Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembelaan SPPG Soal Ditemukannya Ulat di Menu MBG Sayur Singkong: Bisa Dikonsumsi & Tinggi Protein

SPPG menjelaskan, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong di dalam ompreng tersebut merupakan ulat yang bisa dikonsumsi.

|
Penulis: Alga | Editor: Alga W
KOMPAS.com/Repro (Luhur)
ULAT - Dua ekor ulat ditemukan di menu MBG di Kabupaten Bangkalan. SPPG menyebut ulat tersebut bisa dikonsumsi dan tinggi protein. 

TRIBUNJATIM.COM - Ditemukan ulat sayur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi mengakui adanya kelalaian dalam menyajikan makanan untuk para siswa.

Ia mengatakan, ulat tersebut hanya ditemukan di satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi.

Baca juga: Bahlil Tak Temukan BBM Bermasalah saat Sidak SPBU, Janji Kerusakan Motor Brebet Ditanggung Pertamina

"Untuk temuan ulat itu hanya ada di satu ompreng dan itu belum sempat dikonsumsi," kata Diandra, Rabu (29/10/2025).

"Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru," lanjut Diandra.

Meski begitu, pihak SPPG menilai jenis ulat tersebut bisa dikonsumsi dan tinggi protein.

Ia juga menjelaskan, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong di dalam ompreng tersebut merupakan ulat yang bisa dikonsumsi.

Ulat tersebut diketahui merupakan jenis Samia Cynthia Ricini.

"Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong," jelas Diandra.

"Dan menurut penelitian yang ada, sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi," imbuhnya.

Selain itu, ia mengaku proses pengolahan daun singkong di menu tersebut telah sesuai prosedur.

Yakni mulai dari pengecekan kualitas saat barang datang dan melakukan perendaman dengan air garam lalu dibilas dengan air mengalir.

Proses perendaman tersebut dilakukan secara berulang dua kali.

"Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai," ungkap Diandra.

"Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak dua kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur," jelasnya.

Dua ekor ulat ditemukan di menu MBG di Kabupaten Bangkalan.
Dua ekor ulat ditemukan di menu MBG di Kabupaten Bangkalan. (KOMPAS.com/Repro (Luhur))

Agar kejadian tersebut tak terulang, pihaknya akan lebih berhati-hati dan akan menghindari penggunaan daun singkong dalam jangka waktu yang belum ditetapkan.

Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi mengaku, ulat tersebut ditemukan di menu MBG yang diterima siswanya.

Dalam ompreng tersebut, terdapat dua ekor ulat yang sudah mati.

"Iya itu hanya di satu ompreng, menunya daun singkong. Itu ditemukan pada hari Senin kemarin. Saat itu sayurnya singkong," ucapnya, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Pengakuan Sekolah soal Larangan Orang Tua Menggugat Jika Anak Keracunan MBG: Ini Hari Pertama

Ia mengatakan, proses pencucian di dapur diduga kurang teliti, sehingga ulat tersebut masih menempel di daun singkong.

Meski begitu, ia menilai keberadaan ulat di sayuran tersebut sebagai indikasi sayur tidak terpapar banyak pestisida.

"Ya mungkin sayurnya sehat, dalam artian tidak banyak pestisidanya. Saya rasa itu wajar karena memang ulat sayur," jelasnya.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya telah mendapatkan adanya laporan MBG yang berisi ulat tersebut.

"Iya sudah laporan ke kami dan informasinya sudah diganti. Hanya ada satu ompreng," pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah foto MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp.

Kasus temuan ulat tersebut menjadi kasus kesekian kalinya yang terjadi di Bangkalan.

Beberapa waktu lalu juga terdapat kasus serupa hingga makanan basi di Kecamatan lain.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved