Berita Viral
Alasan Keluarga Pasien RSUD Pasuruan Angkat Sendiri Jenazah ke Ambulans, Manajemen RS: Pada Panik
Seorang kepala desa merekam sekaligus mengungkapkan potret jenazah yang digotong karena tak dipinjamkan petugas RSUD troli.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Perlakuan sebuah RSUD membuat pihak keluarga emosi dan nekat memviralkan
- Pihak RSUD mengaku melakukan hal tersebut karena miskomunikasi
- Kades memviralkan kejadian ini dengan merekam dan mengunggahnya di media sosial
TRIBUNJATIM.COM - Media sosial tengah diramaikan dengan sebuah video yang direkam oleh seseorang.
Video itu menunjukkan aktivitas pengangkatan jenazah dari kamar mayat menuju ambulans untuk disemayamkan.
Pengangkatan jenazah dilakukan tanpa troli dan hanya diangkut oleh enam orang yang ada di sana.
Lebih lanjut, pengangkatan jenazah ternyata ada alasannya.
Baru-baru ini pihak keluarga membongkar kronologi kejadian versi mereka termasuk alasan tak memakai troli jenazah.
Diviralkan Kades
Kepala Desa Balung Anyar, Sholeh mengaku sengaja merekam video proses pengangkutan jenazah Apriliani Wenny (26) itu. Perempuan itu meninggal di RSUD Grati karena demam berdarah dengue (DBD).
Aksi itu dilakukan karena pihaknya kecewa kepada petugas rumah sakit yang tidak berkenan meminjamkan troli.
"Saya sempat meminjam kereta dorong untuk mengangkut jenazah. Tetapi mereka (petugas) mengira kereta dorong dibawa pulang. Padahal hanya untuk membawa ke ambulans saja," katanya, Kamis.
Melihat respons petugas rumah sakit kurang bagus, Sholeh akhirnya emosi hingga akhirnya membuat dokumen video dengan merekam aksi pengangkatan jenazah.
"Jujur, saya panik. Ini juga masih saudara yang meninggal. Tapi saya sadar tindakan kemarin saya itu kurang tepat. Karena viral ke mana-mana," katanya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025).
Baca juga: Sosok Istri Pegawai Pajak Tewas Baru Pindah 3 Bulan, Warga Blitar yang Hilang Lalu Dibunuh di Papua
Penjelasan pihak RSUD
Sementara itu, manajemen RSUD akhirnya mendatangi rumah duka dan menyatakan permintaan maaf.
"Kami mewakili dari rumah sakit, pertama kami menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya pasien. Semoga diberikan ampunan dan diberikan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan," kata Direktur RSUD Grati Pasuruan, Dyah Retno Lestari, saat menemui Kepala Desa Balung Anyar, Sholeh.
Dyah menjelaskan bahwa peristiwa tersebut berawal dari niat baik keluarga pasien yang ingin membawa jenazah menggunakan ambulans desa.
Padahal, RSUD Grati Pasuruan sebenarnya memiliki ambulans gratis yang disediakan oleh program pemerintah daerah untuk masyarakat.
Baca juga: Bank Merugi Rp 15,9 M karena Ulah 2 Karyawan, Kredit 32 Nasabah Dimanipulasi hingga Bisa Beli Rumah
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kepala Desa Balung Anyar
proses pengangkutan jenazah
RSUD Grati Pasuruan
berita viral
Multiangle
meaningful
TribunJatim.com
| Sosok Istri Pegawai Pajak Tewas Baru Pindah 3 Bulan, Warga Blitar yang Hilang Lalu Dibunuh di Papua |
|
|---|
| Bank Merugi Rp 15,9 M karena Ulah 2 Karyawan, Kredit 32 Nasabah Dimanipulasi hingga Bisa Beli Rumah |
|
|---|
| Suami Menghilang saat Ditagih Utang Rp 100 Juta, Istri dan Anak Disekap Jadi Jaminan: Trauma |
|
|---|
| Kisah Sukses Mira dan Muti Dapat Omzet Rp 150 Juta dari Jualan Donat Mochi, Awalnya Dagang di Rumah |
|
|---|
| Pilu Bocah Disabilitas Meninggal usai Dikeroyok Imbas Dituduh Maling Rumah Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/RSUD-Grati-Pasuruan-dinilai-lalai-dalam-proses-pengangkutan-jenazah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.