Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

SPBU Swasta Kesulitan Dapat Stok BBM, Pegawainya Banting Setir Jualan Kopi dan Donat, Warga Prihatin

Akhirnya resmi SPBU Swasta tak lagi bisa mendapatkan pasokan BBM untuk diedarkan kepada masyarakat, para pegawainya banting setir.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Intan Afrida Rafni
BANTING SETIR - Petugas SPBU swasta saat tengah menjual produk makanan dan minuman di pinggir jalan. Kini mereka banting setir karena pasokan BBM nyaris tidak ada. 

Langkah itu ternyata mendapat sambutan hangat dari warga.

Sejumlah pengendara yang awalnya hendak mengisi BBM, akhirnya memutuskan membeli kopi atau donat.

Bahkan, ada yang sengaja putar balik setelah melihat para petugas berjualan.

“Tadinya saya mau jalan lurus, tapi pas lihat mereka jualan, kami putar balik aja. Kami support karena kan sama-sama pedagang juga. Jadi ya sudah, akhirnya saya beli aja,” ujar Sunita (35), warga Ciputat, saat ditemui Kompas.com.

Namun, tidak semua pengunjung datang untuk membeli makanan.

Dalam rentang satu jam, Kompas.com mencatat setidaknya ada 31 kendaraan masuk ke area SPBU hanya untuk menanyakan ketersediaan BBM.

Baca juga: Sebut 4000 Siswa Sudah Keracunan MBG, Guntur Romli Minta Program Dievaluasi: Pemerintah Harus Serius

Mayoritas pengendara roda dua itu akhirnya keluar lagi dengan wajah kecewa setelah mendengar stok masih kosong.

“Saya juga termasuknya pengguna Shell. Saya tahu dari berita kalau lagi kosong, tapi saya coba memastikan ke lokasi dan sangat disayangkan pas tahu benar kosong,” kata Sunita.

Ia berharap pasokan BBM di Shell bisa segera pulih. Pasalnya, meski baru empat bulan beralih ke Shell, Sunita merasa sangat cocok dengan kualitas produk BBM yang dijual.

“Mudah-mudahan bisa bangkit lagilah Shell-nya. Kalau bisa jangan sampai enggak balik lagi," kata dia.

Baca juga: Beli BBM hingga Gaji Awak, Biaya Operasional Angkutan Sekolah Gratis Blitar Capai Rp 2 M per Tahun

Bagi para petugas, langkah ini bukan sekadar soal kreativitas, melainkan kebutuhan mendesak untuk tetap memiliki pemasukan.

“Pendapatan kami kan di bahan bakar. Sekarang enggak ada, makanya dikuatin di F&B (food and beverage),” ucap Arif.

Meski sederhana, langkah itu cukup membantu menambah pemasukan.

Semua dilakukan atas dasar inisiatif karyawan, bukan instruksi dari manajemen pusat.

“Kalau dari pusat enggak ada, ini inisiatif dari kita saja. Tujuannya supaya tetap ada pemasukan,” imbuh Arif.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved