Berita Viral
Akun Medsosnya Diserbu Petugas MBG yang Belum Digaji, BGN Sambat Administrasi: Besar
Pihaknya menegaskan, isu yang muncul bukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, melainkan persoalan teknis.
Pekerjaan ini dilakukan sejak siang hingga malam hari setelah ompreng diambil tim pendistribusian dari sekolah-sekolah.
Meskipun cukup melelahkan, pekerjaan ini dilakukan Sinta dan timnya dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab.
Sinta mengatakan, terkait bayaran yang didapat untuk mencuci ompreng kurang lebih Rp100 ribu per hari.
Sebagai IRT, rasa syukur pun diucapkannya karena mempunyai penghasilan dari SPPG.
"Alhamdulillah, MBG ini ya membantu semua masyarakat di sini untuk ibu-ibu."
"Sama halnya ibu-ibu yang lain, mereka sangat terbantu dengan MBG ini membuka lowongan kerja," tuturnya.
Baca juga: Tahu Goreng MBG Isi Plester Digigit Siswa Viral di Media Sosial, SPPG Berikan Reaksi
MBG juga membawa berkah bagi IRT di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Mereka diberdayakan untuk bekerja di bagian dapur.
Salah seorang ibu rumah tangga, Pitri (31), mendapat bagian bekerja sebagai tukang cuci ompreng.
Senin adalah hari pertama Pitri bekerja sebagai pencuci ompreng di salah satu dapur SPPG Kecamatan Tenayan Raya.
Dapur MBG tersebut baru hari ini dimulai atau launching.
Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, Pitri berangkat kerja.
Ia akan mencuci ompreng sehabis digunakan anak sekolah menyantap MBG.
Sebelum berangkat kerja, ia sudah menyiapkan hidangan makan siang untuk suami tercinta, Hendra Bakti Nainggolan (42).
"Sebelum berangkat kerja, saya masak dulu buat suami. Biar suami enggak marah nanti."
"Jangan sampai kewajiban untuk suami terabaikan dengan pekerjaan ini," ujar Pitri seraya tertawa saat diwawancarai Kompas.com, Senin.
Dia berkata, sebelum memutuskan bekerja di dapur MBG, sudah minta izin kepada suaminya.
Pitri ingin bekerja untuk membantu keuangan keluarga.
Kebetulan, dia juga belum memiliki anak.
"Suami kerja swasta. Jadi, buat bantu biaya kebutuhan di rumah, makanya saya mau kerja. Lagi pula kerjanya tidak terlalu berat. Suami juga mengizinkan," kata Pitri.
Baca juga: Menu MBG Siswa SD Hanya Isi Kerupuk dan Sayur karena Ayam Goreng Ketinggalan, Kepsek: Tak Masalah
Dari pekerjaan tersebut, Pitri mendapat upah Rp100.000 per hari.
Gaji akan diterima sekali dalam 10 hari kerja.
Baginya, gaji sebanyak itu cukup untuk menambah keuangan keluarga dan bisa menabung.
"Nanti kalau sudah gajian, buat beli kebutuhan, kasih ke ibu juga, dan sebagian ditabung," kata Pitri.
Pitri mengaku terbantu dengan adanya MBG, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.
Dari sebelumnya tidak ada pekerjaan, sekarang dapat bekerja untuk menghasilkan uang.
"Ya, alhamdulillah saya terbantu dengan program MBG ini," ungkap Pitri.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Sosok Aiptu Dulyani Tolak Disogok Rp 100 Ribu saat Tilang Pengemudi Mobil Mewah karena Pajak Mati |
|
|---|
| Sindiran Doyok Doa Roy Suryo Terkabul Imbas Sering Bawa Nama Srimulat Tiap Debat: Akhirnya Tersangka |
|
|---|
| Pekerjaan Najmuddin yang Beri Anak Lamborghini Rp25 M saat Ultah ke-9 Anaknya, Boy William Hadir |
|
|---|
| Solusi Disparekraf setelah Viral Masalah Pengunjung Makan Seafood Bayar Rp 16 Juta di Labuan Bajo |
|
|---|
| Kondisi Kini Rumah Soeharto yang Jadi Pahlawan Nasional, Tempat Lahirnya Istilah Keluarga Cendana |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/siswa-SD-jijik-lihat-menu-MBG-ada-belatungnya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.