Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER - Sosok Dokter yang Lebih Kaya dari Bupati - Polisi Malaysia Berubah Sikap

Sosok Dirut RSUD di kasus Bupati Ponorogo. Hingga polisi Malaysia mendadak berubah sikap lihat identitas pemain Persib yang ternyata anggota TNI.

Editor: Torik Aqua
TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum dan TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
VIRAL TERPOPULER - (kanan) Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di RSUD dr Harjono Ponorogo - (kiri) Petugas berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut. 

TRIBUNJATIM.COM - Simak berita Terpopuler yang menjadi sorotan di TribunJatim.com, terdapat beragam berita Viral Terpopuler yang bisa dinikmati.

Berita Viral Terpopuler merupakan berita yang banyak dibaca di TribunJatim.com pada Minggu (9/11/2025).

Mulai dari sosok Dirut RSUD di kasus Bupati Ponorogo.

Hingga polisi Malaysia mendadak berubah sikap lihat identitas pemain Persib.

Baca juga: Viral Terpopuler: Plt Raja Solo Pasca Ikrar Pakubuwono XIV - Tangis Guru usai Tampar Siswanya

Berikut selengkapnya.

Sosok dokter yang lebih kaya dari Bupati

Satu diantara 13 orang yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT) selain Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko adalah dr Yunus Mahatma.

Dr Yunus Mahatma sendiri merupakan direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. Jabatannya memang direktur, namun dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) lebih kaya dibanding Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Sekda Ponorogo Agus Pramono.

Dalam LHKPN periodik tahun 2024 yang diakses melalui laman elhkpn.kpk.go.id, Yunus tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp14,54 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp800 juta.

Sedangkan  Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang hanya sebesar Rp6,3 miliar dan Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Pramono yang sebesar Rp8,8 miliar.

Melihat rincian LHKPN dokter spesialis penyakit dalam itu adalah tanah dan bangunan senilai Rp9,25 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,11 miliar, harta bergerak lainnya Rp25 juta, kas dan setara kas Rp4,7 miliar, serta harta lainnya Rp250 juta.

Baca juga: Sosok Agus Pramono, Sekda Terlama Ponorogo yang Langgeng Tiga Era Bupati, Kini Terseret OTT KPK

Aset tanah dan bangunan tersebar di beberapa wilayah, antara lain Kota Madiun, Surabaya, dan Karanganyar.

Di antaranya tanah seluas 4.600 meter persegi di Kota Madiun senilai Rp2,5 miliar, serta rumah dan tanah di Surabaya dengan nilai mencapai Rp2,75 miliar.

Untuk dokumen yang sama, Yunus tercatat memiliki dua mobil pribadi, yakni Honda HR-V tahun 2021 senilai Rp240 juta dan BMW 320 tahun 2023 senilai Rp875 juta. Seluruh harta tersebut dilaporkan berasal dari hasil sendiri.

==> Baca Selengkapnya

Nama dan angka di senjata pelaku ledakan

Ledakan mengguncang SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) menjelang salat Jumat.

Siswa dan guru yang bersiap menjalankan ibadah panik mendengar ledakan tersebut.

Polisi masih menyelidiki penyebab ledakan di sekolah tersebut.

Namun dari lokasi kejadian, ditemukan sejumlah barang bukti berupa bom rakitan, remote pemicu serta dua senjata airsoft gun. Satu senjata laras panjang dan satu jenis revolver.

Di senjata airsoft gun itu terdapat sejumlah tulisan yang dibawa terduga pelaku.

Tulisan itu diyakini memiliki makna ideologis dan menjadi petunjuk motif di balik aksi ledakan.

Baca juga: Kapolri Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta, Teman Beber Kepribadian: Suka Video Gore

Tiga Nama di Senjata Airsoft Gun

Ada tiga nama yang tertulis, di antaranya:

1. Brenton Tarrant

Dikutip dari Tribun Jateng, nama ini merujuk pada pelaku serangan teror di dua masjid Christchurch, Selandia Baru, pada 2019.

Brenton Tarrant dikenal sebagai ekstremis supremasi kulit putih yang menewaskan puluhan jamaah.

Nama ini sering dijadikan simbol oleh kelompok radikal berhaluan rasis di berbagai negara.

