Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur terus mendorong peningkatan kualitas pengasuhan anak melalui peran aktif ayah, sebagai bagian dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Gerakan ini merupakan salah satu dari lima program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, yang bertujuan membentuk Generasi Emas 2045.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati menegaskan bahwa partisipasi ayah dalam pengasuhan memiliki pengaruh besar terhadap kualitas tumbuh kembang anak, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.
“Selama ini, pengasuhan sering dianggap sebagai tanggung jawab ibu. Padahal, kehadiran dan keterlibatan ayah sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Pola asuh ayah yang baik dapat mendorong anak menjadi pribadi yang percaya diri dan resilien,” ujar Maria, Senin (9/6/2025).
Ia menambahkan bahwa keterlibatan ayah tidak selalu membutuhkan waktu lama, tetapi harus berkualitas.
Baca juga: Menteri Wihaji Tinjau Langsung Operasional BKKBN Jawa Timur, Perkuat Peran GenRe
“Cukup dengan rutinitas sederhana seperti mengantar anak sekolah, mendampingi belajar, atau ngobrol sebelum tidur. Kehadiran emosional ayah inilah yang memperkuat ikatan dan memberi dampak positif jangka panjang,” lanjutnya.
Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang diluncurkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji pada April 2025, hadir sebagai jawaban atas minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya sekitar 14 persen anak yang mengalami pola asuh langsung dari ayah.
Baca juga: Nganjuk Raih Predikat Terbaik I dalam Kategori Pelayanan Serentak Sejuta Akseptor dari BKKBN
GATI diimplementasikan melalui empat pendekatan, yaitu berbasis komunitas (melalui konsorsium penggiat ayah teladan), desa/kelurahan, sekolah, dan institusi.
"Keempat pendekatan ini dirancang untuk menjangkau berbagai segmen masyarakat dan memudahkan integrasi peran ayah dalam pola pengasuhan,"tegasnya.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ghana Renaldi Pasca Surya menekankan bahwa peningkatan kesadaran akan peran ayah dalam pengasuhan harus terus dilakukan secara kreatif dan menyentuh langsung masyarakat.
Baca juga: Pengakuan Orangtua Bocah di Madura Viral Gelar Lamaran, BKKBN Pastikan Bukan Menikah, Bahayanya
“Tujuan GATI bukan sekadar menyampaikan pesan, tapi juga menciptakan perubahan nyata dalam dinamika keluarga. Peran ayah tidak lagi bersifat pasif, tetapi aktif membentuk karakter, nilai, dan masa depan anak,” jelas Ghana.
Sebagai tindak lanjut, BKKBN Jawa Timur akan menggelar kegiatan edukatif seperti lomba mewarnai dan menggambar anak bersama ayah pada 22 Juni 2025.
Kegiatan ini dirancang sebagai bentuk konkret memperkuat kedekatan emosional ayah dan anak melalui aktivitas bersama.
"Dengan menempatkan pola asuh ayah sebagai fondasi utama dalam pembangunan keluarga, BKKBN berharap masyarakat semakin memahami bahwa membentuk generasi unggul dimulai dari rumah, dan setiap ayah memiliki peran yang tak tergantikan dalam proses tersebut,"pungkasnya.