TRIBUNJATIM.COM - Aksi pasutri live streaming sambil berbuat asusila kini diringkus polisi.
Peristiwa itu terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.
Ternyata ada sosok di balik pasangan suami istri tersebut.
Mengutip Tribunnews.com, tersangka berinisial W (24) dan E (25), keduanya warga Pangandaran, Jawa Barat.
Baca juga: Pengakuan Pasangan Kekasih di Jember ini Nekat Live Streaming Video Syur, Susah Cari Kerja
Pasangan yang tinggal di sebuah perumahan di Kecamatan Sidamulih itu ditangkap tim Satreskrim Polres Pangandaran pada Jumat (13/6/2025).
Polisi langsung mengamankan perangkat elektronik yang digunakan.
Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang menemukan video siaran langsung pasutri tersebut tersebar di media sosial.
Setelah diselidiki, polisi mengamankan mereka di rumahnya tanpa perlawanan.
Plt Kasi Humas Polres Pangandaran, Ait Yusdiaana, mengungkapkan bahwa pasangan ini memanfaatkan dua situs berbayar, yakni Hot 55 dan Papaya, untuk melakukan live show.
Mereka bahkan mematok tarif jika penonton ingin melihat sesi pribadi melalui aplikasi WhatsApp.
“Live show dilakukan berdasarkan mood sang istri, dan bisa berlangsung tiga jam setiap malam,” ujar Yusdiana.
Keduanya mengaku terpaksa melakukan hal tersebut karena desakan ekonomi.
Ada sosok di balik mereka yang memberikan ide.
Ide ini disebut datang dari seorang teman yang juga aktif di dunia live streaming.
Selain mengandalkan gift dari penonton live streaming, WCJ dan E juga menawarkan jasa video call seks (VCS) berbayar.
Untuk satu sesi melalui WhatsApp, mereka mematok tarif antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Setiap sesi live, pendapatan mereka bervariasi. Ada yang mendapat lebih dari Rp 1 juta dalam semalam,” jelas Yusdiana.
Gift dari penonton juga tak kalah besar, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu per orang.
Dalam satu sesi, jumlah penonton bisa mencapai ratusan.
Sementara itu, kisah viral menyawer lainnya juga pernah terjadi di Maluku.
Sebuah video viral menunjukkan seorang pria yang mirip dengan Wali Kota Tual, Ahmad Yani Renuat sedang menyawer biduan.
Pria tersebut tampak menyawer biduan di sebuah kelab malam.
Semula, video itu diakui oleh Ahmad Yani Renuat adalah video lawas dirinya.
Namun kini, ia membantah pria yang ada di dalam video itu adalah dirinya.
Baca juga: Pantas Nathalie Holscher Ogah Minta Maaf Soal Sawer DJ, Bupati Terlanjur Malu: Semuanya Jadi Rusak
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menilai tidak ada adegan yang tidak senonoh dalam video itu.
Dia juga meminta agar video yang beredar itu harus diverifikasi dengan baik, termasuk sosok pria yang menyawer biduan dalam video tersebut.
"Jadi begini soal (video) itu kita harus verifikasi baik-baik, kita harus pastikan apakah itu benar atau tidak, itu yang pertama," kata Hendrik kepada Kompas.com via telepon, Senin (5/5/2025).
Hendrik mengaku telah melihat video tersebut.
Menurutnya, tidak ada adegan yang tidak senonoh dalam video itu.
Menurutnya, verifikasi terhadap video tersebut perlu dilakukan untuk memastikan keaslian video tersebut.
"Yang kedua, itu video sebelum Beliau jadi wali kota atau belum. Kalau sebelum jadi wali kota, kan Beliau juga punya hak privasi," ujarnya.
"Saya sudah lihat video itu, tidak ada adegan asusila. Beda kalau di situ ada asusila dan narkoba, kan tidak ada. Tapi maksud saya begini, harus verifikasi dulu, jangan sampai itu bukan beliau," katanya.
Terkait video tersebut, Hendrik mengaku telah menghubungi Wali Kota Tual Ahmad Yani Renuat.
"Saya telepon Beliau, Pak Wali Kota Tual, dan Beliau menyampaikan bahwa video itu bukan Beliau. Dan kalau itu Beliau, itu mungkin video lama, kata Beliau begitu, itu video lama sekali," ujarnya.
Hendrik mengaku ia belum bisa menanggapi lebih jauh masalah tersebut karena dia sendiri belum dapat memastikan siapa sosok pria dalam video tersebut.
Meski begitu, Hendrik menekankan bahwa musik dan lagu telah mengakar dalam kehidupan dan menjadi kebutuhan masyarakat Maluku.
"Karena saya belum tahu pasti apakah itu Beliau atau bukan, harus dicek dulu. Lalu, saya tidak melihat di video itu ada adegan tidak senonoh. Tidak ada, itu hanya ada menyanyi lalu dikasih sawer," katanya.
Diberitakan sebelumnya, video sosok seorang pria diduga mirip Wali Kota Tual menyawer seorang biduan seksi di kelab malam Ambyar Club MAG Jakarta viral di media sosial.
Dalam video tersebut, pria yang diduga Ahmad Yani itu tampak mengenakan topi hitam dengan jaket kulit berwarna cokelat, beberapa kali menyawer sejumlah uang pecahan Rp 100.000 dari segumpal uang yang dipegang.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun resmi media sosial Ambyar Club MAG Jakarta. Namun, video itu dihapus kembali.
Setelah itu, video yang sama kembali tersebar di media sosial.
Terkait beredarnya video tersebut, Ahmad Yani memastikan akan melaporkan pihak yang telah menyebarluaskan video tersebut ke pihak berwajib.
Sosok Wali Kota Tual
Tengah viral di media sosial video diduga wali kota sawer biduan di kelab malam.
Sosok dalam video itu diduga Wali Kota Tual, Provinsi Maluku Ahmad Yani Renuat.
Saat dikonfirmasi, Ahmad Yani Renuat sempat membenarkan itu adalah dirinya.
Namun kemudian ucapannya berubah.
Dalam rekaman berdurasi 19 detik tersebut, pria yang diduga Ahmad Yani tampak bersama sejumlah pria lainnya, termasuk seorang oknum wartawan, menikmati pertunjukan seorang biduan yang mengenakan busana seksi.
Dalam video itu, pria yang diduga Ahmad Yani mengenakan topi hitam dan jaket kulit berwarna cokelat terlihat memberikan uang pecahan Rp 100.000 kepada sang biduan.
Beberapa kali, ia menyawer dengan segopok uang yang dipegangnya.
Oknum wartawan yang berdiri di sampingnya tampak ikut berjoget sambil mengacungkan ibu jari ke arah biduan tersebut.
Baca juga: Peringati 1 Tahun Menjabat, Kades di Sidoarjo Gelar Panggung dan Sawer Biduan: Satukan Kubu Lawan
Sumber yang menginformasikan kepada Kompas.com menyebutkan bahwa kejadian dalam video tersebut terjadi di sebuah kelab malam di Jalan Boulevard, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Namun, waktu pasti dan lokasi pengambilan video tersebut belum dapat dipastikan.
Video itu kini telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok, di mana salah satu akun bernama immakalean mengunggahnya dengan keterangan yang menyoroti tindakan Wali Kota yang dianggap tidak pantas.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Ahmad Yani Renuat memberikan penjelasan melalui telepon.
"Yang beredar itu video lama, mungkin kalau itu beta (saya), itu video lama mungkin," ujarnya, melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Nasib Kakek Pengemis di Probolinggo yang Viral Karena Sawer Biduan, Satpol PP Gercep
Ia mengakui bahwa ada orang yang memberitahukan tentang video tersebut, tetapi ia belum sempat melihatnya.
"Ada orang yang bilang, tapi beta belum lihat akang (video). Coba beta juga mau lihat dulu," ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai kemiripan sosok dalam video dengan dirinya, Ahmad Yani menyatakan bahwa itu kemungkinan adalah video lama.
Namun, setelah melihat video tersebut, ia menegaskan bahwa sosok dalam video itu bukanlah dirinya.
"Itu bukan beta," tegasnya.
Sebelumnya, seorang kades di Sidoarjo menggelar pertunjukkan.
Tidak hanya itu, kades tersebut juga menyawer biduan.
Semua itu untuk memperingati 1 tahun dirinya menjabat.
Dilansir dari TribunStyle, aksi kepala desa di Sidoarjo ini tengah menjadi sorotan publik.
Memperingati satu tahun dirinya menjabat, dia menggelar panggung musik lengkap dengan sawer biduan.
Acara itu diadakan untuk menyatukan kubu lawan dan kubunya, termasuk menghibur tim sukses.
Dia mengeluarkan sejumlah uang dan diberikan kepada rekannya yang ikut berjoget di atas panggung.
Menanggapi hal itu, Asmuni mengatakan, rekaman video tersebut diambil saat acara satu tahun jabatanya.
Dia menggelar pertunjukan itu untuk menghibur para pendukung dan lawan politiknya.
"Electone bukan orkes, memeriahkan warga Desa Karangbong, menyatukan kubu lawan dan kubu saya, termasuk menghibur timses (tim sukses)," kata Asmuni ketika dihubungi melalui pesan, Selasa (1/8/2023).
Asmuni menampik adanya minuman keras dalam acara tersebut.
Namun, dia membenarkan telah memberikan sejumlah uang untuk menyawer para penyanyi di atas panggung.
"Enggak ada botol miras.
Sudah biasa kalau nyawer, itu uang ku sendiri," jelasnya.
Baca juga: Pantas Nathalie Holscher Ogah Minta Maaf Soal Sawer DJ, Bupati Terlanjur Malu: Semuanya Jadi Rusak
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sidoarjo, Mulyawan mengatakan, kasus tersebut sudah ditangani oleh pemerintah kecamatan setempat.
"Hal tersebut (Video kepala desa Karangbong) sudah ditangani oleh Camat Gedangan sebagai Binwas Kades di wilayahnya," kata Mulyawan.
Mulyawan pun masih menunggu hasil pemanggilan kepala desa Karangbong tersebut oleh pihak kecamatan.
Apabila Asmuni dinyatakan bersalah, maka dia akan diberi sanksi berupa teguran.
"Setelah dipanggil oleh Camat setempat, kalau terbukti melakukan pelanggaran bisa dijatuhi sanksi berupa teguran lisan maupun tertulis," tutupnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews