TRIBUNJATIM.COM - Indonesia dijadwalkan akan menghadapi China dalam matchday 9 Kualifikasi Piala Duni 2026.
Pada laga tandang, Indonesia kalah atas China.
Hal inilah menjadi salat satu penyebab terjadinya gejolak era kepemimpinan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Kini di laga kandang, Tim Garuda memerlukan tiga poin tambahan untuk memastikan langkah mereka ke putaran keempat demi peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Di bawah arahan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia bertekad untuk membalas kekalahan 1-2 yang dialami pada pertemuan sebelumnya.
Sewaktu kalah 1-2 di dari China pada Oktober 2024 silam, Timnas Indonesia masih berada di bawah kepelatihan Shin Tae-yong.
Baca juga: Sita Cuek Dicap Fans Fomo Timnas Indonesia, War Tiket Laga Lawan China Lebih Sulit: Wah Banget
Pertemuan pertama antara China dan Indonesia berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada 15 Oktober 2024.
Indonesia memasuki pertandingan tersebut setelah menuai hasil imbang 2-2 melawan Bahrain lima hari sebelumnya.
Saat mentas di markas Bahrain, Riffa, Rafael Struick dan kawan-kawan sempat memimpin 2-1 hingga menjelang akhir laga.
Namun, Bahrain berhasil menyamakan kedudukan di detik-detik terakhir pertandingan.
Pascalaga itu, suasana di ruang ganti tim Garuda dilaporkan sangat tegang.
Akibat dari situasi tersebut, terjadi perubahan mencolok pada susunan pemain yang diturunkan saat menghadapi China.
Thom Haye dan Sandy Walsh tidak masuk dalam starting line-up.
Timnas Indonesia pun tampil kurang menggigit meski dominan dalam penguasaan bola.
China lalu sempat unggul 2-0, sebelum Shin Tae-yong memasukkan Haye dan Walsh di babak kedua.
Pergantian itu hanya menghasilkan satu gol balasan untuk Skuad Garuda.
PSSI sempat mempertahankan STY untuk melatih timnas pada jeda internasional November dan ASEAN Cup 2024 di bulan Desember.
Pemecatan Shin baru dilakukan pada Januari 2025.
Baca juga: Prediksi Hasil Timnas Indonesia vs China, Ole Romeny Jadi Harapan Baru, 2 Pemain Dipastikan Absen
Isu harmoni ruang ganti di seputaran laga pertama melawan China di Qingdao mengapung pada hari pemecatan STY.
"Tadi saya ceritakan kejadian di China sebelum pertandingan, terjadi dinamika cukup tinggi, ya Pak Mardji, benar ya?" ujar Ketum PSSI, Erick Thohir, pada Januari 2025 silam, dikutip dari Kompas.com.
"Kita berhitung-hitung kalau (pemecatan) dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan selanjutnya terlalu singkat."
"Kami mencari figur-figur yang tadi kita yakini bisa memberikan ekstra effort dari dinamika komunikasi, leadership, atau taktik bermain, yang bisa kita harapkan," lanjutnya.
Saat ini, China kembali akan berhadapan dengan Indonesia yang sudah dilatih oleh Patrick Kluivert.
Kluivert sudah memimpin Indonesia dalam dua pertandingan pada bulan Maret, dengan hasil satu kali menang (vs Bahrain 1-0) dan satu kali kalah (vs Australia 1-5).