Penghormatan Jadi Pahlawan Nasional, Tebuireng Jombang Bakal Tambah Simbol Baru di Makam Gus Dur
Sebagai bentuk penghormatan, kepada almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang secara resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Gus Dur Pahlawan Nasional: KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto (Keppres No. 116/TK/2025).
- Tebuireng Ukir Sejarah: Tebuireng menjadi satu-satunya pesantren dengan tiga generasi pahlawan nasional (kakek, ayah, dan cucu): KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Sebagai bentuk penghormatan, kepada almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang secara resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional, pihak pesantren berencana menambahkan simbol baru di kompleks makam Gus Dur.
Simbol tersebut akan menjadi penanda resmi gelar Pahlawan Nasional yang kini disandang oleh sang cucu pendiri NU itu.
Meskipun begitu, menurut Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, ia menegaskan, tidak ada perubahan dalam tata cara penghormatan bagi para tokoh yang dimakamkan di Tebuireng.
Baca juga: Doa Hj Sinta Nuriyah dan Putri di Makam Gus Dur di Jombang: Pahlawan Rakyat Tak Pernah Mati
Simbol Baru di Makam, Penghormatan Tetap Sama
"Semua tokoh kami doakan dengan cara yang sama. Tidak ada pembeda, karena mereka semua adalah pejuang dalam jalan yang sama," ucapnya saat dikonfirmasi TRIBUNJATIM.COM, Rabu (12/11/2025).
Dengan gelar Pahlawan Nasional yang disematkan kepada Presiden ke-4 Republik Indonesia itu, Pondok Pesantren Tebuireng kembali meneguhkan posisinya dalam sejarah bangsa.
Setelah KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim, kini giliran KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang resmi menyandang gelar Pahlawan Nasional.
Penganugerahan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan pada Senin 10 November 2025 lalu.
Dengan demikian, Tebuireng tercatat sebagai satu-satunya pesantren di Indonesia yang melahirkan tiga pahlawan nasional dari satu garis keturunan: kakek, ayah, dan cucu.
Tiga sosok ulama besar ini bukan hanya menorehkan sejarah dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.
Gus Kikin menyebut, penetapan Gus Dur sebagai pahlawan nasional sebagai momen penuh makna bagi keluarga besar pesantren. Menurutnya, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap peran besar Tebuireng dalam mencetak ulama yang berkontribusi nyata bagi bangsa.
Baca juga: Momen Kapolres Jombang Kayuh Becak Antarkan Pensiunan Polisi ke Gerbang
"Gelar ini bukan hanya kebanggaan bagi Tebuireng, tapi juga tanggung jawab moral. Tiga generasi ini mengajarkan bahwa ilmu dan perjuangan harus diteruskan secara tulus untuk kemaslahatan umat," kata Gus Kikin.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PWNU Jawa Timur masa khidmat 2024-2029 ini, menuturkan jika semangat keilmuan dan kebangsaan yang diwariskan KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
"Kita butuh generasi yang berani berpikir, berjuang, dan menjaga persatuan seperti mereka," ungkapnya melanjutkan.
Kini, kompleks makam Tebuireng menjadi saksi perjalanan tiga tokoh besar bangsa: KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama; KH Abdul Wahid Hasyim, perumus dasar negara; dan KH Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 RI serta simbol pluralisme Indonesia.
Pahlawan Nasional
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Makam Gus Dur
Ponpes Tebuireng Jombang
Gus Kikin
Jombang
TribunJatim.com
| Sosok dan Harta Mustafa Yasin, Anggota DPRD Gorontalo Tersangka Kasus Haji Ilegal, Korban 62 Orang |
|
|---|
| Bilqis Berubah Agresif usai Dirawat Suku Anak Dalam, Jawab Tak Terduga saat Ditanya Teman Tidurnya |
|
|---|
| Padahal Sisa 60 Ekor, 2 Pesut Mahakam Mati Imbas Aktivitas Tongkang Kapal Batu Bara, Ekosistem Rusak |
|
|---|
| KPK Sita Buku Rekening dan Bukti Transfer dari Rumah Keponakan Bupati Ponorogo Nonaktif Sugiri |
|
|---|
| Dulu Hedon Pakai Kartu Kredit, Pasutri Dokter Kini Hidup Ngirit, Tinggal di Klinik: Damai Batin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Pengasuh-Pondok-Pesantren-Tebuireng-KH-Abdul-Hakim-Mahfudz-atau-Gus-Kikin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.