Berita Viral
Imbas Melerai Perkelahian Oknum Polisi yang Mabuk, Abdul dan Keluarga Dikeroyok 17 Anggota Brimob
Karena tak terima temannya dipukul, puluhan anggota Brimob mendatangi rumah warga bernama Abdul Haji Rumaday (30), Senin (22/9/2025).
TRIBUNJATIM.COM - Markas Kompi Brimob di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku digereuduk warga pada Senin (22/9/2025).
Secara geografis, Maluku terletak di bagian timur Indonesia dan berada di antara Pulau Sulawesi dan Papua.
Wilayah ini dikelilingi Laut Seram, Laut Banda, dan Laut Maluku, dengan ribuan pulau besar dan kecil, di antaranya Pulau Ambon, Seram, Buru, Ternate, dan Halmahera.
Letaknya strategis karena berada di jalur pertemuan Laut Pasifik dan Laut Arafura, sehingga kaya hasil laut dan menjadi jalur perdagangan penting sejak dahulu.
Baca juga: Sosok 2 Brimob Terancam Dipecat, Lakukan Pelanggaran Berat dalam Insiden Rantis Lindas Ojol Affan
Mereka menuntut agar anggota Brimob yang melakukan pengeroyokan segera ditindak.
Korbannya adalah Abdul Haji Rumaday (30) dan keluarga.
Peristiwa terjadi saat ada perkelahian di sebuah pesta pernikahan di Kota Bula pada Minggu (21/9/2025) malam.
Brimob (Brigade Mobil) adalah satuan khusus Polri yang bertugas menangani kejahatan berintensitas tinggi, seperti terorisme, kerusuhan, hingga penyelamatan sandera.
Mereka dilatih dengan kemampuan tempur, senjata khusus, serta taktik lapangan.
Kejadian keributan itu berawal dari seorang warga yang memukul anggota Brimob karena saling senggol.
Karena tak terima temannya dipukul, puluhan anggota Brimob mendatangi rumah warga bernama Abdul Haji Rumaday (30), Senin (22/9/2025).
Di sana terjadi aksi pengeroyokan, bahkan istri Abdul Haji Rumaday dipukul kepalanya menggunakan helm.
Total ada tujuh orang yang dianiaya anggota Brimob, yakni Jamina Rumadedey (26), Abdul Haji Rumaday, Dessy Rumaday (31), Jamila rumaday (51), Ranja Rumaday (20), Alfaris Rumaday (2), da Safitri Rumaday (4).
Wadanki 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Maluku Ipda Fadli Hasan menyatakan 17 personel telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.
Ia meminta maaf kepada warga atas insiden pengeroyokan yang terjadi.
"Ini sangat kami sesalkan. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," paparnya, dikutip dari TribunAmbon.com.
Ipda Fadli menerangkan permasalahan pada pesta pernikahan ingin segera diselesaikan, tetapi situasi tak terkendali.
"Saat kita koordinasi, tiba-tiba muncul kejadian seperti ini. Mudah-mudahan kita bisa komunikasikan dengan semua pihak agar situasi cepat normal," lanjutnya.
Para anggota yang ditangkap berada di lokasi kejadian dan masih ditelusuri perannya.
"Semua sudah kita kendalikan. Kita serahkan keputusan pada pimpinan."
"Yang namanya sanksi pasti ada, tapi semua berdasarkan proses. Kita tunggu hasilnya," jelasnya.
Sementara itu, Abdul Haji Rumaday, mengaku melerai perkelahian oknum Brimob yang mabuk tapi dirinya diserang.
"Awal mula kejadian itu beberapa anggota Brimob pakai pakaian biasa datang di acara pesta, mereka datang dengan keadaan mabuk dan berulah, tidak tahu penyebabnya apa," katanya.
Para anggota Brimob mengikutinya hingga rumah dan melakukan penyerangan keesokan harinya.
"Setelah balik ke rumah belum sempat duduk, mereka (brimob) langsung datang dengan keadaan mabuk. Saat saya melangkah keluar rumah, Brimob mulai layangkan pukulan sampai saya lari masuk dalam rumah," sambungnya.
Bahkan ada anggota Brimob yang mendongkan senjata api ke warga.
Istri serta anggota keluarganya turut dipukul.
"Ada satu anggota bawa senjata pistol di belakang, ada warga yang mau bantu tapi ada Brimob yang keluarkan Pistol untuk halangi warga agar tidak membantu saya," tuturnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunAmbon.com
| Sosok Istri Pegawai Pajak Tewas Baru Pindah 3 Bulan, Warga Blitar yang Hilang Lalu Dibunuh di Papua |
|
|---|
| Bank Merugi Rp 15,9 M karena Ulah 2 Karyawan, Kredit 32 Nasabah Dimanipulasi hingga Bisa Beli Rumah |
|
|---|
| Suami Menghilang saat Ditagih Utang Rp 100 Juta, Istri dan Anak Disekap Jadi Jaminan: Trauma |
|
|---|
| Kisah Sukses Mira dan Muti Dapat Omzet Rp 150 Juta dari Jualan Donat Mochi, Awalnya Dagang di Rumah |
|
|---|
| Pilu Bocah Disabilitas Meninggal usai Dikeroyok Imbas Dituduh Maling Rumah Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Wadanki-3-Batalyon-B-Pelopor-Sat-brimob-Polda-Maluku-Ipda-Fadli-Hasan-Abdul-Haji-Rumaday-dikeroyok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.