Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siti Syok Suami Ditahan di Malaysia 10 Hari Tanpa Kabar, Minta Bantuan Pemerintah: Kami Orang Susah

Siti Fatimah, warga Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau syok suami ditahan oleh otoritas Malaysia pada Kamis (5/11/2025).

Tribun Pekanbaru/Bynton Simanungkalit
NELAYAN DITAHAN - Keluarga Siti Fatimah, warga Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau syok suami ditahan oleh otoritas Malaysia pada Kamis (5/11/2025). Suaminya yang merupakan nelayan tersebut ditahan selama seminggu namun hingga belum ada kabar. 

TRIBUNJATIM.COM - Siti Fatimah, warga Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau syok suami ditahan oleh otoritas Malaysia pada Kamis (5/11/2025).

Suaminya yang merupakan nelayan tersebut ditahan selama seminggu namun hingga belum ada kabar.

Tak hanya suami Siti yang ditahan, sembilan orang nelayan lainnya bernasib sama.

Penahanan para nelayan tersebut membuat keluarga cemas lantaran mereka tulang punggung keluarga.

Keluarga pun mengadu kepada pemerintah agar 10 nelayan dibebaskan.

Baca juga: Sarno Syok Temukan Kerangka Mbah Sarmi saat Mencari Pakan Ternak, Dicari Keluarga Berminggu-minggu

Syok Suami Ditahan

Salah satu anggota keluarga nelayan yang ditemui awak media, Siti Fatimah yang merupakan istri dari salah satu anak buah kapal (ABK), Idrus Kosim.

Siti Fatimah mengungkapkan dirinya mendapat kabar soal penahanan suaminya dari pada Kamis (5/11/2025) malam.

Kabar buruk tersebut diterimanya dari seorang nelayan yang baru pulang melaut.

Sontak, badan Siti lesu setelah menerima kabar tersebut.

Ia mengkhawatirkan kondisi suaminya. Ia berharap agar aparat terkait bisa membantu pembebasan suaminya.

“Kami minta kepada aparat terkait agar mereka dapat segera dibebaskan, kami tidak orang kaya, kami orang susah,” ujarnya sambil terisak di hadapan awak media, dikutip dari Tribun Pekanbaru.

SAMPAIKAN HARAPAN - Keluarga nelayan asal Rohil berharap pemerintah bisa bebaskan anggota keluarga mereka, Selasa (11/11/2025).
SAMPAIKAN HARAPAN - Keluarga nelayan asal Rohil berharap pemerintah bisa bebaskan anggota keluarga mereka, Selasa (11/11/2025). (Tribun Pekanbaru/Bynton Simanungkalit)

Baca juga: Rombongan Travel Syok Makan Seafood Digetok Rp16 Juta, Penjual Ngotot Tak Salah Hitung: Harga Ekspor

Seminggu Ditahan Tanpa Kabar

Semenjak penahanan itu, sudah hampir sepekan ia menunggu kabar tentang suaminya.

Hal serupa juga dirasakan oleh anggota keluarga 10 orang tekong dan ABK yang saat ini masih ditahan di Malaysia.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian kepada anggota keluarga ABK yang masih ditahan.

Seperti diketahui bahwa terdapat dua kapal yang ditangkap oleh otoritas Malaysia, antara lain KM Willy Sukses 4 nomor 877/PFF dengan Tekong bernama Melis dan 4 ABK yakni Hamran, Adi, Jefri dan Idur. 

Kemudian KM Kian Uong nomor 1058/PPF dengan tekong bernama Samsudin serta 4 orang ABK bernama Edi, Iram, Robi dan Risi.

Informasi yang diperoleh, kedua kapal tersebut ditangkap saat memasuki perairan Malaysia tepatnya di koordinat 59.200 dan 03.400.

Baca juga: Wali Murid Syok Anak Mendadak Pusing dan Mual Setelah Santap Soto Ayam MBG: Rasanya Kayak Basi

Komunikasi Masih Dibatasi, Pemkab Lakukan Langkah Diplomatik

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rohil, Jaswardi ketika dikonfirmasi Tribun Pekanbaru mengungkapkan bahwa komunikasi dengan 10 ABK masih dibatasi.

Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil telah melakukan langkah diplomatik untuk membebaskan 10 nelayan asal Kabupaten Rohil.

"Pemkab Rohil telah melakukan langkah diplomatik, Bupati Rohil juga direncanakan datang ke Kuala Lumpur untuk menyelesaikan persoalan ini," ujar Jaswardi, Selasa (11/11/2025).

Sesuai rencana Bupati Rohil, H Bistamam akan hadir di Kuala Lumpur antara tanggal 15 November 2025 atau tanggal 17 November 2025.

Selain itu, Pemkab Rohil juga sudah bersurat ke Provinsi dan kemudian diteruskan Kementerian Luar Negeri agar pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur turut membantu penyelesaian persoalan ini.

Di dalam negeri sendiri, Wakil Bupati Rohil, Jhony Charles dijadwalkan akan bertemu dengan pihak Konsulat Kerajaan Malaysia yang ada di Kota Pekanbaru.

Terkait langkah diplomatik yang dilakukan oleh Pemkab Rohil, Jaswardi mengatakan ia memberikan apresiasi.

"Kami sangat mengapresiasi kehadiran Pemkab Rohil dan langkah diplomatik yang dilakukan untuk penyelesaian persoalan ini," ujar Jaswardi.

Selain itu, Jaswardi mengatakan kondisi keluarga tekong dan ABK juga sangat terpukul atas kejadian ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved