Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Nama Pelaku Teror Dunia hingga Makna Agartha & 14 Words di Senjata Mainan Ledakan SMAN 72 Jakarta

Tampak senjata berwarna hitam dengan tulisan putih bertuliskan “14 Words. For Agartha”. Ternyata ini arti dari tulisan tersebut.

Instagram.com/@@jakut24jam
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Air soft gun yang diduga ditemukan di TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Senjata tersebut bertuliskan sejumlah nama pelaku teror dunia. 
Ringkasan Berita:
  • Sebuah senjata yang diduga air soft gun ditemukan di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, usai insiden ledakan.
  • Berdasarkan foto yang beredar, senjata tersebut bertuliskan sejumlah nama pelaku teror dunia.
  • Simak arti Agartha hingga 14 Words.

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini arti Agartha, 14 Words, dan nama teroris dunia yang ada pada senjata mainan ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Sebuah senjata yang diduga air soft gun ditemukan di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, usai insiden ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenkopolhukam) Lodewijk Freidrich Paulus memastikan bahwa laras panjang yang ditemukan tersebut bukan senjata api sungguhan.

"Ya, ada gambar itu, tapi ternyata senjata mainan. Setelah kami cek itu senjata mainan," ujar Lodewijk di SMAN 72 Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025).

Meski demikian, penemuan benda yang menyerupai senjata itu menarik perhatian karena adanya sejumlah tulisan dan simbol yang identik dengan ideologi ekstremis.

Baca juga: Kesaksian Penjual Teh saat Ledakan di SMAN 72 Jakarta Seperti Gas Meledak, Korban Ada 96 Orang

Tulisan di Senjata

Pakar terorisme dan intelijen Ridlwan Habib menyatakan, berdasarkan foto yang beredar, senjata tersebut bertuliskan sejumlah nama pelaku teror dunia.

"Brenton Tarrant pelaku teror di New Zealand, Selandia Baru, itu 51 orang korbannya. Alexandre Bissonnette itu pelaku penyerangan teror di masjid Kanada, lalu ada satu lagi teroris nazi di Itali, Luca Traini," ujar Ridlwan Habib, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat.

"Jadi kalau benar air soft ini milik pelaku, maka pelakunya ini menuliskan pelaku teror di luar negeri," sambung Ridlwan.

Dalam foto yang beredar di media sosial, termasuk akun Instagram @jakut24jam, tampak senjata berwarna hitam dengan tulisan putih bertuliskan “14 Words. For Agartha” pada selongsong dan “Brenton Tarrant. Welcome to Hell” di bagian badan senjata.

14 Words

Melansir laman Library of Congress Amerika Serikat (AS), istilah “14 Words” dikenal sebagai slogan ideologi supremasi kulit putih dan sering dikaitkan dengan gerakan terorisme.

Kalimat lengkapnya berbunyi, "We must secure the existence of our people and a future for white children."

Slogan itu dibuat oleh David Lane, anggota kelompok ekstrem kanan Amerika bernama The Order pada 1980-an. Angka 14 merujuk pada jumlah kata dalam kalimat tersebut.

Simbol ini kemudian menjadi kode di kalangan kelompok rasis, neo-Nazi, dan ekstremis sayap kanan.

Makna Agartha

Sementara itu, istilah “Agartha” berasal dari mitologi esoterik dan teori Hollow Earth atau bumi berongga.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, istilah ini muncul dalam mitologi mistik Timur, terutama dalam versi cerita Tibet, India, dan teori okultisme Eropa abad ke-19, yang menggambarkan Agartha sebagai peradaban murni yang tersembunyi di dalam bumi.

Namun dalam era modern, mitos Agartha diselewengkan oleh ideolog ekstremis sayap kanan global.

Beberapa kelompok supremasi kulit putih menafsirkan Agartha sebagai simbol tatanan dunia “murni”, yang mereka yakini terancam oleh keberagaman, globalisme, dan imigrasi.

LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Air soft gun yang diduga ditemukan di TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Air soft gun yang diduga ditemukan di TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (Instagram.com/@@jakut24jam)

Baca juga: Kapolri Ungkap Sosok Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta, Teman Beber Kepribadian: Suka Video Gore

  1. Brenton Tarrant

Brenton Tarrant adalah pelaku penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019.

Ia menyerang Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre, menewaskan 51 orang serta melukai 89 lainnya.

Selama melakukan aksinya, Tarrant menyiarkan serangan itu secara langsung di media sosial dan sempat berencana menyerang masjid ketiga sebelum akhirnya ditangkap polisi.

Tragedi itu tercatat sebagai salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Selandia Baru.

2. Alexandre Bissonnette

Alexandre Bissonnette dikenal sebagai pelaku penembakan massal yang terjadi di masjid Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017, yang menyebabkan kematian enam orang dan melukai lima lainnya.

Pada saat kejadian, ia adalah seorang mahasiswa berusia 27 tahun yang digambarkan memiliki pandangan anti-imigran dan sangat konservatif, serta dilaporkan sering mengunjungi situs-situs Islamofobia sebelum melancarkan aksinya.

Atas kejahatannya, ia didakwa atas pembunuhan tingkat pertama dan percobaan pembunuhan, kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan.

Peristiwa tragis yang dilakukannya tersebut menjadi salah satu serangan teror paling mematikan dalam sejarah modern Kanada.

3. Luca Traini

Luca Traini adalah pelaku penembakan massal bermotif rasis yang terjadi di kota Macerata, Italia, pada 3 Februari 2018, di mana ia menembaki enam imigran berkulit hitam dari Afrika sub-Sahara.

Serangan ini terjadi menyusul penangkapan seorang migran Nigeria terkait pembunuhan seorang wanita Italia, dan Traini menunjukkan motif ekstrem kanan dengan memberikan hormat fasis dan mengenakan bendera Italia saat ditangkap.

Ia diketahui memiliki afiliasi politik sayap kanan ekstrem, pernah menjadi kandidat bagi partai Northern League, dan merupakan mantan anggota partai neo-fasis.

Atas kejahatan yang diperparah dengan tujuan rasisme, Luca Traini kemudian dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.

Baca juga: Deretan Barang Bukti Terduga Teroris di Kota Batu untuk Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri di Tempat Ibadah

Kondisi Terduga Pelaku

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, hingga Jumat malam masih dioperasi akibat luka yang dideritanya.

"Saya mendapat informasi (pelaku) masih dalam dioperasi. Iya masih dioperasi," ujar Dasco di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

"Kalau yang dioperasi karena luka-lukanya cukup parah, ada yang di rahang, di kepala dan ada yang di muka," imbuhnya.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat memberikan pendampingan terhadap korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang dirawat di RS Pertamina Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Selain itu, sejumlah personel kepolisian juga berjaga di area RS Pertamina Cempaka Putih guna memastikan keamanan serta kenyamanan proses perawatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved