Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO- Seorang wanita tua atau nenek asal Situbondo, diduga menjadi korban hipnotis atau gendam.
Peristiwa yang dialami warga ini sempat viral di berbagai status Whatsapp dan menyebar dengan cepat di masyarakat.
Kasi Humas Polres Situbondo, Iptu Sutrisno mengatakan, setelah mendapau informasi yang viral adanya korban penipuan dengan hipnotis sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (08/05/2025), pihak anggota Polsek Kapongan merespon cepat untuk mencari identitas dan berhasil mengidentifikasi warga yang menjadi korban gendam itu.
"Warga yang menjadi korban diketahui bernama H Jamaliah (63) warga Dusun Komerian Barat Desa Seletreng Kecamatan Kapongan," ujarnya.
Baca juga: Sensasi Wisata Kuliner Senja Bungatan di Situbondo, Mengudap Jajanan Sembari Melihat Sunset
Setelah itu, kata Sutrisno, pihaknya meminta keterangan korban dan sejumlah saksi warga untuk mengungkap pelaku yang datang ke rumahnya itu.
"Dari keteranganya orang itu berpura pura melakukan pendataan janda lansia untuk diberi bantuan beras," katanya.
Tak hanya itu, korban mengaku pelaku juga meminta korban mengantar ke rumah janda tua lainny yang bernama Aryati.
Setibanya di rumah tetangganya itu, sambung mantan Kasiwas Polres Situbondo menerangkan korban mengikuti arahan pelaku agar melepas seluruh perhiasan untuk kepentingan foto.
"Ketika korban diminta menulis abjad, pelaku masuk ke dalam rumah dan diduga mengambil perhiasan korban yang ada di kasur," jelasnya.
Usai meminta korban menulis abjad, pelaku memberi lima bungkus deterjen sambil berpamitan keluar akan menemui temannya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX.
Baca juga: Masuk Musim Kemarau, Desa Terdampak Kekeringan Belum Ajukan Air Bersih, ini Langkah BPBD Situbondo
"Akibat kejadian itu korban kehilangan 3 gelang emas, 5 gram, 5 gram dan 11 gram serta 1 buah kalung 11 gram," ungkapnya.
Selain itu, guna proses penyelidikan sejumlah barang bukti berupa ddterjen dan amplop diamankan pihak Polsek Kapongan.
"Semua barang buktinya saat ini diamankan di Polsek," katanya.
Iptu Sutrisno menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percata dengan orang asing yang tidak dikenalnya.
"Apalagi ada yang menawarkan bantuan atau mengaku ngaku dari Dinas atau Pemerintah akan memberi bantuan jangan langsung percaya. Jika curiga segera melaporkan ke RT atau RW atau perangkat desa setempat atau Bhabinkamtibmas serta Babinsa," pungkasnya.