Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penghormatan Jadi Pahlawan Nasional, Tebuireng Jombang Bakal Tambah Simbol Baru di Makam Gus Dur

Sebagai bentuk penghormatan, kepada almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang secara resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
PAHLAWAN NASIONAL - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat berziarah di makam KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Komplek pemakaman Masayikh Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (11/11/2025) kemarin. Simbol pahlawan nasional di makam Gus Dur.  

Tiga generasi ulama itu menjadikan Tebuireng bukan sekadar lembaga pendidikan Islam, tetapi juga pusat lahirnya gagasan besar tentang keislaman yang rahmatan lil ‘alamin, kebangsaan yang inklusif, dan kemanusiaan yang universal.

"Selama nilai-nilai itu terus dijaga, Tebuireng akan tetap menjadi mercusuar peradaban dan penjaga semangat Indonesia," pungkas Gus Kikin.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Gelar tersebut diserahkan langsung kepada istri beliau, Sinta Nuriyah, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.

Dalam pembacaan Keppres, disebutkan bahwa penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas jasa luar biasa para tokoh dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Gus Dur diakui atas kiprahnya di bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam, serta kontribusinya terhadap demokrasi dan pluralisme di Indonesia.

“KH. Abdurrahman Wahid adalah tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri untuk kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme,” ujar narator dalam upacara penganugerahan.

Selain Gus Dur, pemerintah juga memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada sembilan tokoh lainnya, di antaranya Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Marsinah, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, dan Syaikhona Muhammad Kholil.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved