Berita Viral
Sri Mulyani Gelisah Tak Bisa Tidur Semalaman, Anak Ditangkap Polisi: Enggak Ada Niat Ikut Demo
Sri Mulyani pun bisa sedikit bernapas lega setelah semalaman gelisah, ia baru mendapat kepastian di sore harinya.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
"Cucu saya itu cuma main, nongkrong di Simpang Lima. Dia pamit sama saya, 'Kung tak dolan ya," terangnya.
Namun malam itu, cucunya ikut terjaring sweeping aparat.
Budiarto menyebut, cucunya pamit dari rumah sekitar pukul 19.00 WIB, untuk keluar bersama temannya.
"Saya tidak tahu siapa temannya. Malam itu sebenarnya saya sudah merasa tidak enak."
"Pukul 02.00 saya dikabari polisi dari Polsek Genuk, katanya cucu saya diamankan," ucapnya.
Saat mendapatkan kabar tersebut, istri Budiarto yakni nenek dari K terus menangisinya.
"Istri saya semalam itu menangis terus," tambahnya.
Sambil menunggu, dia hanya bisa berharap cucunya segera pulang.
"Pukul 10.00 dijanjikan bisa ketemu, ya saya tunggu saja," katanya lirih.
Baca juga: Ikut Dijarah Massa, Nilai Ijazah Sahroni Rata-rata 6 Termasuk Pendidikan Moral Pancasila
Cerita serupa juga disampaikan Solikin, warga Sembungharjo yang menjemput ponakannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Sejak subuh, dia sudah berada di Mapolda Jateng.
"Semalam pukul 23.00, saya ditelepon dari Polda Jateng, katanya anaknya ada di sini. Jadi saya berangkat pukul 05.00, sampai sini pukul 06.00," tuturnya.
Solikin bercerita, tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan kondisi sang keponakan.
Dia bahkan sudah bersiap datang lebih awal agar tidak dianggap mengulur waktu.
"Kalau disuruh pukul 07.00, saya datang sebelumnya. Daripada nanti dikira tidak disiplin," ucapnya.
Keponakannya, kata Solikin, baru berusia 15 tahun.
Dia ditangkap saat keponakannya meminta izin untuk menjenguk teman yang lagi sakit.
"Dia mau jemput temannya yang sakit. Dia tidak bawa motor, dibonceng temannya."
"Anak itu pendiam jarang keluar. Itu kalau dilepas di Tlogosari, dia tidak bisa pulang," tutur Solikin.
Saat mendengar kabar dari adiknya bahwa keponakannya terjaring razia, dia sempat bingung.
Di tengah penantian panjang, Solikin mengaku, yang paling membuatnya khawatir adalah soal makan sang keponakan.
"Tadi saya sempat tanya sama petugasnya, 'Anaknya makan enggak Pak?'. Katanya makan, tapi seadanya."
"Anak itu sejak pukul 16.00 kemarin keluar, belum sempat makan. Itu yang saya pikirkan," ungkapnya.
Kisah Arifan, Budiarto, dan Solikin adalah bagian dari sekian banyak orang tua yang gelisah menanti anaknya di Mapolda Jateng.
Mereka datang dengan membawa rasa cemas, kebingungan, sekaligus harapan.
Di luar dengan panasnya terik matahari dan berteduh di balik bayang tembok Mapolda Jateng, orang tua menanti dengan doa, agar anak-anaknya segera dipulangkan.
Hingga pukul 11.00, para orang tua masih bertahan di luar Mapolda Jateng, menunggu kabar.
| Mbah Sutaja Lega Pejabat yang Rebut Tanahnya Jadi Tersangka, Dulu Cuma Dibayar Rp 130 Juta |
|
|---|
| Pedagang Baju Bekas Keluhkan Ancaman Denda dari Menteri Purbaya, Penjualan Sepi, Supplier Mundur |
|
|---|
| Rombongan Travel Syok Makan Seafood Digetok Rp16 Juta, Penjual Ngotot Tak Salah Hitung: Harga Ekspor |
|
|---|
| Wanita Dilecehkan saat Salat di Masjid, CCTV Rekam Tingkah Bejat Pelaku ketika Korban Sujud |
|
|---|
| Keluarga Ikhlas Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Karena Tersengat Lebah, Anak Lain Dirawat Intensif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/anak-anak-dan-remaja-yang-terjaring-sweeping-Polda-Jateng-akhirnya-bertemu-orang-tua.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.