2. Luca Traini

Luca Traini merupakan pelaku penembakan bermotif rasis di Italia pada 2018 yang menargetkan imigran asal Afrika.

Aksi brutalnya menjadikannya figur yang diagungkan kelompok ekstrem kanan di Eropa.

3. Alexandre Bissonnette

Nama ini mengacu pada pelaku penembakan di masjid Quebec, Kanada, pada 2017.

Bissonnette dikenal dengan pandangan anti-imigran dan anti-Muslim yang kuat.

Ia menjadi salah satu simbol kekerasan berbasis kebencian di Amerika Utara.

SENJATA TERDUGA PELAKU - Tiga nama pelaku teror dunia tertulis di senjata pelaku penyerangan Masjid SMAN 72 Jakarta, diduga bermuatan ideologi ekstrem.
SENJATA TERDUGA PELAKU - Tiga nama pelaku teror dunia tertulis di senjata pelaku penyerangan Masjid SMAN 72 Jakarta, diduga bermuatan ideologi ekstrem. (via Tribun Jateng)

==> Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia berubah sikap lihat pemain Persib

Media sosial diramaikan video pemain Persib Bandung hendak ditilang polisi Malaysia setelah laga lawan Selangor FC.

Polisi Malaysia kaget saat mengecek kartu identitas pemain Persib tersebut yang ternyata seorang prajurit TNI.

Sikap polisi yang tadinya hendak menilang mendadak berubah sikap sok baik kepada pemain Persib itu.

Salah satu dari pemain tersebut adalah gelandang bertahan, Robi Darwis.

Robi Darwis adalah pemain sepak bola profesional Indonesia yang sekarang bermain untuk Persib Bandung.

Selain pemain sepak bola, Robi Darwis juga merupakan anggota TNI yang bertugas di Kodam III/Siliwangi.

Ia bertugas di Kodam III/Siliwangi sejak 2023 dan bertugas di kecabangan hukum.

Baca juga: Ibu Kaget Didatangi Polisi, Dilaporkan Anak Sendiri Gegara Dipukul Sapu Tak Bereskan Kasur

Kronologi Pemain Persib Hendak Ditilang

Momen Robi Darwis dan teman-temannya diadang polisi Malaysia sempat diunggah oleh Adam Alis, yang juga pemain Persib Bandung, dikutip dari Tribun Medan pada Sabtu (8/11/2025).

Saat itu, mereka baru saja menuntaskan laga dengan Selangor FC.

Usai laga, mereka pun makan malam di sebuah warung nasi lemak yang ada di Malaysia.

Setelah mengisi perut, rencananya Adam Alis, Robi Darwis, Kakang Rudianto dan Saddil Ramdani hendak kembali ke penginapan.

Di jalan, mereka berputar-putar lantaran Google Maps yang dipakai tidak berfungsi dengan benar.

Saat mencari jalan itulah rombongan Adam Alis dan Robi Darwis diadang dua polisi Malaysia yang menumpangi motor.

Mereka menanyai identitas dan paspor para pemain Maung Bandung.

Namun, karena mereka lupa membawa paspor, dialog pun terjadi.

NYARIS DITILANG - Rombongan pemain Persib Bandung, Robi Darwis dan teman-temannya nyaris ditilang polisi Malaysia usai laga lawan Selangor FC. Polisi kaget cek kartu identitas Robi Darwis ternyata prajurit TNI. Polisi berubah sikap, Sabtu (8/11/2025).
NYARIS DITILANG - Rombongan pemain Persib Bandung, Robi Darwis dan teman-temannya nyaris ditilang polisi Malaysia usai laga lawan Selangor FC. Polisi kaget cek kartu identitas Robi Darwis ternyata prajurit TNI. Polisi berubah sikap, Sabtu (8/11/2025). (KOLASE Instagram/robi_darwis24 dan TikTok/@soalpersib)

Polisi Kaget Cek KTA TNI Robi Darwis

Saat itu, Robi Darwis langsung menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI miliknya.

“Terus yang satu kan belum tahu Robi (Darwis) tentara sama Kakang, ya kita keluarlah 'Mana Paspor?', 'Paspor enggak ada, enggak bawa,' 'Kenapa enggak bawa, sini turun dulu, turun dulu'," kata Adam Alis dalam sebuah video, yang dibagikan ulang oleh akun TikTok @soalpersib.

==> Baca selengkapnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved