Bisnis
Sugarex Indonesia 2025 Dorong Industri Gula Jatim Adopsi Teknologi 5.0 & AI untuk Efisiensi Maksimum
Pameran teknologi industri, Sugarex Indonesia 2025, menghadirkan teknologi terkini untuk sektor pergulaan nasional yang digelar di Dyandra
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Acara; Sugarex Indonesia 2025 (Pameran Teknologi Industri Gula).
- Lokasi; Dyandra Convention Center Surabaya.
- Peserta; Lebih dari 80 Peserta dari 8 Negara (Asia & Eropa).
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pameran teknologi industri, Sugarex Indonesia 2025, menghadirkan teknologi terkini untuk sektor pergulaan nasional yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya.
Lebih dari 80 peserta pameran datang dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, India, Korea, dan Tiongkok menampilkan inovasi terkini untuk mendukung rantai nilai industri gula.
Group CEO Fireworks Trade Media, Kenny Yong, menyebut pameran ini juga dihadiri sekitar 3.000 pelaku bisnis dan pengambil keputusan dari berbagai wilayah Asia, terutama Jawa Timur.
Baca juga: Pj Bupati Dukung Kebijakan Relaksasi Pajak BPHTB 0 Persen untuk Kemajuan Industri Gula di Lumajang
“Kegiatan ini membantu Indonesia untuk mencapai efisiensi maksimum untuk pabrik gula,” ucapnya ditemui di sela pameran, Rabu (12/11/2025).
Tantangan Industri dan Solusi AI
Kenny menambahkan, forum ini mempertemukan penyedia teknologi global dengan pemilik pabrik, asosiasi, hingga lembaga riset.
Sementara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menegaskan bahwa Kadin Jatim berkomitmen mendorong transformasi digital dan adopsi teknologi Industri 5.0 di sektor pergulaan nasional.
Langkah ini diyakini menjadi kunci dalam mewujudkan industri gula yang modern, efisien, dan berkelanjutan, sejalan dengan peran strategis Jawa Timur sebagai penghasil gula terbesar di Indonesia.
“Industri gula harus segera bertransformasi. Pemanfaatan teknologi digital dan penerapan prinsip Industri 5.0 bukan lagi pilihan, tapi keharusan jika ingin bertahan dan berkembang,” ujar Adik Dwi Putranto.
Sebagai provinsi penghasil gula kristal putih terbesar, Jawa Timur menyumbang sekitar 50 persen dari total produksi nasional.
Adik menyebut, transformasi digital di sektor pergulaan Jawa Timur otomatis akan berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Perluas Lahan Produksi, Pabrik Gula RMI Blitar Siapkan Lahan 8 Hektare di Desa Sambigede
“Kalau Jatim mampu mempercepat modernisasi pabrik dan mengintegrasikan teknologi cerdas, maka separuh tantangan produksi gula nasional sudah bisa kita jawab dari sini,” tegasnya.
Industri gula, lanjutnya, tengah menghadapi tantangan besar. Mulai dari rendahnya produktivitas lahan, usia pabrik yang sudah tua, hingga rantai pasok yang belum efisien.
Tak hanya itu, perubahan iklim dan tuntutan keberlanjutan juga semakin menekan sektor ini untuk berinovasi.
Namun, di tengah tantangan tersebut, peluang terbuka luas dengan hadirnya teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan sistem otomasi cerdas yang mampu meningkatkan efisiensi produksi.
Sugarex Indonesia 2025
industri gula
Fireworks Trade Media
pergulaan nasional
Kadin Jatim
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Xinau dan Unair Gelar Workshop Cloud Computing: Bekali Mahasiswa dengan Solusi Efisiensi Biaya TI |
|
|---|
| ParagonCorp Raih ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award 2025: Diakui di Asia Tenggara |
|
|---|
| Menjaga Industri Digital Indonesia, Begini Aspirasi Driver Ojek Online dalam Bingkai Kebijakan |
|
|---|
| Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat Hulu Migas: Tak Sekadar Penggugur Kewajiban |
|
|---|
| BTN Prospera Perluas Program Save & Smash ke Jatim, Ajak Gaya Hidup Sehat Nasabah dengan Main Padel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Group-CEO-Fireworks-Trade-Media-Kenny-Yong-Ketua-Umum-Kamar-Dagang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.