Berita Viral

Arti G dalam Nama Musisi Ebiet G Ade Baru Terkuak: Saya Tidak Membuangnya

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EBIET G ADE - Vokalis, musisi dan penulis lagu senior Ebiet G Ade. Arti G dalam nama Ebiet G Ade terkuak.

TRIBUNJATIM.COM - Musisi Ebiet G Ade menjadi sosok yang legendaris di dunia musik.

Bahkan musiknya kerap diputar karena memiliki lirik yang menyentuh hati.

Seperti lagu “Berita Kepada Kawan” dan “Titip Rindu Buat Ayah”.

Tapi hingga kini mungkin saja banyak yang belum tahu soal kepanjangan huruf G di Ebiet G Ade.

Baca juga: Makna Lirik Lagu Elegi Esok Pagi, Kolaborasi Ebiet G Ade dengan 2 Putranya, Trending di YouTube

Dalam sebuah kesempatan, Ebiet akhirnya mengungkapkan bahwa nama aslinya adalah Abid Ghoffar Aboe Jafar.

Ebiet G Ade menjelaskan, nama panggungnya berasal dari singkatan namanya sendiri.

"Jadi kalau nama asli saya itu Abid Ghoffar Aboe Jafar. Ini udah terbuka nih, rahasia sudah saya buka. Jadi nama asli saya Abid, bukan Ebiet,” ucap Ebiet G Ade dalam Instagram Musica Klasik, dikutip Selasa (25/2/2025).

“Itu nama yang berbau Islam, nama Abid Ghoffar, anaknya Pak Aboe Jafar," imbuh Ebiet G Ade.

Lebih lanjut, Ebiet juga mengungkapkan bahwa nama ayahnya, Aboe Jafar, dulu ditulis dengan ejaan lama menjadi Aboe Djafar.

"Abu Jafar kan dulu nulisnya Aboe Djafar, jadi disingkat AD, makanya nama saya itu jadi Ebiet G Ade, G itu Goffar," ucap Ebiet G Ade.

Dari situlah singkatan "AD" muncul dan ia menggunakannya dalam nama panggungnya sebagai Ebiet G. Ade, dengan "G" merujuk pada Ghoffar.

"Jadi saya tidak membuangnya, tapi menyingkatnya, hehe," tambahnya.

Ebiet G Ade adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, dan musisi legendaris Indonesia yang dikenal dengan lagu-lagu bernuansa balada, puisi, dan kritik sosial.

Nama aslinya adalah Abid Ghoffar Aboe Jafar, dan Ebiet G Ade lahir pada 21 April 1954 di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Musiknya banyak mengangkat tema kehidupan, kemanusiaan, alam, hingga bencana.

Lagu-lagu seperti "Berita kepada Kawan," "Titip Rindu Buat Ayah," dan "Untuk Kita Renungkan" menjadi karya ikonik yang masih dikenang hingga kini.

Ebiet G Ade memulai kariernya di era 1970-an dan terkenal dengan gaya musik yang dipengaruhi oleh folk serta lirik yang puitis.

Ebiet G Ade juga dikenal sering menyisipkan pesan-pesan reflektif dalam karyanya, menjadikannya salah satu musisi berpengaruh di Indonesia.

Lagu Berita Kepada Kawan karya Ebiet G Ade dikutip oleh Mahfud MD

Ternyata ada kisah menarik di balik lagu tersebut hingga bisa abadi sampai saat ini.

Diketahui, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD pada Debat Keempat Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024), sempat menyanyikan sepenggal lagu dari Ebiet G Ade tersebut.

Hal itu diungkap saat Mahfud MD memberikan closing statement mengutip lagu Ebiet G Ade bersama dengan pesan Gus Dur.

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Berita Kepada Kawan yang Dinyanyikan Mahfud MD, Ciptaan Ebiet G Ade

Mahfud kembali teringat kutipan surat Ar-Rum ayat 41 “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia….” yang dilanjutkan dengan lagu Ebiet G. Ade.

“Saya teringat lagu Ebiet G. Ade yang berbunyi begini: Barangkali disana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkat kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, dan seterusnya. Itu bukti kerusakan lingkungan pesan kepada kawan,” ujar Mahfud.

Ditambahkannya, masalah-masalah yang telah diperdebatkan sangat penting untuk masa depan bangsa. Masalah utamanya lanjut Mahfud, adalah pedang hukum kita tumpul.

“Apabila pedang hukum kita tidak tumpul, kita bisa tabrak habis-habisan dan program pembangunan akan berjalan dengan baik,” tegasnya.

Mahfud manyampaikan permohonan maafnya kepada para ibu dan anak cucu yang telah ikut terlibat, atau tanpa bisa berbuat apa-apa ketika terjadi perusakan alam yang ibu dan para cucu huni.

“Mas Ganjar dan saya minta maaf kepada para ibu dan cucu,” katanya.

Ganjar dan Mahfud, tambah dia, berjanji bahwa mereka akan mengembalikan secara bertahap hak rakyat, dan untuk ibu-ibu dan para anak cucu.

Demikian halnya, Ganjar-Mahfud akan menagih kepada dunia internasional untuk membayar utang-utang yang telah merusak pembangunan.

“Sebagai santri NU, saya ingin mengutip dalil Gus Dur, Tasarruf al Imam manutun bil maslahah, tugas pemerintah terhadap rakyatnya adalah kesejahterannya, selesai,” pungkas Mahfud.


Kisah di Balik Lagu Berita Kepada Kawan Ebiet G Ade 

Terkenal sebagai musisi Indonesia yang mempunyai kepekaan sosial yang sangat tinggi, Ebiet G Ade kerapkali menutaskan kretaivitasnya melalui lirik-lirik lagu yang puitis dan melankolis.

Paduan lirik puitis dan melodi yang syahdu membuat lagu-lagu , Ebiet G Ade melintasi zaman.

Hal yang sama juga tercermin dari lagu Berita Kepada Kawan.

Lagu ini seolah abadi, karena tetap diperdengarkan meskipun lagunya sudah menginjak usia sekitar 40 tahun.

Ebiet tidak menyangka lagu Berita Kepada Kawan bisa seabadi itu.

“Saat itu saya sedang senang-senangnya bikin lagu dan saya tidak berpikir lagu jenis ini akan dinikmati bahkan usianya cukup panjang. Setidaknya saya sudah ikut mengungkapkan rasa perhatian terhadap situasi pada saat itu,” kata Ebiet dikutip dari Narasi TV.

Mengalirlah kisah bagaimana lagu Berita Kepada Kawan tercipta.

Lagu itu tercipta saat terjadi bencana alam, yakni peristiwa Kawah Sinila yang mengeluarkan racun dan membuat korban sekitar 150 orang.

Ebiet yang sedang berada di Yogyakarta merasa gelisah dan menuliskan kegelisahan itu di buku catatannya.

Lagu Berita Kepada Kawan oleh Majalah Rolling Stone Indonesia dipilih sebagai salah satu Lagu Indonesia terbaik sepanjang masa.

Lirik Lagu Berita Kepada Kawan

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan

Sayang engkau tak duduk disampingku kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan

Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan

Hati tergetar menampak kering rerumputan

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi

Gembala kecil menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya

Ketika ia kutanya mengapa

Bapak ibunya tlah lama mati

Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya

Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu

Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Kawan coba dengar apa jawabnya

Ketika ia kutanya mengapa

Bapak ibunya tlah lama mati

Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya

Kepada karang kepada ombak kepada matahari

Tetapi semua diam tetapi semua bisu

Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya

Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini