Ironi Panen Kentang di Magetan, Hasil Melimpah namun Tak Terserap Pabrik hingga Rusak
Hasil Panen Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terkesan sia-sia, hasil panen yang diserap pabrik hanya 40 persen saja
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
Poin Penting :
- Hasil Panen Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terkesan sia-sia
- Petani Kentang asal Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Supriyono mengatakan, hasil panen yang diserap hanya 40 persen saja
- Panen yang tidak terserap oleh pabrik membuat petani membiarkan kentang di lahan hingga rusak
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Hasil Panen Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dinilai para petani tidak memuaskan.
Alhasil, panen yang tidak terserap oleh pabrik membuat petani membiarkan kentang di lahan hingga rusak.
Petani Kentang asal Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Supriyono mengatakan, hasil panen yang diserap hanya 40 persen saja.
“Hampir satu hektar lahan terancam sia-sia. Kentang yang seharusnya dipanen pada usia 70 hari terpaksa dibiarkan hingga 90 hari, karena pabrik tidak mampu menampung hasil panen petani mitra,” ujar Supriyono, Kamis (18/8/2025).
Menurutnya, jika kentang tidak segera dipanen akan merusak kualitas, serta terpaksa menambah biaya operasional.
Baca juga: Warga Desa Purworejo Ponorogo Mendadak Jadi Jutawan Bila Panen Tembakau
“Padahal hasil panen meningkat, mau jual ke pasar tidak berani karena sudah kerjasama dengan pabrik,” keluhnya.
Kendati harga kentang dari pabrik naik dari Rp 9.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, namun persoalan lain tetap menghantui.
“Tanaman yang terlambat dipanen lebih rentan terserang hama seperti ulat dan jamur. Jika batang dan daun kentang sudah kering,” ucapnya.
Ditambah lagi, lanjut Supriyono, kalau tidak kunjung dipanen maka serangan hama semakin merajalela.
"Untuk hama pasti ada, biasanya diserang ulat, jamur, dan lain-lain gitu. 20 hari ini bisa dilihat sendiri kentang yang tidak dipanen kondisinya memprihatinkan," pungkasnya.
Sementara itu, Petugas Agro PT.Indofood, Zori Mahendra, membenarkan terkait kelebihan kapasitas pengolahan kentang.
Mulanya manajemen memprediksi, dalam 100 kilogram bibit kentang, menghasilkan maksimal 750 kilogram hasil panen.
Baca juga: Aktifkan Kembali Satlinmas, Pemkab Magetan Ungkap Sejumlah Kendala di Lapangan
“Fakta di lapangan, jumlah tersebut meningkat pesat hingga 2 sampai 2,5 ton hasil panen. Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia, hasil panen kentang ternyata melebihi prediksi kami," terangnya.
petani kentang
Berita Magetan Hari ini
Kecamatan Plaosan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Bupati Ponorogo Kang Giri Gunakan Udeng Bali, Sampaikan Duka Mendalam Terhadap Korban Banjir |
![]() |
---|
Banyuwangi Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional, Uji Coba Mulai Dilakukan Hari ini |
![]() |
---|
1 Tahun Pisah Rumah Sama Istri, Mantan Asisten Sule Pernah Selingkuh dengan Pemandu Karaoke |
![]() |
---|
Nasib Murid Bimbel Terjebak di dalam Kamar Mandi yang Terkunci, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Laju Dihalangi, Sopir Ambulans di Tuban Geram Langsung Tarik Sopir Mobil Innova Lihat Kondisi Pasien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.