Berita Viral

Nasib Warga Rumahnya Diteror Bom Molotov usai Lontarkan Ucapan: Yang Jatuh Cuma HP

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JATUH - Ilustrasi garis polisi. Nasib warga rumahnya dilempar bom molotov setelah ponsel pelaku jatuh ke kolam.

TRIBUNJATIM.COM - Rumah seorang warga diteror menggunakan barang diduga bom molotov.

Peristiwa itu terjadi di Padukuhan Mojosari, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, pada Minggu (10/8/2025).

Diduga, peristiwa itu bermula ketika pelaku tersinggung karena korban melontarkan ucapan ketika ponselnya jatuh ke kolam.

Saat itu, pelaku sedang berada di lokasi ponselnya jatuh saat acara lomba memancing menyambut HUT ke-80 RI.

Baca juga: Motor Pedagang Mi Ayam di Surabaya Raib Dicuri, Ponsel Pelaku Tertinggal Ungkap Adanya ‘Cepu’

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyampaikan bahwa peristiwa tersebut bermula saat di Padukuhan Mojosari RT 04 diadakan lomba memancing untuk memeriahkan HUT RI.

Korban berinisial MZ (55), seorang warga Padukuhan Mojosari RT 01, turut menonton acara tersebut.

Sekitar pukul 09.00 WIB, telepon genggam milik salah seorang pelaku terjatuh ke dalam kolam.

Korban kemudian melontarkan ucapan, "Yang jatuh, kan, cuma HP".

"Salah seorang pelaku tidak terima dan menantang berkelahi, namun tidak dihiraukan oleh MZ, dan korban langsung pulang," kata Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin (11/8/2025).

Beberapa jam kemudian, teror pun terjadi.

Menurut Jeffry, saat MZ sedang beristirahat siang sekitar pukul 13.00 WIB, ia mendengar suara kaca pecah dari luar rumah.

Setelah diperiksa, korban mendapati sepeda motor dan selimut mobil miliknya yang berada di garasi luar sudah terbakar.

"Ada pecahan botol yang diduga berisi BBM dan bersumbu," ujar Jeffry.

Melihat api, korban sontak berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan tersebut, warga sekitar segera keluar rumah untuk membantu dan mencari pelaku.

Seorang pelaku berhasil diamankan oleh warga, yakni YDP (17), warga Mojosari RT 02, Sitimulyo, Piyungan.

YDP diketahui berperan sebagai pengendara sepeda motor.

Sementara itu, rekannya yang berinisial GR (17) yang awalnya sempat melarikan diri.

Akhirnya memilih untuk menyerahkan diri ke Polsek Piyungan.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan motif utama di balik aksi nekat kedua remaja tersebut.

"Belum diketahui motifnya, pelaku masih dimintai keterangan," jelas Jeffry.

Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian akan terus memberikan informasi terbaru mengenai kasus ini kepada publik.

"Bila sudah ada, akan kami update perkembangan kasusnya," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini