Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pertusis, Apa itu? Penyakit yang Sebabkan Mata Siswi SD Palembang Lebam, Laporan Ibu Dihentikan

Polisi menghentikan laporan ibu siswi SD yang matanya memar dan lebam. Penyebab dikarenakan pertusis atau batuk rejan.

Handout/Sripoku
MULAI MEMBAIK - FR (7), siswi kelas 1 SDN 150 Palembang yang mengalami kondisi mata merah dan bengkak, kini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Bari Palembang, Selasa (4/11/2025). Kondisi FR disebabkan karena pertusis atau batuk rejan. 

TRIBUNJATIM.COM - Siswi SD Negeri 150 Palembang, FT (7) mengalami mata merah dan memar sepulang sekolah.

Keluarga menduga adanya kekerasan namun kenyataanya bukan akibat kekerasan.

Sukrisnawati alias Erna (40), ibu FT sempat melaporkan adanya dugaan kasus kekerasaan terhadap anaknya sehingga menyebabkan mata merah dan memar.

Namun berdasarkan hasil visum dan pemeriksaan medis, menunjukkan kondisi tersebut disebabkan oleh pertusis atau batuk rejan.

Pertusis ini merupakan infeksi saluran pernapasan yang bisa menimbulkan peradangan hingga ke mata.

Polisi pun resmi menghentikan laporan yang diajukan Sukrisnawati  karena tidak ditemukan unsur pidana.

“Kita semula mendalami penyelidikan laporan dari orangtua korban guna menemukan peristiwa yang terjadi. Ternyata tidak ditemukan tindak pidana, sehingga kami hentikan penyidikan yang ada," ujar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Senin (10/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

“Dokter sudah menjelaskan bahwa korban mengalami gejala pertusis, peradangan pernapasan yang menjalar pada mata,” tambahnya.

FT sebelumnya sempat dirawat di RSUD Bari Palembang dan telah kembali ke rumah pada Sabtu (8/11/2025) setelah kondisinya membaik.

Baca juga: 5 Fakta Kematian Siswi Zara Qairina, 195 Orang Diperiksa, Keluarga Curigai Jejak Memar

Apa itu Pertusis?

Pertusis, atau batuk rejan, adalah infeksi saluran pernapasan atas yang sangat menular dan dapat menyerang semua usia, terutama bayi dan anak-anak.

Gejala awal pertusis sering mirip flu biasa, tetapi setelah satu atau dua minggu, batuk terus-menerus bisa berkembang dalam bentuk paroksisma—batuk hebat yang menyulitkan penderitanya makan, bernapas, atau tidur.

Menurut Cleveland Clinic, penderita pertusis bisa mengeluarkan suara “whoop” tinggi saat menarik napas setelah batuk.

Pada bayi, gejala bisa muncul tanpa batuk tetapi tetap menimbulkan kesulitan bernapas. 

Karena durasinya yang lama, pertusis juga dikenal sebagai “batuk 100 hari”, dengan gejala yang dapat berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum sembuh.

Baca juga: Ibu Sudah Laporkan Guru ke Polisi, Ternyata Penyebab Mata Siswi SD Lebam Bukan Dianiaya: Sakit Batuk

TERNYATA BUKAN DIANIAYA - Siswi SD di Palembang berinisial F viral setelah matanya dalam kondisi memerah dan lebam sepulang sekolah. Kini terungkap ia tidak mengalami kekerasan tetapi mengidap pertusis.
TERNYATA BUKAN DIANIAYA - Siswi SD di Palembang berinisial F viral setelah matanya dalam kondisi memerah dan lebam sepulang sekolah. Kini terungkap ia tidak mengalami kekerasan tetapi mengidap pertusis. (Instagram - Tribun Sumsel/Andyka Wijaya)

Kasus Siswi SD Palembang

Kasus FT menjadi sorotan publik setelah mata anak itu memerah dan lebam setelah pulang sekolah.

Ibu FT sempat menduga adanya penganiayaan, tetapi hasil pemeriksaan medis dan visum menunjukkan bahwa kondisi itu merupakan gejala pertusis.

“Kami juga mengambil informasi dari teman-temannya di sekolah dan guru yang mengajar. Tidak ada cerita tentang kekerasan maupun pemukulan,” jelas Harryo.

Meski kasus ini sempat viral dan memengaruhi citra SD Negeri 150 Palembang, sejauh ini pihak sekolah belum mengajukan laporan atau pengaduan terkait dampak negatif dari isu tersebut.

“Pihak sekolah saat ini tidak ada yang membuat laporan. Polisi dalam perkara ini netral, tidak berpihak kepada korban maupun sekolah. Namun, pihak sekolah yang tidak diuntungkan dalam situasi ini juga tidak mengajukan pengaduan balik,” ujar Harryo.

Kapolrestabes juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial, karena berita yang belum diverifikasi dapat berdampak pada reputasi sekolah maupun individu yang terlibat.

Baca juga: Mata Siswi yang Lebam Ternyata Bukan Imbas Dianiaya Guru, Kepsek Apreasiasi Jika Ada Permintaan Maaf

Guru Bersumpah Tak Ada Kekerasan di Kelas

Kasus ini juga menuai sorotan termasuk dari Wali Kota Palembang, Ratu Dewa.

Ratu Dewa menemui guru terakhir yang mengajar F sebelum pulang dalam kondisi mata lebam.

Guru tersebut bersumpah tidak ada kekerasan di dalam kelasnya. Bahkan guru itu menyebut, mata F sudah merah sejak berada di dalam kelas.

Guru sudah menjelaskan kepada orangtua F terkait penyebab mata merah.

"Sudah saya jelaskan bahwa dari pagi sampai pulang sekolah saya yang mengajar dan F duduk di barisan meja depan, dan selama belajar mengajar tidak ada apa-apa dan semua berjalan lancar," ungkap guru tersebut.

"Tidak tahu ibu demi Allah aman selama di kelas tidak ada kekerasan terhadap anak ibu," sambung sang guru saat ditemui Ratu Dewa, Senin (3/11/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

Sementara itu, Ratu Dewa sudah mengunjungi F di rumahnya.

Ia juga berjanji akan mengusahakan kesembuhannya dengan memfasilitasi agar berobat di rumah sakit sampai sembuh.

Ratu Dewa juga meminta kepada ayah F agar fokus bekerja karena biaya perawatan sudah ditanggung oleh pemerintah kota sehingga tidak perlu khawatir lagi.

"Saya berharap kasus ini selesai dan ada kejelasannya juga mata anak saya sembuh total seperti semula," harap Erna.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved