Meski Selamat dari Kobaran Api Mobil Bank, Sopir Kepikiran Kerugian karena Bawa Uang Tunai Rp4,6 M

Setelah berhasil menjauh dari lokasi, Surya segera menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Polman untuk meminta bantuan.

Namun saat tim pemadam tiba, api sudah menghanguskan seluruh mobil hingga tinggal rangka.

Baca juga: Pratu Fahdil Curi Rp1,3 Juta dari Kotak Infak Buat Bayar Kos, Kehabisan Uang Besuk Orang Tua Sakit

Kepikiran Kerugian Uang Tunai yang Dibawa

Meski bersyukur bisa selamat, Surya mengaku khawatir karena di dalam mobil terdapat uang tunai miliaran rupiah dalam brankas logistik.

Berdasarkan laporan sementara dari Damkar Polman, diperkirakan sekitar Rp1 miliar uang tunai ikut hangus terbakar.

Namun, menurut Surya, total uang yang dibawa untuk keperluan pengisian ATM mencapai Rp4,6 miliar.

Ia belum bisa memastikan berapa jumlah pasti yang hilang dalam kejadian tersebut.

"Kalau uang kita bawa itu ada Rp4,6 miliar, tapi kita belum menghitung jumlah keseluruhan yang habis terbakar," jelasnya.

Kini, lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi (police line) untuk kepentingan penyelidikan.

Pihak kepolisian Polman tengah memeriksa bangkai kendaraan dan melakukan penyidikan guna memastikan penyebab pasti kebakaran.

Baca juga: Nasabah Kehilangan Rp 5 Miliar karena Ulah Pegawai Koperasi Syariah, Uang Malah Dipakai Trading Emas

Hindari Simpan Barang Mudah Terbakar di Mobil

Belajar dari kasus menimpa Surya sopir mobil logistik bank yang terbakar, penting mengetahui cara aman agar mobil tidak terbakar.

Tak dapat dipungkiri, kebiasaan meninggalkan barang kerap dilakukan oleh seluruh pemilik mobil dan bahkan para penumpangnya.

Benda-benda seperti korek gas, charger, power bank, hingga pengharum mobil atau pengharum badan sangat rentan untuk terbakar hingga bahkan meledak pada saat mobil dalam kondisi suhu panas.

Sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan kembali secara teliti sebelum pergi meninggalkan mobil yang terparkir.

Selain tindakan pencegahan, terdapat hal lainnya yang sering dilewatkan oleh para pemilik kendaraan mobil.

Sebagaimana diketahui risiko akan kepemilikan mobil hingga berkendara pasti selalu ada.