. 

“Warga curiga melihat paket besar berwarna hitam. Setelah dibuka, ternyata berisi koper merah dengan benda-benda seperti selimut, sepatu wanita, dan bagian tubuh manusia,” jelas Andik.

Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi menjelaskan bahwa jasad tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

“Jasad yang ditemukan ini ada badan, namun kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada, kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” katanya.

Polisi menduga bahwa korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi. Sementara itu, dokter Puskesmas Kendal, Dr. Ririn Pancawinanti, yang ikut memeriksa jasad, memastikan bahwa korban adalah seorang perempuan dewasa.

“Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya,” ujar Ririn.

Saat ini polisi masih mendalami kasus itu untuk mengungkap motif di balik kematian korban.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini