TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan perlunya menghidupkan kembali Program Keluarga Berencana (KB) yang populer di era Presiden Soeharto.
Ia menyampaikannya dalam pidato pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Provinsi Jawa Barat di Bale Jaya Dewata, Rabu (7/5/2025).
Hal itu bermula dari keprihatinannya terhadap kondisi jumlah penduduk yang terus meningkat.
Baca juga: TKW Sulis Dapat Warisan Rp150 Juta dari Suami Brunei, Kini Pilu Aset Dijual, Stroke Ditolak Anak
Ia menegaskan bahwa bonus demografi yang seharusnya menjadi berkah, dapat berpotensi menjadi bencana jika tidak dikelola baik.
"Orang harus mengerti hak dan kewajibannya," ujar Dedi.
"Maka saya menyampaikan pada mereka, yang memiliki ekonomi yang berat maupun yang kaya, bisa dua-duanya sama, segera lakukan program Keluarga Berencana (KB). Ini di era Pak Harto, program ini booming-nya luar biasa," lanjutnya.
Dedi menjelaskan bahwa Menteri Haryono Suyono yang menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada masa Presiden Soeharto, hingga kini masih sering memberikan pandangan terkait program KB tersebut.
Ia mengingatkan bahwa bonus demografi bisa menjadi keberkahan atau kehancuran.
Dedi menyoroti pentingnya perencanaan dalam menghadapi peningkatan jumlah penduduk.
Selama kunjungannya ke berbagai daerah di Jawa Barat, Dedi mengaku menemukan fakta mencengangkan.
Ia menceritakan pengalaman menemui satu rumah yang dihuni oleh 21 orang.
Dedi juga menemui sebuah kontrakan yang diisi oleh 13 orang tanpa ruang kamar tidur.
"Sudahlah, saya nih tukang keliling Jawa Barat, saya menemukan, ada satu rumah isinya 21 orang. Ada satu kontrakan isinya 13 orang, hanya satu kamar mandi dan tidak ada kamar tidur," tutur Dedi.
"Kontrakan dengan harga Rp 400.000, isinya 13 orang, pasangan itu punya 11 anak," ungkapnya di hadapan kepala daerah se-Jawa Barat.
Dedi juga menegaskan pentingnya perencanaan yang matang, meskipun ia percaya adanya Dzat yang Maha Kuasa.
Ia menyampaikan bahwa banyak warga yang meminta bantuan untuk biaya pengobatan dan perbaikan rumah yang rusak.
Namun, ia mengingatkan bahwa tidak semua penyakit dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Oleh sebab itu, saya berharap seluruh warga berpikir dan bersikap rasional."
"Setelah program Keluarga Berencana terkendali, saya ingin sistem lingkungan harus segera digunakan."
"Kesehatan warga harus dijamin dengan pola hidup yang sehat," tutup Dedi.
Baca juga: Tagihan Jadi Rp70 Juta Padahal Cicilan Mulai Rp350 Ribu, Ratusan Warga Jadi Korban Penipuan Pinjol
Sebelumnya, Dedi kaget saat menemui satu keluarga dengan 11 anak, hingga menuai sorotan di media sosial.
Pasalnya, kondisi ekonomi satu keluarga dengan 11 anak tersebut begitu memprihatinkan.
Ternyata keluarga 11 anak tersebut tak dinafkahi lantaran sang ayah nganggur.
Video kisah 1 keluarga 11 anak tersebut viral dibagikan akun Instagram @povcircle, Selasa (6/5/2025).
Dalam video, Gubernur Jawa Barat tersebut kaget saat mengetahui keberadaan keluarga dengan 11 anak tersebut.
Awalnya, Dedi terlihat mengobrol dengan anak-anak dan seorang remaja perempuan.
Rupanya mereka yang dijumpai Dedi tersebut merupakan kakak beradik.
Mereka sedang berjualan kue demi mencari nafkah.
Saat mengobrol dengan remaja perempuan yang menjadi anak tertua di sana, Dedi dibuat terkejut.
Gubernur Jawa Barat ini mendapati pengakuan bahwa remaja perempuan tersebut adalah 11 anak bersaudara.
Ia menyebut orang tuanya kebobolan.
Sembari memegang kepalanya, Dedi terkejut dan menyarankan agar ayah remaja perempuan tersebut untuk menjalani program Keluarga Berencana (KB).
"Bapaknya yang KB dong," ujar Dedi.
"Bukannya enggak mau, ini harus, bapaknya KB, udah 11 (anak) lho," tambahnya.
Kemudian, Dedi Mulyadi kembali bertanya soal kondisi ibu dari remaja perempuan dan anak-anak tersebut.
Lalu, remaja perempuan ini mengungkap bahwa ibunya sedang hamil anak ke-12.
Usia kandungan ibunya tersebut sudah memasuki satu bulan.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi terlihat sempat merenung sembari membeli dagangan remaja perempuan dan adik-adiknya tersebut.
Dedi Mulyadi pun tampak prihatin setelah mengetahui kondisi perekonomian keluarga 11 anak tersebut yang terpuruk karena sang ayah menganggur.
Bahkan beberapa anak terpaksa tidak mengenyam pendidikan formal.
Mereka ada yang memilih membantu orang tua dengan jualan kue.
Sang ibu, yang kini dalam keadaan hamil anak ke-12, pun tetap bekerja membuat kue setiap hari.
Setelah mendapati kondisi keluarga 11 anak tersebut, Dedi Mulyadi sempat menawarkan bantuan program KB.
Namun tawaran tersebut ditolak oleh sang ayah dengan alasan keyakinan pribadi.
Baca juga: Jeritan Nasabah Dana Rp 8,5 M di BUKP Tak Bisa Dicairkan, Terlilit Utang Imbas Tabungan Tertahan
Video kisah keluarga 11 anak yang ditemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi itu pun viral dan menyita perhatian netizen.
Tak sedikit netizen memberikan beragam komentar.
mutitentrem12 "Lebih besar dosa yg mana melakukan KB sama g bisa menyejahterakan anak"
ellyroost_ "Astaghfirulloh....pertanggung jawaban di akherat sbg ortu nti gmn ya."
inongnb "Ya Allah semoga byk orang baik yg menolong nya"
putryarindaranihartono "Bjir gue yg 4 aja hampir geloo"
yogipriyanto97 "Keegoisan seorang kepala keluarga"
ahmadkj_13 "Real b2 (bapak beban)," tulis beragam komentar netizen.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com