Bendungan Bagong Trenggalek Tak Masuk PSN Presiden Prabowo, Mas Ipin Optimistis Proyek Tetap Lanjut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENDUNGAN BAGONG - Proyek pembangunan Bendungan Bagong, Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (31/1/2025). Proyek Bendungan Bagong tidak lagi masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) namun Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin optimistis pembangunan tetap akan dilanjutkan.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan diprioritaskan selama pemerintahannya 5 tahun ke depan.

77 PSN tersebut 29 di antaranya adalah proyek strategis baru dan sebanyak 48 PSN merupakan proyek lama atau carry over dari pemerintahan sebelumnya.

Dari 48 PSN lanjutan tersebut, Proyek Bendungan Bagong, di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Tmur, tidak termasuk di dalamnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin optimistis pembangunan Bendungan Bagong akan dilanjutkan hingga tuntas.

"Meskipun bukan masuk PSN, tetapi kemudian itu adalah milik pemerintah pusat dan saya yakin pemerintah pusat punya komitmen untuk tidak membiarkan itu mangkrak," kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, Selasa (18/3/2025).

Mas Ipin menjelaskan, saat ini pembangunan Bendungan Bagong sudah lebih dari 50 persen.

Dengan progres tersebut akan sangat disayangkan jika proyek senilai Rp 1,6 triliun tersebut tidak dilanjutkan.

"Jadi tinggal separuh jalan. Cuma kalau dulu PSN kan ada ketetapan waktu kapan harus selesainya, mungkin kalau yang ini, lebih slow tapi tetap segera dituntaskan," ucapnya.

Sebenarnya PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) BBWS Brantas, Senna Ananggadipa Adhitama menjelaskan progres pembangunan PSN Bendungan Bagong Trenggalek sudah lebih dari 52 persen.

"Rencana penyelesaian tetap di tahun 2026 mendatang. Dan saat ini progres pembangunan lebih dari 52 persen," pungkasnya.

Baca juga: Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Longsor, BBWS Sebut Perlu Pengkajian Ulang Terkait Masalah tanah

Berita Terkini