Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ironi Panen Kentang di Magetan, Hasil Melimpah namun Tak Terserap Pabrik hingga Rusak

Hasil Panen Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terkesan sia-sia, hasil panen yang diserap pabrik hanya 40 persen saja

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
PANEN - Petani Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, memanen kentang Kamis (18/9/2025). Meski melimpah, namun petani mengeluh hasil panen tidak terserap maksimal 

Poin Penting : 

  • Hasil Panen Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur terkesan sia-sia
  • Petani Kentang asal Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Supriyono mengatakan, hasil panen yang diserap hanya 40 persen saja
  • Panen yang tidak terserap oleh pabrik membuat petani membiarkan kentang di lahan hingga rusak

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Hasil Panen Kentang di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dinilai para petani tidak memuaskan.

Alhasil, panen yang tidak terserap oleh pabrik membuat petani membiarkan kentang di lahan hingga rusak.

Petani Kentang asal Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Supriyono mengatakan, hasil panen yang diserap hanya 40 persen saja. 

“Hampir satu hektar lahan terancam sia-sia. Kentang yang seharusnya dipanen pada usia 70 hari terpaksa dibiarkan hingga 90 hari, karena pabrik tidak mampu menampung hasil panen petani mitra,” ujar Supriyono, Kamis (18/8/2025).

Menurutnya, jika kentang tidak segera dipanen akan merusak kualitas, serta terpaksa menambah biaya operasional. 

Baca juga: Warga Desa Purworejo Ponorogo Mendadak Jadi Jutawan Bila Panen Tembakau

“Padahal hasil panen meningkat, mau jual ke pasar tidak berani karena sudah kerjasama dengan pabrik,” keluhnya.

Kendati harga kentang dari pabrik naik dari Rp 9.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, namun persoalan lain tetap menghantui. 

“Tanaman yang terlambat dipanen lebih rentan terserang hama seperti ulat dan jamur. Jika batang dan daun kentang sudah kering,” ucapnya.

Ditambah lagi, lanjut Supriyono, kalau tidak kunjung dipanen maka serangan hama semakin merajalela.

"Untuk hama pasti ada, biasanya diserang ulat, jamur, dan lain-lain gitu. 20 hari ini bisa dilihat sendiri kentang yang tidak dipanen kondisinya memprihatinkan," pungkasnya.

Sementara itu, Petugas Agro PT.Indofood, Zori Mahendra, membenarkan terkait kelebihan kapasitas pengolahan kentang. 

Mulanya manajemen memprediksi, dalam 100 kilogram bibit kentang, menghasilkan maksimal 750 kilogram hasil panen. 

Baca juga: Aktifkan Kembali Satlinmas, Pemkab Magetan Ungkap Sejumlah Kendala di Lapangan

“Fakta di lapangan, jumlah tersebut meningkat pesat hingga 2 sampai 2,5 ton hasil panen. Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia, hasil panen kentang ternyata melebihi prediksi kami," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved