Berita Viral

Penyebab Mahasiswa Diusir dari Kelas, Tak Beli Buku dari Dosen Seharga Rp215 Ribu Imbas Tak Ada Uang

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAHASISWA DIUSIR DOSEN - Tangkapan layar video mahasiswa disuruh pulang dosen hanya karena tidak memiliki buku paket. Aksi sang dosen viral di media sosial usai diunggah Instagram @folkkonoha, Selasa (22/4/2025).

TRIBUNJATIM.COM - Kejadian mahasiswa diusir dosen hanya karena tidak memiliki buku paket, beredar viral di media sosial.

Dinarasikan dosen tersebut rupanya mewajibkan para mahasiswa membeli buku karyanya yang dijual seharga Rp215 ribu.

Tak pelak aksi sang dosen menuai komentar dari netizen.

Baca juga: Susanti Kecewa Tiba-tiba Dilarang Pak Camat Bikin Konten Jalan Rusak, Sang Selebgram Gemas: Takut?

Adapun video tersebut viral usai diunggah salah satunya oleh akun Instagram @folkkonoha, dikutip Rabu (23/4/2025).

Tampak dalam video tersebut sejumlah mahasiswa mengikuti aktivitas perkuliahan.

Namun di tengah jam kuliah, pengelihatan dosen tertuju kepada seorang mahasiswa.

Dosen tersebut langsung menghampiri dan menanyakan alasan seorang mahasiswa hadir tanpa membawa buku.

"Kenapa enggak bawa buku?" ucap seorang dosen, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Mendengar pertanyaan dosen, mahasiswa tersebut berusaha memberi penjelasan.

Dia mengatakan bahwa belum ada uang untuk membeli buku tersebut.

"Belum beli, pak. Saya enggak punya uang pak," jawab sang mahasiswa.

Dosen yang mendengar jawaban langsung menyuruh mahasiswa tersebut pulang.

"Kalau begitu pulang saja kamu," timpal dosen.

"Ya iya pulang aja, ngapain masuk. Kamu kalau enggak bawa buku besok, saya suruh pulang ya," tegas dosen lagi.

Tangkapan layar video mahasiswa disuruh pulang dosen hanya karena tidak memiliki buku paket, viral di media sosial diunggah Instagram @folkkonoha, Selasa (22/4/2025), tuai sorotan netizen. (Instagram/folkkonoha)

Hingga berita ini dibuat, belun diketahui peristiwa tersbeut terjadi di kampus mana.

Hanya saja dinarasikan bahwa kejadian ini ada di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Sementara itu, usai video dosen menyuruh mahasiswa pulang karena tak membawa buku viral, netizen meninggalkan beragam reaksi.

Banyak dari netizen yang menyayangkan aksi dosen.

Bahkan ada yang menganjurkan dosen untuk beralih pekerjaan menjadi sales toko.

"Yang kaya gini harus nya jangan jadi dosen tapi jadi sales toko," tulis nursatrianty.

"Kalo mau dagang jgn dikampus. Jaman digital masih aja jualan buku," tulis wildan.

"Loh pngn duit gausah malak orng lewat maksa beli tuh buku nya paling harga bukunya cuman 30 ato sekitar 50 rebuan tpi di jual harg 200rebu," tulis afy.

Baca juga: Ibu-ibu Kecele Gagal Lihat Mayor Teddy, Padahal Sudah Tunggui Mobil Prabowo di Pinggir Jalan

Sebelumnya, kejadian serupa juga dialami mahasiswa UIN Alauddin Makassar.

Mereka mengaku resah dengan adanya beberapa oknum dosen yang mewajibkan mahasiswa membeli buku.

Buku ini dijadikan sebagai syarat mengikuti mata kuliah yang diampu dosen bersangkutan.

Hal itu salah satunya diungkapkan oleh mahasiswa Akuntansi, Burhan (bukan nama sebenarnya). 

Ia mengaku keberatan dengan adanya transaksi jual beli buku yang diwajibkan kepada mahasiswa. 

Terlebih lagi katanya, buku tersebut dijual dengan kisaran harga Rp100 ribu dan harus dilunasi dalam jangka waktu satu bulan.

"Keberatan ka saya," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa buku ini sebenarnya tidak wajib dibeli dari dosen bersangkutan.

Karena para mahasiswa bisa menyiasati dengan meminjam buku dari seniornya.

"Dia bilang beda referensinya dari tahun ke tahun yang dia pakai, terus pas datang ini buku samaji bentuknya sama yang dipakai senior tahun lalu," jelasnya.

Senada dengan itu, salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Cantika (bukan nama sebenarnya) mengalami hal serupa. 

Ia membeberkan setelah membeli buku dari dosen, mahasiswa diiming-imingi nilai tinggi.

"Seakan-akan nilai bisa dibeli. Kukira nilai itu untuk mengukur pengetahuan mahasiswa, belum tentu itu buku yang dibeli mahasiswa, dibaca baik-baik," jelasnya.

Ia juga berharap dosen lebih jelas dan transparan dalam memberikan nilai kepada mahasiswa.

Lantaran nilai sangat berpengaruh bagi mahasiswa ke depannya.

"Kalaupun ada buku yang harus dibeli, jangan disangkut-pautkan dengan nilai," harapnya.

Baca juga: Kusnandar Jualan Kerupuk Kaget Dapat Rp10 Juta dari Gubernur, Dagangan Diborong usai Kena Tipu

Di sisi lain, aksi nyeleneh dosen lapisi tembok dengan kotoran sapi, viral di media sosial.

Dosen tersebut berdalih untuk melakukan proyek penelitian.

Adapun insiden ini terjadi di University of Delhi.

Pelaku merupakan Kepala Lakshmibai College University of Delhi bernama Pratyush Vatsala.

Vatsala melapisi dinding ruang perkuliahan dengan kotoran sapi.

Dikutip dari The Hindu, Minggu (13/4/2025), aksi yang dilakukan kepala kampus bernama Pratyush Vatsala terekam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial.

Dalam sebuah rekaman video, Vatsala terlihat tengah melapisi dinding ruang kuliah dengan kotoran sapi berwarna coklat.

Bahkan untuk mencapai dinding bagian atas dekat atap, dia menaiki kursi dan dibantu oleh seorang pegawainya.

Vatsala mengatakan, aksi yang dilakukannya merupakan bagian dari sebuah proyek penelitian teknik pendinginan ruangan ramah lingkungan.

Penelitian tersebut bertajuk 'Studi tentang Pengendalian Tekanan Panas dengan Menggunakan Pengetahuan Tradisional India'.

"Proyek ini sedang dalam proses. Saya akan dapat membagikan rincian penelitian lengkapnya setelah seminggu."

"Penelitian ini sedang dilakukan di dalam kabin porta," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Dia menilai, tidak ada salahnya menyentuh 'lumpur alami', sehingga dia mencoba untuk mengolesi dinding kuliah dengan tangannya sendiri.

Tangkapan layar video Kepala Lakshmibai College Universitas Delhi, India, melapisi dinding ruang perkuliahan dengan kotoran sapi (X/ItsKhan_Sab)

Vatsala dilaporkan membagikan video tersebut di grup pengajar di kampus dan menyatakan bahwa metode asli sedang diadopsi untuk mendinginkan ruang kelas di Blok C.

"Mereka yang memiliki kelas di sini akan segera mendapatkan ruangan dengan tampilan baru."

"Berbagai upaya sedang dilakukan untuk membuat pengalaman mengajar Anda menyenangkan," jelas dia.

Penelitian mengenai manfaat kotoran sapi tersebut adalah inisiatif yang dipimpin oleh pihak fakultas.

"Tidak ada persetujuan dari mahasiswa untuk inisiatif seperti itu."

"Jika Anda ingin melakukan penelitian, lakukanlah di rumah Anda sendiri," tuturnya, dilansir dari Deccan Herald, Senin (14/4/2025).

Presiden Serikat Mahasiswa University of Delhi atau Delhi University Students Union (DUSU), Ronak Khatri, bereaksi terhadap aksi nyeleneh Vatsala.

Khatri membalas aksi Vatsala dengan mengolesi kotoran sapi ke dingin kantor sang Kepala Lakshmibai College.

Dilansir dari Hindustan Times, Rabu (16/4/2025), dia juga melakukan hal serupa terhadap kamar kecil di kantor kepala kampus.

Dia mengaku, tindakan ini merupakan aksi protes terhadap langkah kepala kampus yang melapisi ruang kelas dengan kotoran sapi.

Dia mengklaim, tindakannya dimaksudkan untuk menyoroti praktik-praktik absurd dan tidak ilmiah yang dipromosikan oleh pihak kampus.

Berita Terkini