Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Situasi lalu lintas di Jalan Raya Ngantru dan Jembatan Ngujang 1 Tulungagung, Jawa Timur, relatif masih normal.
Pantauan pada Selasa (25/3/2025), tidak ada lonjakan jumlah kendaraan dibanding pada hari-hari biasa.
Tidak ada kemacetan dan kendaraan juga masih bisa melaju tanpa terganggu antrean.
Kanit Kamsel Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gerry Permana, mengatakan, puncak kepadatan arus mudik diperkirakan 3 hari menjelang Lebaran.
"Diperkirakan H-3 lebaran adalah puncak arus lalu lintas. Kami akan melakukan pengamanan intensif," ujarnya.
Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Jembatan Ngujang 1.
Jembatan ini ada di jalur keluar masuk Kabupaten Tulungagung dari arah utara atau Kediri.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kemacetan terjadi di sisi selatan dan utara Jembatan Ngujang 1 karena penyempitan jalur.
Selain itu, petugas juga mewaspadai simpang 3 Jetakan, Kecamatan Kauman.
Baca juga: Cara Memantau Arus Lalu Lintas Mudik Lebaran 2025 Dilengkapi Linknya, Puncak Arus Diprediksi H-3
Simpang 3 Jetakan ada di jalur utara Tulungagung-Trenggalek, dan jalur Kediri-Trenggalek lewat Kecamatan Karangrejo, Tulungagung.
Titik ini juga rawan terjadi kemacetan, karena menjadi pertemuan arus lalu lintas dari 3 wilayah.
"Kami imbau, taati rambu lalu lintas dan imbauan petugas di lapangan agar semua berjalan lancar," tegas Gerry.
Petugas mulai mengalihkan perhatian di kawasan wisata pada H+1 hingga H+3 Lebaran.
Fokus utama ada di Jalur Lintas Selatan (JLS) Kecamatan Besuki.
JLS Tulungagung-Trenggalek ini selalu menjadi pilihan utama wisatawan saat libur panjang.
"Kami sudah siapkan personel di simpang 3 JLS dan di parkiran Pantai Gemah," tegas Gerry.
Personel yang disiagakan bisa digerakkan sewaktu-waktu jika terjadi kemacetan.
Simpang 3 JLS Besuki rawan macet karena simpul bertemunya kendaran yang masuk dan keluar JLS.
Sementara di depan pintu masuk Pantai Gemah juga rawan macet karena terjadi persimpangan kendaran yang akan masuk dan keluar dengan kendaraan yang lurus ke arah Trenggalek.
"Diperkirakan ada kenaikan 10 persen pemudik yang masuk ke Tulungagung. Karena itu kami siagakan personel dan rambu-rambu lalu lintas," paparnya.
Satlantas Polres Tulungagung juga menyiagakan skenario one way di JLS Besuki.
One way atau satu arah diberlakukan untuk menguras kendaraan yang akan keluar dari JLS.
Petugas lebih dulu semua jalur yang akan masuk ke JLS, dan menggunakan JLS hanya untuk arah keluar.
"Tahun ini one way tidak prioritas karena saat libur Nataru kemarin, kendaraan bisa kita urai tanpa one way," tandasnya.