TRIBUNJATIM.COM - Kasus laka lantas yang menyebabkan korban bernama Thaif kritis setelah tertabrak pembalap liar, masih saja belum menemui titik terang hingga Sabtu (5/4/2025).
Kecelakaan tersebut terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 lalu, di Jalan Tambak Boyo, Kota Semarang.
Kakak korban, Syaikhu Lutfi, merasa resah usai kasus kecelakaan yang menewaskan adiknya.
Baca juga: Ambulans Kehabisan BBM, Jenazah Dibawa Pulang Keluarga Pakai Pikap, Direktur RSUD Minta Maaf
Syaikhu menceritakan, kala itu adiknya bernama Thaif usai berkegiatan di Masjid Agung Jawa Tengah saat bulan Ramadan.
Thaif tertabrak saat dari Jalan Tambak Boyo hendak menyebrang ke arah Jalan Tlogosari.
Kemudian korban tertabrak oleh diduga pebalap liar, dan ditimpali mobil.
Thaif kemudian kritis dan dirawat di rumah sakit hingga kini.
Sedangkan terduga pembalap sepeda motor liar tersebut meninggal dunia, dan pengendara mobil kabur tak terdeteksi.
"Saat itu, Thaif lagi pulang kegiatan di MAJT Jumat tanggal 28," tuturnya saat dihubungi Tribun Jateng, Sabtu (5/4/2025).
"Dari arah Tambak Boyo mau nyebrang sudah tengok kanan kiri, situasi gelap dirasa aman," lanjutnya.
"Terus nyebrang ada pemotor dan mobil, terus nabrak, yang nabrak disinyalir lakukan balap liar," imbuh Syaikhu.
Saat ini, Thaif sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit yakni dua kali operasi.
Pada operasi pertama berfokuskan kepada penanganan rahang, serta operasi ke dua berfokus pada tulang belakang.
Operasi tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Thaif masih di RS Karyadi belum bisa bergerak karena tulang belakang hancur."
"Makan juga belum sanggup karena kondisi rahangnya luka parah dan masih minum susu lewat pipet," jelasnya.
Sedangkan hingga saat ini, pihak keluarga terduga pelaku belum ada itikad baik terhadap keluarga korban.
"Karena pelaku (pembalap liar) telah meninggal dunia, kami berharap ada itikad baik dari keluarga pelaku," tuturnya.
Syaikhu mengatakan telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian secara langsung, usai kejadian tersebut.
Dia menambahkan, dari pihak polisi, terakhir kali menjenguk Thaif pada tanggal 30 Maret di rumah sakit untuk mengurus Jasa Raharja.
"Tadi barusan saya ditelepon polisi yang mengurus kejadian adik saya, katanya pihak keluarga penabrak sejak tanggal 30 sudah dikasih nomor saya dan disuruh jenguk ke rumah sakit."
"Tapi sampai sekarang pihak keluarga penabrak sama sekali belum menghubungi saya dan keluarga," jelasnya.
Baca juga: Protes Sopir Travel Nyetirnya Lambat, Nina Malah Ditelantarkan di SPBU usai Dioper: Kok Ngotot
Thaif yang jadi korban kecelakaan hingga dirawat berhari-hari dan menghabiskan waktunya selama Lebaran di RS Karyadi.
Sudah jatuh tertimpa tangga, Thaif ternyata juga dihujat di aplikasi media sosial TikTok.
Syaikhu mengatakan saat kejadian tersebut, banyak yang mengupload konten di TikTok dan merasa kehilangan penabrak.
"Tapi kronologi kalau dia menabrak Thaif ditutupi, malah Thaif yang dihujat, menyalahkan dan memfitnah kalau dia kecelakaan gara-gara asal nyebrang. Padahal Thaif ditabrak," tegas Syaikhu.
Baca juga: Rusdianto Bawa Anak Difabel Malah Diturunkan Sopir Bus di Tengah Jalan Tol, Padahal Tiket Rp1,3 Juta
Sementara itu kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang melibatkan kereta api dan sepeda motor, Sabtu (5/4/2025).
Kereta Api Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi menabrak motor di perlintasan kereta api Desa Warukulon, Kecamatan Pucuk.
Akibat kecelakaan tersebut, dua ibu-ibu, Lina (32) dan Yayuk (35), tewas di lokasi kejadian.
Menurut keterangan saksi mata, Wahyudi, kedua korban merupakan warga Desa Pucuk.
Kedua korban baru saja pulang berbelanja di pasar dengan mengendarai sepeda motor.
Kejadian nahas terjadi saat mereka hendak melintas di perlintasan kereta api.
Saksi menduga, keduanya tidak menyadari adanya kereta api yang melaju dengan cepat dari arah barat, sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.
Akibatnya, kedua korban terpental beberapa meter dan langsung meninggal dunia.
Sementara motor korban rusak parah hingga tak berbentuk.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkan insiden ini kepada petugas untuk melakukan evakuasi jenazah kedua korban.
Sementara itu, Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, insiden terjadi pada pukul 07.45 WIB, di KM 17+300 antara Stasiun Pucuk dan Stasiun Surabaya Pasarturi.
"Pada saat itu, perjalanan KA Harina tertabrak oleh sepeda motor. Setelah kejadian, KA Harina berhenti luar biasa (BLB) di lokasi untuk pemeriksaan kondisi sarana," ungkap Luqman.
Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada lokomotif dan rangkaian kereta, pihaknya menyatakan kondisi sarana aman.
Pada pukul 08.03 WIB, rangkaian KA Harina melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Surabaya Pasarturi.
Saat ini, kedua jenazah korban telah dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat melintas di perlintasan kereta api demi keselamatan bersama.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com