TRIBUNJATIM.COM - Hingga kini, diskon listrik 50 persen masih berlangsung bagi masyarakat.
Melansir dari Kompas.com, diketahui khusus pengguna prabayar, promo dapat diperoleh pada saat pembelian token listrik.
Sedangkan pengguna pascabayar akan dapat potongan tarif 50 persen secara otomatis ketika pembayaran tagihan listrik untuk pemakaian periode Januari dan Februari.
Baca juga: Sopir Travel Tahan Sagala Babak Belur Dikeroyok, Dituduh Culik Anak Padahal Cuma Bantu Tagih Utang
Namun ada beberapa pelanggan PLN pascabayar yang mengeluh tak mendapatkan diskon listrik 50 persen.
Keluhan tersebut viral di lini masa media sosial X baru baru ini.
Sejumlah netizen mengaku masih membayar tagihan listrik Januari dengan nominal hampir sama seperti bulan sebelumnya.
"@pln_123 kenapa tagihan listrik pascabayar rumah saya belum dipotong diskon ya? Nggak jauh beda dari tagihan bulan lalu," tulis @Re******, Minggu (2/2/2025).
"Sm. Sy jg. Anehnya, biasa penggunaan kwh /bln sy hanya 500-700 kwh, bln jan mendadak 1300an. Apa mgkn ada manipulasi/kebocoran dr kwh meter spt pipa air yg bocor dmn, shg pemakaian membengkak," ungkap akun @vla*****.
Lantas bagaimana respons PLN terhadap keluhan ini?
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto buka suara.
Ia memastikan, pengguna pascabayar tetap mendapat potongan diskon listrik 50 persen sesuai ketentuan yang berlaku.
"Untuk role-nya pasti diskon 50 persen jika sesuai dengan ketentuan dayanya dan pelanggan rumah tangga," kata Greg saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Greg mengatakan, konsumen yang berhak mendapat diskon tarif listrik 50 persen adalah rumah tangga prabayar dan pascabayar dengan daya berikut ini, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA.
Sesuai ketetapan pemerintah, promo tersebut berlaku pada Januari-Februari 2025.
Terkait dengan konsumen pengguna pascabayar yang merasa tagihan listriknya masih sama seperti sebelumnya, Greg mengimbau untuk melihat pemakaian daya (kWh) dalam sebulan terakhir.
Pasalnya, semakin besar pemakaian daya, semakin tinggi pula tarif listrik yang harus dibayarkan.
Untuk mengetahui besaran pemakaian daya listrik per bulan, konsumen dapat melihatnya secara online di aplikasi PLN Mobile.
"Bagi pelanggan pascabayar yang ingin mengetahui history penggunaan kWh dan diskon yang didapat di periode bulan Januari dapat mengecek pada aplikasi PLN Mobile," kata Greg.
Baca juga: Pemilik Toko Kelontong Tak Terima Rugi Rp500 Juta, Tuntut Pedagang Sayur Bayar Ganti Rugi: Etika
Diketahui sebelumnya, sempat heboh soal pernyataan sisa token listrik diskon 50 persen dari PLN bisa hangus.
Sebab, diskon token listrik 50 persen periodenya berakhir pada 28 Februari 2025.
"Bulan Maret hangus katanya kak, soalnya periode cuma 2 bulan," tulis @suka**********, Minggu (5/1/2025).
Hal yang sama juga ditanyakan oleh pengguna akun media sosial X pada Jumat (3/1/2025).
"Ini beredar info, katanya sisa KWH yg dibeli pas periode diskon 50 persen ini bakal hangus di akhir Februari. Jd gak bisa dilanjut ke Maret. Ini bener gak ya? Mohon pencerahannya supaya tidak simpang siur," tulis akun @vic******.
Hal ini terkait dengan program paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50 persen yang diberikan bagi pelanggan dengan daya kurang dari 2.200 VA untuk periode pembelian Januari-Februari 2025.
Lalu bagaimana sisa kWh di meteran listrik yang sudah diisi oleh token yang diskon 50 persen?
Apakah benarkah sisa kWh di meteran listrik akan hangus saat diskon listrik 50 persen berakhir?
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto memastikan, pelanggan prabayar yang masih memiliki sisa kWh setelah periode diskon listrik 50 persen berakhir, tidak akan hangus.
"KWh tersebut tidak hangus setelah bulan Februari 2025, dan masih bisa digunakan pada bulan selanjutnya," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Kendati demikian, melalui akun @pln_123, admin PLN menyebutkan bahwa token listrik bisa kedaluwarsa dengan ketentuan tertentu.
"Token tersebut belum diinput ke dalam kWh meter sebanyak 50 kali transaksi maka Nomor Token tersebut akan kedaluwarsa," tulisnya.
Admin PLN mencontohkan, jika pengguna hari ini melakukan transaksi pembelian, kemudian disimpan dan belum diinput sampai dengan pengguna melakukan transaksi pembelian kembali sebanyak 50 kali, maka nomor token akan kedaluwarsa.
Baca juga: Nasib Wenny Myzon Akhirnya Dipecat PT Timah Gegara Hina Honorer Pakai BPJS Kesehatan: Jadi Pelajaran
Greg mengatakan, paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50 persen bagi pelanggan rumah tangga daya daya 450, 900, 1.300 dan 2.200 VA dapat dinikmati untuk pembelian mulai 1 Januari hingga Februari 2025.
Hal itu sebagaimana penetapan oleh Pemerintah Indonesia.
PLN juga mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan paket stimulus ini dengan bijak sesuai kebutuhan seperti biasanya, dan agar tidak mengubah pola pemakaian listrik pelanggan.
Di samping itu, pengguna prabayar yang ingin melakukan pembelian token listrik juga tidak perlu terburu-buru.
Pasalnya, Greg memastikan, diskon masih akan berlaku sepanjang bulan sesuai periodenya yaitu bulan Januari dan Februari 2025.
Saat memanfaatkan paket stimulus berupa diskon token listrik 50 persen, pengguna pascabayar juga harus lebih bijak.
Pasalnya token listrik diskon 50 persen memiliki batas maksimal pembelian agar promo terpasang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com