Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Nama Pelaku Teror Dunia hingga Makna Agartha & 14 Words di Senjata Mainan Ledakan SMAN 72 Jakarta

Tampak senjata berwarna hitam dengan tulisan putih bertuliskan “14 Words. For Agartha”. Ternyata ini arti dari tulisan tersebut.

Instagram.com/@@jakut24jam
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Air soft gun yang diduga ditemukan di TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Senjata tersebut bertuliskan sejumlah nama pelaku teror dunia. 

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, istilah ini muncul dalam mitologi mistik Timur, terutama dalam versi cerita Tibet, India, dan teori okultisme Eropa abad ke-19, yang menggambarkan Agartha sebagai peradaban murni yang tersembunyi di dalam bumi.

Namun dalam era modern, mitos Agartha diselewengkan oleh ideolog ekstremis sayap kanan global.

Beberapa kelompok supremasi kulit putih menafsirkan Agartha sebagai simbol tatanan dunia “murni”, yang mereka yakini terancam oleh keberagaman, globalisme, dan imigrasi.

LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Air soft gun yang diduga ditemukan di TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Air soft gun yang diduga ditemukan di TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (Instagram.com/@@jakut24jam)

Baca juga: Kapolri Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta, Teman Beber Kepribadian: Suka Video Gore

  1. Brenton Tarrant

Brenton Tarrant adalah pelaku penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019.

Ia menyerang Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre, menewaskan 51 orang serta melukai 89 lainnya.

Selama melakukan aksinya, Tarrant menyiarkan serangan itu secara langsung di media sosial dan sempat berencana menyerang masjid ketiga sebelum akhirnya ditangkap polisi.

Tragedi itu tercatat sebagai salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Selandia Baru.

2. Alexandre Bissonnette

Alexandre Bissonnette dikenal sebagai pelaku penembakan massal yang terjadi di masjid Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017, yang menyebabkan kematian enam orang dan melukai lima lainnya.

Pada saat kejadian, ia adalah seorang mahasiswa berusia 27 tahun yang digambarkan memiliki pandangan anti-imigran dan sangat konservatif, serta dilaporkan sering mengunjungi situs-situs Islamofobia sebelum melancarkan aksinya.

Atas kejahatannya, ia didakwa atas pembunuhan tingkat pertama dan percobaan pembunuhan, kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan.

Peristiwa tragis yang dilakukannya tersebut menjadi salah satu serangan teror paling mematikan dalam sejarah modern Kanada.

3. Luca Traini

Luca Traini adalah pelaku penembakan massal bermotif rasis yang terjadi di kota Macerata, Italia, pada 3 Februari 2018, di mana ia menembaki enam imigran berkulit hitam dari Afrika sub-Sahara.

Serangan ini terjadi menyusul penangkapan seorang migran Nigeria terkait pembunuhan seorang wanita Italia, dan Traini menunjukkan motif ekstrem kanan dengan memberikan hormat fasis dan mengenakan bendera Italia saat ditangkap.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved